Enjoy ya baca nya, hehehe
Tanpa mereka sadari, ada yg mengamati hal itu. Ia merasa sakit hati, dan pergi dari tempat itu. Dan bertanya dalam hati, apakah gw masih punya kesempatan? Itu lah hal yg orang tersebut pikirkan
Ia adalah bisma. Sudah jelas bukan, bisma sayang sama agata. Dia miris dengan diri nya sendiri. Ia melihat perempuan yg ia sayang, sedang bersama sahabatnya sendiri.
Mencoba move on, tapidia tidak bisa. Bisma bahagia ketika melihat agata bahagia, tapi ia takut. Ia takut kalau agra mendekati agata hanya untuk pelampiasan atau cuma main main. Kalau begini, bisma memutusa kan.
"I'm your secret admirer, agata"
Kembali lagi ke kantin
Setelah itu agata pamit ke agra karena dia mau masuk kelas. Dia sudah risih menjadi pusat perhatian
"Mau gw anter ga?"
"Ga usah kak, gw bisa sendiri"
"Serius ga mau di anter?"
"Iya, yaudah ya kak"
Agata jalan keluar dari kantin, di dekat lorong kelas nya, ia bertemu aulya dan geng nya
"Sialan! Males bgt deh. Biarin lah, gw lewatin aja mereka. Dari pada gw di cegat, trs di labrak lagi. Males ah" batin agata
Ia berjalan melewati aulya dan geng nya. Namun, harapan nya tak terwujud. Tiba tiba nisa dan tara menarik nya, dan membawa nya ke toilet perempuan. Di susul oleh aulya
"Kak apaan sih. Lepasin dong. Kan gw ga ganggu kalian"
"Ga usah berisik!"-bentak tara
"Diem aja deh"-nisa
"Lepasih ga kak. Gw teriak nih" ancam agata yg mulai risih.
Tiba tiba aulya jalan dan berbalik badan menghadap agata. Dengan mata yg penuk kebencian.
plakk
Aulya menampar agata dengan sangat keras. Dan menyebabkan pipi agata merah, dan biru di sudut pipi nya.
"Lo bisa diem ga? Dasar cabe cabean ga tau malu" -aulya
Perih, itu yg di rasakan agata. Ia ingin menampar balik, tapi tangan nya terkunci oleh tara dan nisa. Ia hanya bisa menunduk dan menahan nangis.
Mereka pun sampai di toilet itu, di dorong nya agata hingga jatuh dan kepala nya terbentur dinding kamar mandi serta dengkul nya yg berdarah. Karena bergesekan dengan lantai kamar mandi
Aulya nyamperin agata yg duduk terkulai lemas disana. Ia memegang dagu agata, dan mengapit kedua pipi agata dengan kedua jari nya
"Kenapa? Sakit?" Tanya aulya
Agata hanya bisa terdiam. Jujur, ia merasa kesakitan, namun dia tak bisa berkata apapun
"Udh gw bilang, jauhin agra! Susah bgt ya lo di bilangin. Ga cape cape ya lu punya urusan sama gw?!" Sambil melepas jari nya dari kedua pipi agata dengan kasar.
Aulya menampar agata untuk yg kedua kali nya. Namun agata masih diam.
"Abis ini, lo jauhin dia! Jangan berharap lo bisa deket sama dia lagi. Lo lupa apa yg gw bilang tadi?" Aulya
"Kalo lo udh tau agra bakal sama si valeri valeri itu, knp lo masih ngejar dia? Lo juga ga tau malu disini! Udah tau cerita nya, malah masih deketin. Lo sehat?!" Agata
Omongan agata benar, itulah pikiran aulya. Tapi dia tidak terima apapun dia mendekati agata lagi, dan menjambak rambur agata
"Ga ush sok tau ya lo"
KAMU SEDANG MEMBACA
agragata
Teen FictionBerawal dari pertemuan yg singkat. Namun menjadi dekat. Itulah yg melambangkan kisah ini. Kisah yg menyenangkan namun juga menyedihkan. Bertengkarnya hati dan pikiran. Membuat semua terasa sulit. Kata orang, setiap pertemuan pasti ada perpisahan...