"Maksud lo? Gue Mark, Cha. Mark Lee."
Aku menggelengkan kepala, kemudian memundurkan tubuhku agar menjauh dari laki-laki itu.
Laki-laki itu memegang pundakku, membuatku mematung seketika.
"Ae-cha, kalo lo lebih seneng di sini daripada di dunia lo, why don't you stay?"
Aku menggelengkan kepala kuat-kuat. Kemudian membuang pandanganku ke depan agar aku tak bertatap muka dengannya.
"Cha?"
Aku menolehkan pandanganku ke sumber suara, dan pemandangan yang kulihat nyaris membuat bola mataku keluar dari tempatnya.
Mark berdiri di samping pohon sambari membawa banyak kayu bakar di tangannya.
Laki-laki itu menatapku sembari mengerutkan keningnya.
"Lo ngomong sama siapa?"
Aku menolehkan pandanganku ke tempat pria yang duduk di sampingku beberapa waktu lalu itu, tapi----
Tak ada siapapun di sana.
✿ ✿ ✿
Aku duduk di depan api unggun bersama Mark.
Sunyi.
Hanya kata itu yang dapat menggambarkan suasanaku dengannya saat ini.
Aku mengusap bahuku pelan, angin yang berhembus cukup kencang membuat cahaya yang menyala-nyala di depanku itu hanya memberikan sedikit efek kepada tubuhku.
Mark mengambil kedua tanganku, kemudian digenggamnya jemari kecilku itu dalam jemarinya.
"Biar nggak dingin." Singkatnya.
Aku tersenyum.
Lantas, kubiarkan jemari tangannya menggenggam jemariku.
"Cha, kalo misalkan gue nggak bisa nganterin lo sampai ke kastil, lo tetep harus pulang, ya? Janji sama gue."
Aku menolehkan pandangan menatap laki-laki di sampingku itu. Kemudian aku menghembuskan napas pelan.
"Lo juga harus janji sama gue, Mark. Jangan pernah biarin diri lo terluka karena gue, lagi. Promise me?"
Aku mengambil jemariku dari genggaman Mark, kemudian ku angkat jari kelingkingku.
"I promise you." Balasnya sembari menautkan jari kelingkingnya dengan jari kelingkingku.
Aku menyenderkan kepalaku di bahu milik laki-laki itu, hingga tanpa sadar, aku tertidur.
✿ ✿ ✿
Sang surya telah menampakkan sinarnya, yang menyebabkan aku, dan Mark harus segera meneruskan perjalanan menuju kastil sebelum malam bulan purnama tiba.
Ya, malam ini bulan purnama akan menampakkan dirinya di langit.
Srek!
"Ooh jinja!! Igeun mwoya?!"
Aku yang berjalan di belakang Mark refleks memegang legannya ketika mendengar suara seperti seseorang yang tengah membututi kami dari belakang semak-semak.
Mark mengedarkan pandangannya, mencari dari mana asal suara tersebut.
Srek!
"Mark.."
YOU ARE READING
When I Was Lost | END ✔
Misterio / Suspenso𝙏𝙝𝙚 𝙢𝙖𝙣, 𝙞𝙣 𝙩𝙝𝙚 𝙥𝙡𝙖𝙘𝙚 𝙗𝙚𝙩𝙬𝙚𝙚𝙣 𝙩𝙝𝙚 𝙡𝙞𝙫𝙚, 𝙖𝙣𝙙 𝙩𝙝𝙚 𝙙𝙚𝙖𝙙.