Enjoy ya baca cerita nya😊
Setelah meninggalkan rooftop agata berjalan di lorong kelas menuju ke kelas nya. Pikiran nya masih mengingat kejadian tadi. Sungguh indah, namun membuat bimbang atas pilihan nya.
"Kenapa kepikiran terus sih? Ih lupain lupain!!" Gumam agata dengan harapan akan lupa.
"Kok ga lupa juga" gumam nya untuk kedua kali
Ia segera berjalan menuju kelas nya. Disana terlihat fani yg sedang khawatir. Ia pun menghampiri fani
"Fani, lo knp?"
"Agata! Lo kemana aja?! Gw khawatir bgt. Gw denger lo di labrak lagi sama aulya dan geng cabe nya. Lo ga kenapa kenapa kan. Eh tunggu gw liat dulu, sama gw periksa"
"Itu knp agata?! Kok itu berdarah?! Ke uks yuk, itu berdarah!" Tifani yg sangat khawatir terhadap agata
"G usah fan, gw balik aja. Lagian udh pulang kan? Bisa kok obatin di rumah. Eh tapi kok udh pada tau kalo gw di labrak lagi?"
"Iya soal nya tadi aulya sama geng cabe nya di hukum tuh, trs juga ada yg denger di ruang bk masalah lo di labrak nya"
"Oh gitu, yaudah yuk balik"
"Yaudah ayok"
Agata sama fani keluar kelas dan menuju gerbang sekolah. Agata melihat agra dan teman teman nya di depan gerbang sekolah. Agata panik. Ia ingin menghilang rasanya.
"Ni, ni, itu tuh. Lu liat ga?" Agata menunjut seseorang untuk fani liat. Iya, dia nunjuk agra yg sedang duduk di atas motornya dan juga ada sahabat sahabatnya
"Apaan sih ta?" Fani sambil menoleh ke arah yang agata tunjuk. Dan ia terheran
"Oh, kak agra. Gw kira siapa, emang knp ta sama dia?"
"Dia ngajakin gw pulang bareng, tapi gw ga mau ah"
"Yaudah sih, ayok" fani sambil menarik agata ke depan gerbang. Saat mendekat ke gerbang, agata mecoba menutupi badan nya, agar agra tidak melihat diri nya. Namun usahanya tak membuahkan hasil. Agra berhasil menemukan agata. Ia turun dari motornya, dan mendekatkan diri kepada agata.
Saat sudah di samping agata, ia melihat wajah agata yg kaget. Dengan pipi berwarna merah dan keringat karena kepanasa.
"Agata kepanasan? Sini agra elapin. Sampe merah gitu pipi nya? Hahaha lucu"
"Eh ga usah kak, bisa ngelap sendiri kok"
"Lah? Kok jadi manggil 'kak' lagi? Kan agar udah bil-"
"Maaf kak, gw lebih nyaman begini. Gw kurang nyaman kalo begitu. Pake 'gw-lo' aja. Biar ga canggung. Maaf ya kak"
"Yaudah, gw ikutin. Yg penting lu nyaman sama gw" ucap agra sambil mengelap keringat agata dari wajah nya. Pipi agata tampah berah, itu sangat imut bagi agra.
"Gemes bgt pipi lo"
"Sakit kak!" Sambil menepuk keras tangan agra yg mencubit pipi nya.
"Ekhm! Gw jadi nyamuk. Agata gw balik duluan ya, udh di jemput sama supir gw. Kak gw balik duluan ya" -tifani
"Hati hati ya" -agra dan agata dengan berbarengan
"Cie barengan, udh ya gw balik dulu, bye"- fani dengan langkah cepat ke mobil nya. Dan mobil nya pun pergi dari area sekolah.
"Ta? Jadi pulang bareng kan?"
"Hmm, i-iya kak"
"Yaudah ayok!" Ucap agra dengan sangat antusias. Ia menggandeng tangan agata. Agata hanya pasrah di gandeng oleh agra. Sepanjang jalan ingin menuju motor agra, mereka mendengar banyak gosipan dari anak anak sekolah
KAMU SEDANG MEMBACA
agragata
Teen FictionBerawal dari pertemuan yg singkat. Namun menjadi dekat. Itulah yg melambangkan kisah ini. Kisah yg menyenangkan namun juga menyedihkan. Bertengkarnya hati dan pikiran. Membuat semua terasa sulit. Kata orang, setiap pertemuan pasti ada perpisahan...