06

1.1K 155 13
                                    

"Just fuckin leave me alone!!"

[Jaga omonganmu, war!!]

"jika elo pengen gue lebih sopan ama elo, gampang kok.. jauh jauh dari idup gue, ga usah muncul di hidup gue lagi. Gue uda bahagia sekarang, jadi please stop with your bullshit agenda."

terdengar suara desahan disana.
[gue ga peduli, war! Apapun yang terjadi gue tetep bakalan ngejar elo lagi.]

war meremas kepalanya, "apa elo tuli, kak? gue uda bilang dari awal buat elo berhenti ngejar gue lagi karena gue uda punya cowo."

[jangan harap gue bakal percaya!!]

war mendengus, "serah!! tapi elo harus tau aja.. besok gue uda ada acara!! elo mau dateng ke rumah juga terserah elo aja, kak. Silahkan pacaran ama bokap gue aja!!"

[Elo mau kemana? sama siapa? ] suara pack menjadi lebih tipis, namun memberikan nada intimidasi yang kuat membuat war sedikit merinding.

War segera mengalihkan pikirannya. "bukan urusan elo, kenapa gue harus ngasih tau!!"

[war?!]

war meremas ponselnya, lagi lagi suara itu. war tidak tahu sejak kapan, namun terkadang war merasa sangat takut kepada pack apalagi ketika pria itu sedang emosi.

dia menelan ludah kering sebelum membalasnya, berusaha secepatnya mengakhiri panggilan.

"kak pack, ini uda malam gue mau tidur! uda ngantuk!!"

[war, kita masih belum beres ngomong]

"seriusan gue uda ngantuk! Besok gue ada acara dari pagi jadi harus tidur sekarang, jadi elo beneran gausah ke rumah karena gue ga bakalan ada!!"

[wa-...]

sebelum pack membalas war buru buru menutup panggilan dan bergegas mematikan ponselnya. Jika terus menerus diserang pack seperti ini bisa bisa dia menjadi gila.

Orang itu kadang kadang menakutkan dan membuatnya merinding. But at least, besok dia tidak akan bertemu dengannya dan malah bertemu dengan orang lain yang selalu saja MIA jika dia tidak mengabarinya lebih dulu.

War tak sadar telah tersenyum. Membayangkan bagaimana hari pertama tes dating nya bersama yin, mengingat wajah yin membuat war malu sendiri. Dia menjadi bersikap aneh, apakah karena ini adalah acara dating nya setelah setahun lamanya dia menjomblo dan menenggelamkan diri dengan kepenatan situasi rumahnya.

Entahlah, yang pasti war begitu excited dengan esok hari.

------------------------------------

War sedikit menyesal karena setuju bertemu di taman kota dan harus mau naik motor yang dibawa yin. Jika saja dia tahu yin akan membawa motor, mungkin dia akan membawa mobil sendiri. Namun di sisi lain, war tahu dan cukup sadar jika yin mungkin tidak memiliki mobil. Dia kan masih sekolah dan melihat kerjaan yang ia lakukan membuatnya sedikit sadar jika dia memang benar memiliki masalah besar di financial nya.

war mencengkram jaket yin dengan begitu kuat. dia benar benar takut saat ini.

"pegang kebelakang jok jangan ngeremes jaket gue." sahut yin dengan nada dingin membuat war bengong tidak tahu harus bagaimana.

tapi dia menuruti perkataan yin dan beralih berpegangan ke belakang jok, namun posisi itu malah membuatnya semakin ketakutan.

"boleh izin megangnya ke elo gak? gue bener bener takut." suara war sudah memelas saat ini.

yin menoleh kebelakang sebentar namun menggeleng.

"engga.. gue gasuka disentuh sentuh orang!!" yin membalasnya dengan cuek.

Boyfriend For RentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang