0.6 🍋

3K 451 35
                                    


"Park Jisung?-"


"Sedang apa kau ? " Haechan dan Jeno saling melempar tatap,mundur beberapa langkah untuk mengecek No Unit yang terpajang besar di samping pintu kanan.

"127-ini benar alamat yang Renjun berikan" Gumam Haechan, melirik pada Jeno yang menganggukkan kepalanya binggung.

Jisung terkekeh " Ini memang alamat Renjun-"

Kedua bola mata Haechan membola " Lalu!! Mengapa kau bisa keluar dari dalam sana? Kau dan Ren-"

"Renjun adalah sahabatku-" Jisung memotong kalimat Haechan, Memasukan kedua tangannya kedalam saku celana Jeans nya.Jisung menggeser tubuh untuk memberi ruang pada Jeno dan Haechan masuk kedalam Apartemen.

"Renjun sedang bersiap-siap,mungkin sebentar lagi dia akan selesai. Mau minum? Aku ada Bir ! Bagaiman"

"Ok"

Jeno menyahut dengan matanya yang tersenyum, sedang Haechan hanya mengangguk kecil, masih dengan wajah cengonya.



"Oh! Kalian sudah sampai? " Renjun dengan celana Jeans panjang ketat, dengan baju kaos berwarna putih polos dibalut jaket denimnya turun dari lantai dua.
Berujar datar,dengan tatapannya yang berpedar ke penjuru arah" Dimana Si Park sialan Jisung? "

Tanya nya,Renjun mengambil tempat di sebrang pasangan kekasih-Jeno dan Haechan.


"Apa? Merindukanku ya?"

Ketika Haechan hendak membuka suaranya, Suara Park Jisung yang baru saja datang dari arah dapur dengan membawa 3 Kaleng Bir -telah terlebih dahulu menyahuti pertanyaan Renjun.

Renjun mendecih, Mengalihkan tatapannya dari Jisung kepada Haechan dan Jeno yang ternyata tengah Menatap padanya dan Jisung bergantian.
Raut kebingungan juga penasaran tergambar jelas di wajah keduanya.

Membuat Renjun menghela nafasnya kasar.

"Sudahlah, nanti akan ku jelaskan, sekarang bisa kita pergi?

Aku kelaparan"

"Huh?- ayo!"

Keempatnya pun memilih untuk beranjak pergi, menuju ke tempat pesta dengan mengunakan satu mobil-Jeno.
Tentu setelah Jisung, Jeno dan Haechan menghabiskan Bir mereka.


_







Renjun tidak akan heran, apa bila 'Pesta penyambutan' Yang Mark buat untuknya akan berupa Pesta minuman semacam ini.
Dimana semua orang bebas melakukan apapun,termasuk bercumbu di sembarang tempat bahkan bercinta.

Renjun sedari ketibaan nya di tempat-salah satu night Clube- yang ternyata milik dari salah satu rekan kerjanya-Zhong Chenle.
Hanya memasang wajah datarnya,Tatapan malas dan jenuh tak segan Renjun tunjukan kepada semua orang.

Menjadikan Mark binggung di tempat duduknya.
Mengaruk kepalanya yang kebetulan gatal,Mark mendekat dan duduk tepat di samping Renjun.

"Apa kau bosan?  Tidak suka ?"

Tanya Mark sembari menawarkan Red Winenya kepada Renjun yang langsung menerima dan menegak isinya dengan sekali tegukan.

"Bukan begitu-" Renjun memejamkan matanya begitu rasa pahit dan panas cairan merah pekat itu masuk melewati kerongkongannya.

"Hanya sedang tidak Mood-"

Sambungnya menaruh gelas kosong ditangannya keatas meja kaca.Kasar.

Mark meringis " Kalau begitu, cobalah bergabung turun ke lantai dansa, Yeji,Soobin ,Jaemin dan Jisung .Mereka sudah menggila disana " Mark terkekeh dan Renjun menoleh kebawah-ke lantai dansa.Dimana disana dapat dia lihat. Jisung, Yeji, Soobin dan Jaemin menari erotis mengikuti alunan musik yang dimainkan lihai oleh sang DJ.

"Mau bergabung?"

Mark mengulurkan tangannya pada Renjun.

Menatap dengan ragu uluran tangan Mark.Renjun mengedarkan pandangnya.Bermaksud Untuk mencari keberadaan Haechan dan Jeno, yang ternyata tengah asik saling bercumbu di meja pojok sana.

Renjun mendengus.

Tak ada pilihan lain, dari pada dia mati kebosanan duduk seorang diri seperti idiot.
Akhirnya Renjun meraih uluran tangan Mark dengan ogah-ogahan.

Keduanya langsung bergabung ,Walau pada awalnya Renjun nampak enggan untuk mengerakkan tubuhnya mengikuti Mark yang sudah menggila di tengah lautan manusia sana dengan di kelilingi oleh beberapa gadis Sexy.

Lambat laut, Renjun pun mulai terhanyut.
Tubuh mungilnya meliuk begitu erotis mengikuti beat musik.Nampak begitu Sexy dengan tubuh yang hanya terbalut baju kaos putihnya yang ketat dan sedikit transparan  ,Mata rubahnya terpejam.

"Sexy-!"

Tersentak, Renjun membuka kedua matanya.
Begitu merasakan sepasang lengan kokoh nan berurat melingkari perutnya yang datar.

Mendesis tak nyaman, ketika dengan lancang nya tangan kokoh itu menelusup masuk kedalam kaosnya tanpa izin.

"Lepaskan-"


Renjun menahan tangan kokoh itu yang berniat lancang semakin naik untuk meraup dadanya yang sedikit berisi.

Menoleh, Renjun tersenyum miring ketika tatapannya bertemu dengan si pemilik tangan.

"Kau pikir- aku adalah lelaki gampangan huh?




Na Jaemin?"















😳


 

-ON TRACK- {JaemRen}☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang