18. 🌰

2.4K 323 52
                                    



"Sekali lagi saya mohon maafnya, Tuan Huang"

Renjun menundukan kepalanya lesu.

Keluar bersama Jaemin dari dalam Ruangan pemilik Apartemetnya yang terbakar.

Niat Renjun datang untuk meminta bantuan-menanyakan.

Apakah ada Unit yang bisa di tempatinya. Tetapi beliau menjawab tidak.

Semua sudah penuh,Dan meminta Renjun sebaiknya mencari di tempat lain.
Uang Pembelian Apartement di kembalikan setengah, sebagai bentuk permintaan maaf.
Renjun sih tidak masalah akan kerugian yang dia alamai. Toh itu merupakan kecelakaan .

Yang sekarang menjadi masalahnya-beban pikirannya ialah...

Dia harus mencari Apartment yang baru-diaman?

Renjun kebingungan, sama sekali tak mengerti akan hal-hal semacam ini.

Tidak tau caranya-terlalu ribet  ,Bertele-tele.
Menguras emosi-di tambah lagi...... Huang Renjun itu merupakan anak yang sedikit tak menyukai berinteraksi dengan orang asing.

Sifat dingin ,muka datarnya yang tak bersahabat akan secara alamiah menguar tanpa bisa di sadari nya.

Hah-!





"Renjun!''

Ini sudah yang ke tiga kalinya Jaemin memanggil Renjun. Namun anak itu tak kunjung merespon. Sebab terlalau sibuk dengan pemikirannya yang kebingungan.Bercabang.

Keduanya sedang berada di sebuah kafe Coffie .Tadi didalam perjalan acara 'mencari Apartement'baru untuk Renjun.Jaemin mengajaknya untuk mampir sebentar di Kafe Coffie langgaannya.

Seorang pria dewasa yang bernama Moon Taeil tadi menyapa mereka dengan ramah:Pemilik Kafe sekaligus Paman dari pihak Ibu Jaemin.

Renjun berkenalan tadi ngomong-ngomong.

Tersentak, Renjun mendongak" Y-ya? Kau memanggilku?'' Tanyanya dengan nada pelan.Di seberangnya.Jaemin. Mengangguk.

"Dari tadi-kau sedang memikirkan apa? Sampai melamun seperti itu?"

Terdengar desahan frustasi Renjun di seberang sana.Anak itu menyandarkan punggu nya kesadaran kursi dan mantap Jaemin dengan tatapan lelahnya.

Seharian berkeling-mengunjungi bayak tempat:Mencari Apartment baru . Namun tak ada satu pun yang cocok untuk seorang Huang Renjun.

Alasannya sih sangat simple:
Kadang Letaknya terlalu jauhlah dari Kampus, Terlalau Mahal dengan Fasilitas yang minim:Pendapat Jaemin.

Terlalu kecil,Dan letaknya juga di kawasan yang rawan akan bahaya:Jaemin merasa sangat Khawatir.Hingga memutuskan dengan sepihak. Dan bodohnya Renjun hanya menurut.

Berakhir duduk disini kebingungan. Hari sudah semakin sore dan besok mereka harus kembali ke SMA NCT  Nation Dream High School.

Dan sialnya sampai saat ini ,Mereka belum mendapatkan Apartement yang layak untuk di tempati oleh Renjun.

"Sekarang bagaimana?" Renjun dengan bibirnya yang melengkung kebawah bertanya pada Jaemin.

"Apakah aku Telpon Kakek saja ya? Supaya bisa membantuku mencari Apartement yang baru -yang layak dan juga aman?''

Kedua mata serupa rubah itu berkedip-kedip.Entah disadarinya atau tidak.Huang Renjun kini tengah bertingkah layaknya bocah: Bocah yang lugu nan juga polos.Persis seperti bocah yang dahulu Jaemin kenal dimasa lalunya: Huang Injun kecil-Teman semasa kecilnya di China.

Jaemin terdiam di tempatnya.  

" Jaemin...apa yang harus ku lakukan sekarang! ???"Renjun merengek, dan mengusak surai pirangnya dengan kasar.Menunduk dengan dahi yang menyatu keatas meja.












Jaemin. Anak itu terdiam cukup lama.Merasakan
De ja vu.Dadanya berdesir hangat.

Hingga berselang beberap detik kemudian, Jaemin tersadar. Pemuda Na itu menatap pada Renjun yang masih menundukan kepalanya.






"Kau tau !Apartementku cukup besar,jika kau mau ...

Kau bisa tinggal-"


Jaemin tidak tau ,mengapa pemikiran untuk mengajak Renjun tinggal bersama dengannya bisa muncul di benaknya. Dan secara mulusnya terlontar dari mulutnya begitu saja.

Jaemin tak merasa menyesal, Pemuda Na itu bahkan kini tengah mengembangkan senyum yang meneduhkan. Membuat Huang Renjun melongo tak percaya menatapnya.

Benarkah Ini Na Jaemin yang sama?

Yang selalu bersikap dingin,cuek dan menyebalkan. Anti kaum Gay.Dan sekarang menawarinya untuk tinggal bersamanya yang Notabenya merupakan bagian dari Kaum yang di bencinya' Gay'

Menurut Jaemin.



"A-apa.. Kau baru saja menawarkanku untuk tinggal bersamamu? Jaemin?"

Anggukan kepala di berikan. Yang sukses membuat Renjun semakin menganga tak percaya.


"Kau jangan bercanda.." Dahinya mengerut " Kau lupa ya? Aku kan ' Gay' Bagian orang yang kau benci.

Kau tidak takut " Renjun mendengus kesal.
Secara reflex. Ketika menyebut kata 'Gay' yang di rujukan untuk dirinya itu.

Huh ~


"Tidak.Aku tidak takut....karena......



aku mempercayaimu"


Perkataan Jaemin tadi,berhasil membuat Huang Renjun terdiam dengan bibir yang terkatup rapat.

Hatinya berdesir hangat, Matanya berkaca-kaca.

Renjun merasa sangat terharu dengan kata- Yang baru saja Jaemin lontar.



Aku mempercayaimu-




Renjun merasa Jaemin-Nana gege nya seperti telah kembali kepadanya. 



Benarkah itu?



Dan bisakah Renjun berharap ? Kalau sosok pemuda Tampan di depannya benar-benar Nana gege yang dulu?























Dan bisakah Renjun berharap ? Kalau sosok pemuda Tampan di depannya benar-benar Nana gege yang dulu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Btw beb-beb ku yang tersayang...

Ada yang mau di save No  WA nya gak
Itung-itung tambah temen gitu
Juga supaya kalian bisa tau spoiler-spoiler ff ku yang selalu aku kasih tau lewat SW

Kalau mau ,kalian bisa catat No kalian di komentar ya:)
Nanti aku Chat ok?

Sampai jumpa di Next Chapter
😘

Love You

-ON TRACK- {JaemRen}☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang