Bukan berita baik ketika melihat perkembangan bencana semakin memburuk. Angka kematian yang meningkat dan jumlah korban terinfeksi tidak ada habisnya. Angka-angka yang terus di tampilkan oleh media itu semakin membuatnya takut. Bahkan dimana pun dia berada yang dia dengar hanya perbincangan mengenai pandemi.
Siang ini terlihat normal untuknya yang mulai terbiasa dengan situasi hidup ditengah wabah besar yang mendunia.
Felix, anak bungsu bapak Jimin dan bu Seulgi itu sedang bermain dengan si kembar hwang. Sedangkan sang kakak kembarnya, Chaewon beserta Lino si kakak angkat sedang pergi ke kantor ekspedisi.
"Lix, tumben lu ga ikut si boncel?" Tanya Hyunjin yang penasaran mengapa tetangga bantetnya itu tidak ikut bersama saudaranya.
"diluar banyak virus jin." Felix menjawab pertanyaan Hyunjin singkat dan jelas
"Tumben, biasanya lu juga bodo amat tuh sama yang kek gitu?" Yeji pun menimpali
"Gue gamau mati konyol gegara ga ngikuti protokol untuk stay at home." Nada bicaranya mulai naik satu oktaf.
Hyunjin dan Yeji hanya manggut-manggut. Memang tidak biasanya Felix mematuhi sebuah peraturan seperti itu. Tetapi memang sejak hari raya beberapa waktu lalu dia menjadi berubah. Lebih tepatnya menjadi parnoan.
Felix ikut menjaga portal keluar masuk komplek bersama anak muda lainnya. Membantu menyemprotkan cairan desinfektan dan mengingatkan orang yang berlalu lalang untuk cuci tangan dengan sabun dan memaksimalkan kebersihan dengan hand sanitizier.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAILY OF TWINS (New Normal vers)
FanfictionMasih tentang bagaimana dua pasang anak kembar itu menjalani keseharian mereka di tengah maraknya pandemi. FELIX, anak bungsu bapak Jimin dan bu Seulgi yang sedang dilanda parno berlebih dan CHAEWON yang mulai bosan dengan keadaan. Ada pula kisah s...