13.🍐

2.5K 401 33
                                    

"Apa ini kakek?, Kun Gege sudah memberitahukannya kepada-!!"

Tangan Jaemin yang hendak membuka slot pintu kamarnya melayang-tertahan di udara.

Dahinya mengernyit keheranan.ketika mendengar nada suara Si anak baru-Huang Renjun.
Yang terdengar begitu kesal, Berbicara menggunakan bahas China dengan seseorang dari sambungan telepon.

"Kita sudah sepakat bukan? Hanya satu tahun..

Setelah itu ,Injun akan mulai fokus -"


[Injun?, mengapa nama itu seperti terdengar familiar?]

Jaemin tercengung.


"Promise!! Hanya satu tahun...."

"!!!"


"Eum...kakek juga ,jaga kesehatan kakek"

"!!"

"Selamat malam''


Hah-

Panggilan Telepon terputus. Renjun menghembuskan nafas kasar.

Berbalik arah,Renjun di kejutkan dengan keberadaan Jaemin dihadapannya.

" Y-ya!! Sejak kapan kau berdiri disana huh?!!''

Dengan sebelah tangannya memegang dada kiri.Renjun bertanya dengan nada yang cukup keras.

Jaemin hanya terdiam.

"Injun?- siapa Injun?"

Jantung Renjun seakan ingin jatuh kelambung, begitu Jaemin dengan intonsisnya yang tegas -mengintimidasi bertanya seraya melakah maju.Mendekat kearahnya.

Renjun perlahan mengambil langkah mundur.

"Huang Renjun?! ---------Huang Injun? Kaukah itu?"













!

 

"Renjun!!!, kemari!!"

Haechan menyambut kedatangan Renjun dengan begitu antusias.

"Hari ini menu makanan kita adalah masakan China .Beri tahu aku makanan apa yang kau sukai?!!
Aku akan mengambilkannya untukmu"

Renjun dengan kaku, mendaratkan pantatnya ke kursi yang sudah Haechan siapkan. Dengan tatapan dari Na Jaemin yang senan tiasa menghunus mengikutinya.

Renjun. Dengan senyum meringis nya merunduk. Tak berani menegakkan kepalanya.

"Hei...Renjun!!''-Haechan.

"Ya?"-Renjun. Mendongak sekejap. Setelahnya kembali merunduk .

Na Jaemin tersenyum miring.

Tatapan setajam elangnya masih dia arahkan kepada si mungil Renjun. Yang kini dengan kaku mencuri lirik kerahnya.

" Itu kau'kan Injunie?!!!''

Jaemin berbicara tanpa suara.

Renjun melihat itu.Pemuda Mungil itu mendesis.


Sialan!!!

[Seharusnya dia tak perlu tau!! Semua karna Kakek!!]

Renjun cemberut.Dengan bibir yang berkomat-kamit tidak jelas.

Lee Haechan yang memang sedari tadi melempar tatap ke arah Renjun di buat kebingungan.

Dengan gemas,Tangan tak seberapa panjang Haechan ter-ulur untuk menjahil kedua pipi tembam Renjun, hingga membuat si tunggal Huang itu memekik karna kesakitan.

-ON TRACK- {JaemRen}☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang