Happy reading***
Zean berjalan masuk ke dalam rumah sakit swasta yang paling besar di Indonesia. Pandangannya yang tajam dan badannya yang sempurna seolah menjadi daya tarik saat melewati wanita wanita yang menatapnya dengan lapar. Cih, seperti tidak pernah melihat lelaki tampan saja
Untung saja ia tidak akan berama-lama berada ditempat ini. Jika bukan karna ia sudah berjanji dengan temannya untuk menjenguk tunangan Arnold, maka ia tidak akan repot repot untuk membuang waktu berharganya
Ceklek
Zean membuka pintu ruangan VIP dengan pelan. Tatapan mata langsung tertuju padanya
"Gak jadi kesasar, heh?" sahut suara bass dari dalam sana. Lelaki itu berucap sinis, karna beberapa waktu yang lalu Zean terus mengatakan ia tidak mengetahui letak ruangan rawat inap tunanganya. Mulutnya sudah hampir berbusa untuk menjelaskannya
Zean tidak mempedulikannya sama sekali. Tanpa diminta, ia mendudukan pantatnya pada sofa yang berada dipojok ruangan
"Aku bahkan tidak menyuruh mu duduk sama sekali" ujar Arnold
"Ini ruangan tunangan mu, bukan ruangan mu"
Jessy tunangan Arnold hanya menghela nafasnya. Ini sudah sering terjadi dan ia hanya bisa memakluminya "Apa kau tidak membawa sesuatu untuk ku Ze?"
Zean menggeleng tanpa beban "Aku bahkan tidak memikirkannya sama sekali"
"Aku salut padamu" ujar Vero sambil menepuk bahu laki laki itu dengan bangga
Jessy mendengus "Kau selalu melupakanku!" Jessy mengucapkannya dengan nada yang pura pura marah
Arnold mendelik tidak suka ke arahnya "Mengapa nada bicara mu jadi seperti itu?"
Gania tertawa sambil memukul Varo yang berada disampingnya "Aduh Ar, masa itu saja kau cemburu"
"Tapi enggak usah pakai tangan juga Gania" geram Vero sambil memindahkan dirinya di single sofa dekat Zean. Ia sedikit heran mengapa setiap perempun tertawa, tangannya selalu memukul orang yang berada disampingnya
"Kau sakit apa Je?" tanya Daniel yang sedari tadi berdiam diri. Memang diantara mereka semua hanya Daniel lah yang paling diam dan lebih memilih menjadi penonton saja
Mereka teman sma. Tapi setelah sekian lama baru kali ini mereka bertemu lagi. Hanya Zean dan Arnold yang selalu bersama-sama dari dulu
"Aku belum tau"
Dan bertepatan setelah itu. Pintu ruangan itu terbuka kembali, yang membuat mereka semua secara spontan melihat kearah pintu
Zean terdiam melihat seorang perempuan dengan jas putihnya itu. Perempuan itu melangkah masuk tanpa melihat sekeliling. Ia mengalihkan perhatiannya setelah tau siapa yang baru saja masuk
"Itu Airin kan?" bisik Vero pelan dengan tatapan memujanya pada Airin yang sedang memeriksa Jessy
"Uda pulang Airinnya?" tanya Gania pelan yang hanya dibalas dengan kebungkaman lelaki itu, masih terlalu enggan untuk membahas Airin pada teman-temannya
"Apa kau merasa baikan?" suara tenang Airin semakin membuat suasana semakin sunyi. Yah bagaimana tidak sunyi, teman teman Zean bahkan masih sibuk menatap Airin
Jessy jadi kikuk sendiri. Ia jelas mengetahui siapa Airin. Perempuan yang memeriksanya ini kakak kelasnya sewaktu smp yang sudah jadi incaran siswa satu sekolah. Namanya juga primadona sekolah
"Sudah dok"
Airin tersenyum tipis "Kau hanya kekurangan cairan tubuh sehingga membuatmu pusing dan kurang fokus. Kau mengalami darah rendah. Minumlah air putih secukupnya, sehingga cairan tubuhmu tidak berkurang"
![](https://img.wattpad.com/cover/228472829-288-k713362.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Romance (End)
RomansaDON'T FORGET TO FOLLOW ME. DAN JGN COPY PASTE CERITA INI. INI REAL HASIL PEMIKIRAN SAYA SENDIRI . . . Kedatangan Airin kembali ke Indonesia hanya satu alasan Membatalkan perjodohannya Saat keduanya kembali bertemu disatu ruangan yang sama, saat itu...