Chapter 26🔥

12.3K 384 106
                                    


Hai, aku kembali💕

Jangan lupa Vote dan Komentar gemes kalian😎

💕Happy Reading💕

Bara mendapat respon baik dari perusahaan papa nya, meski pemimpin itu adalah adik papanya. Bara sangat ramah, dan terlihat sudah cocok berada dikantor. Dari pawakan tubuhnya Bara tak terllihat sebagai anak SMA. Malah sangat pantas dikantor, disertai dengan jass dan kemeja putih.

Setelah selesai dengan urusan kantor. Bara pulang, disana ada Oma sari tengah duduk disofa sembari membaca majalah. Tidak ada Liana? Dimana gadis itu? pikir Bara.

Skip ah

Zara memasukkan buku-buku nya serta alat tulis ke dalam ranselnya. Waktu sudah menunjukkan jam 1 siang, suasana sekolah ramai murid keluar kelas untuk pulang. Terlihat Vino tengah menompang dagu fokus menatap ke arah Zara. Tak sadar jika diperhatikan, Zara langsung keluar kelas bersama Rick.

Lalu Vino bersiap-siap untuk pulang, waktu akan keluar. Zara kembali masuk mencari sesuatu.

"Kenapa balik lagi, cari apa? " tanya Vino, dikelas sudah kosong menyisakan mereka berdua.

"Em novel gue, ketinggalan" jawab Zara sembari mencari-cari Novel, di lacinya. Tapi hasilnya nihil.

"Lupa naro lagi?, diloker kali. " ujar Vino gadis itu menghentikan aktivitasnya lalu mendekat.

"Iya kali ya, lupa gue."

"Ya gue temenin deh"

Diloker Zara menemukan novelnya, senyum lega terukir dibibirnya. Membuat vino terkekeh pelan, gadis itu benar-benar membuatnya terpikat.

"Nah ini dia" seru Zara,

"Makanya jan pelupa dong! " ujar Vino

"Iya mau gimana lagi, gue bener-bener lupa. " balas Zara sembari meringis.

Vino melangkah maju, kakinya mengikuti langkah pergerakan gadis itu. Mata gadis itu mencari-cari dimana keberadaan mobil yang berjanji akan menjemputnya seperti yang dikatakan Bara. Raut wajahnya yang tadi ceria, kini berubah menjadi alis mengkerut, bibir yang sudah bergerutu.

Vino menghampiri gadis itu, memberikan tumpangan seperti kemarin. Karna Zara sudah terlalu lelah, akhirnya mengiyakan tawaran cowok itu.

"Pegangan aja yang kuat" ujar Vino seraya meraih lengan gadis itu untuk memeluk perutnya.

"Gak mau, " kekeh Zara ketus, moodnya kini berada dibawah rata-rata.

"Ntar jatuh ra, ini moge kan tinggi" ujar Vino, berada diboncengan pemilik motor yang jago balapan, pasti akan ngebut. Zara langsung pegangan seperti kemarin. Peluk gitu.

"Nah gitu, kayak dilan sama milea" ucap Vino, dengan cepat Zara mencubit bagian perutnya.

"Aw, sakit heh" keluh Vino

"Bodo amat, lagian lu rese banget. Ngoceh mulu" ketus Zara

Vino mengegaskan motor balapnya sembari tersenyum lebar, gadis yang kini ia taksir selalu berada didekatnya.

Setelah sampai diperkarangan Apartement gadis itu, Vino membantu Zara untuk turun dari motor. Tangan yang bergenggam erat, membuat Vino terlihat sangat bersemangat.

"Makasih vin, lo udah nganterin gue" ujar Zara, kini ia tersenyum tipis pada lelaki itu. Belum mendapat jawaban apa-apa dari Vino, Zara meninggalkannya begitu saja melangkah masuk kedalam.

"Iya sama-sama, ra. Senyum lagi dong . Hey" teriak Vino, tak mendapat balasan apa-apa dari Zara. Mood gadis itu sedang tidak baik, raut wajahnya saja sudah menjadi satu. Bikin gemashh.

Bad Girl And BARA [REPOST ✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang