17. End

144 26 2
                                    

2 tahun kemudian....

"Cha, lo pulang bareng kak Doy, kan? Gue nebeng dong."

"Kagak."

"Yaelah, Cha. Jahat bener sama g---"

"Ae-Cha!"

Aku mengalihkan pandanganku menatap laki-laki bertubuh tinggi dengan tas yang disampirkan pada bahu kanannya itu.

Denise yang sedari tadi mengoceh sendiri hanya bisa melengos ketika melihat laki-laki itu datang menghampiriku.

"See? Gue nggak pulang bareng Kak Doy."

"Yaudah iya, yang lagi falling in love mah beda."

Aku mencubit gemas lengan sahabatku itu.

"Lo mau bareng kita sekalian, Den?"

Denise menggelengkan kepala sembari menyibakkan rambutnya.

"No, thanks. Gue nggak mau jadi obat nyamuk diantara kalian."

Kemudian perempuan itu pergi, meninggalkanku berdua dengan laki-laki ini.

"Mau langsung pulang, atau nemuin---"

"Nemuin dia dulu."

Laki-laki itu tersenyum, kemudian tangan kekarnya itu merangkul bahuku dan kami berjalan bersama menuju parkiran kampus.

Saat ini, aku adalah mahasiswa jurusan ilmu Linguistik di Seoul National University of Science and Technology.

Dua tahun bukanlah waktu yang singkat untuk memulai semuanya dari awal lagi. Setelah melewati semua yang harus aku lakukan di alam bawah sadarku, akhirnya aku berhasil untuk pulang.

Mark benar, aku seharusnya bersyukur masih diberi kehidupan yang layak oleh yang di Atas. Dan yang membuatku lebih bersyukur lagi adalah karena aku dipertemukan dengan laki-laki ini, laki-laki yang sekarang tengah duduk di kursi kemudi itu.

Lee Jeno.

Dia kekasihku.

"Cha, jangan ngalamun, ntar kesambet."

"Aku nggak ngelamun, Jen. Cuman lagi---"

"Menggabungkan kata-kata untuk dirangkai dan dibentuk menjadi sebuah frasa."

"Nah, itu tau."

Kemudian laki-laki itu mengacak rambutku pelan.

"Ayo, turun. Udah sampai."

Laki-laki itu menggandeng tanganku. Kemudian kami turun dari mobil, dan memasuki rumah duka tempat penyimpanan abu yang terletak di tengah kota yang tidak begitu ramai akan orang.

Kami berhenti di salah satu rak yang tertutup oleh kaca, tatapanku teralihkan pada salah satu foto yang terletak di samping guci. Aku tersenyum ketika melihat foto Lee Jeno dengan seseorang yang amat sangat aku cintai.

"Kak, aku sama Ae-cha dateng."

-end-

Foto dua orang anak kecil yang tengah meniup balon saat hari natal

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Foto dua orang anak kecil yang tengah meniup balon saat hari natal.

When I Was Lost | END ✔Where stories live. Discover now