Kepo'in obrolannya si Vino sama Bryan kuy guys! Ups...XD.
*
Happy reading 😁
&
Don't forget to vote n comment! 😉----------
"Lo beneran suka sama Lia 'kan?" tanya Vino dengan raut muka yang sulit diartikan.
"Ha?"
Bryan terkejut dengan pertanyaan Vino yang secara tiba-tiba itu menurutnya.
Bryan tersenyum kikuk namun mencoba tenang kembali, lalu dirinya menjelaskan,"mana ada gue suka sama dia Vin. Gue tuh mau cerita kalau emang kemarin gue yang ngajak dia keluar, terus---"
"Terus dia langsung mau diajak sama lo keluar? Dasar emang cewek murahan," sarkas Vino.
Bryan lagi-lagi terkejut, bukan karena perkataan Vino. Vino memang terbilang sering mencela Aprilia di depan Bryan seperti perkataannya baru saja. Namun, yang membuat Bryan terkejut adalah cara bicara Vino dengan nada yang tersirat akan kekesalan yang dalam.
"Vin---" Bryan ingin menjelaskan kembali, tapi sahabatnya itu seperti tidak ingin mendengar lalu berkata,
"lo kalau beneran mau sama dia ya gapapa Yan, sekalian nyobain dia. Tapi gue kecewa..."
Kali ini Vino yang menggantungkan ucapannya. Bryan hanya diam menunggu sahabatnya untuk berkata lebih.
"Gue kecewa sama lo, Yan. Kenapa lo ikutin hobinya anak-anak sekarang, hah? Lo pengen banget ya main sama cewek?! Kalau lo mau, lo bisa cari yang lebih baik dari itu cewek!"
"Apa? tunggu, jadi maksudnya Vino kecewa sama dirinya karena itu?!" tanya Bryan dalam benaknya sendiri.
Tapi Bryan teringat akan tatapannya Vino saat minggu lalu, apa mungkin perasaan Bryan saja?
Mungkin, ya!Melihat Bryan yang lama tak merespons, membuat Vino malas dan beranjak pergi dari kamarnya.
"Lah, lo mau kemana, Vin?" tanya Bryan yang melihat Vino beranjak dari duduknya.
"Mau ke dapur ngambil cemilan."
Beberapa menit kemudian.
Vino datang dengan nampan yang berisi banyak cemilan. Bryan yang melihat itu langsung membantu sahabatnya menaruh nampan di meja kamar, lalu menyantap makanan ringan di dalam salah satu toples tanpa dipersilahkan terlebih dahulu oleh pemiliknya.
"Btw Vin, gue ga mau mainin Lia."
Bryan melanjutkan percakapan mengenai gadis itu."Lalu? nyobain?" Vino berkata sambil mengangkat alisnya,
"sama aja Yan!" sambungnya."Daripada si Lia sama bros yang lain," jawab Bryan sambil tetap mengunyah makanan di mulutnya.
"Memang kenapa? Toh dia juga pernah sama Erick, si playboy itu."
Vino mengingat rumor mengenai teman satu kelasnya dulu sewaktu kelas sebelas yang bernama Erick. Lelaki itu pernah bilang sendiri kalau dirinya dulu ketika SMP pernah dekat dengan Lia dan bermain-main dengan cewek itu. Vino tahu, permainan apa yang dimaksud oleh Erick, karena anak-anak yang lain juga sudah mengetahui perihal cerita tersebut.
Meski begitu, sepertinya Aprilia tidak tahu mengenai cerita tentang dirinya yang telah disebar oleh Erick. Karena saat Erick cerita tentang hal itu, Lia masih menjadi siswi baru di sekolah. Lalu sebulan kemudian, Erick pindah sekolah ke luar kota dan rumor itu meredup. Namun, Vino masih ingat cerita dari teman playboy-nya itu sampai saat ini.
Bryan hanya diam 'tak menanggapi, memilih melanjutkan memakan cemilan yang disuguhkan sahabatnya.
Entahlah, mendengar nama Erick mengapa membuatnya malas melanjutkan obrolan.*~*
Sekolah SMA Nusa Bangsa
Dua minggu kemudianHari ini adalah hari bersejarah bagi siswa-siswi tertua di sekolah SMA Nusa Bangsa. Karena hari ini sedang di selenggarakan acara perpisahan untuk para murid kelas dua belas. Mereka sangat bahagia dan bersyukur lantaran telah dinyatakan lulus oleh pihak sekolah dengan nilai yang bagus secara keseluruhan.
Semua yang hadir dalam acara perpisahan menikmati isi acara. Dari sambutan-sambutan yang diberikan oleh kepala sekolah, perwakilan wali kelas yang diberi tugas untuk berpidato, dan penampilan acara-acara seni dari ekskul sekolah, termasuk penampilan seni tari tradisional.
Untuk penampilan tari modern atau dance, pihak sekolah tidak memasukkan acara itu dalam penampilan perpisahan. Karena dirasa, tari modern atau dance kurang pantas untuk disuguhkan dalam acara tersebut. Ini adalah usul dari kepala sekolah. Namun, ekstrakulikuler dance masih bisa aktif di sekolah dan boleh di tampilkan saat acara-acara sekolah yang lain, seperti sambutan untuk pertandingan olah raga yang di gelar di SMA Nusa Bangsa dan acara perkumpulan para murid SMA Nusa Bangsa seperti acara yang diadakan dua hari lagi--anak-anak menamakannya sebagai acara perpisahan kedua.
*~*
Para orang tua The bros telah pulang sebelumnya setelah acara dan foto bersama dengan anak-anaknya.
Saat ini The bros sedang berada di samping lapangan untuk foto bersama. Mereka berselfie ria dengan bergantian memegang tongkat selfie dan berganti-ganti gaya.
Ya, memang sedikit narsis, biarlah. Itu akan menjadi kenang-kenangan mereka sewaktu lulus nanti.Lalu ada gadis yang lewat di depan mereka dengan pakaian ala penari jaman dulu dengan memakai bawahan batik dan selendang di pundak.
The bros melihat gadis yang melewati mereka dengan senyuman yang merekah di bibir gadis itu, salah satu dari mereka memandang gadis tersebut intens, lalu berkata,
"cantik."----------
Gimana untuk part ini?
Belum masuk konflik cerita ya.
Harap ditunggu untuk lanjutannya! :)*~*
Salam hangat dari Author 🤗
Tetep setia ikutin ceritanya ya... Mwah hehhe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt of April (Terbit + PO Novel Cetak)
ChickLitBlurb: Bagaimana jika bulan kelahiranmu yang seharusnya menjadi keberkatan, justru menjelma bagai sebuah kutukan? Tentu kau akan merasa sedih dan terluka, bukan? Itulah hidup yang dijalani oleh Aprilia. Satu per satu insan di sekelilingnya seolah ta...