Menemukanmu. || Part 10.

778 101 28
                                    

Dekat-dekat denganmu, aku jadi tau jika ternyata bidadari itu polos.

By: Gibran Castiel B.

–MENEMUKANMU–

---

|10. Ditukar?

Gaury berlari dengan perasaan yang campur aduk saat mendapat kabar jika Olimpiade pelajaran Matematika dibatalkan. Ia sudah mulai mempelajari ulang beberapa materi, tidak lucu jika tidak jadi.

Tadi, ia mendapat berita jika Gabriel tidak bisa mendampingi nya karna gadis itu baru saja kecelakaan parah. Bahkan katanya, keadaan gadis itu sampai koma dikarenakan mobilnya tertabrak oleh truk besar.

Gaury memang bersedih karna mendapat kabar Olimpiade matematika dibatalkan, tapi ia lebih sedih lagi mendengar kabar buruk tentang keadaan Gabriel.

“Pada Olimpiade kali ini tidak bisa sendiri, dan Ibu tidak menemukan nilai yang berada dirata-rata nilai kamu dan Gabriel, Ry,” ujar Bu Rasy.

“Kenapa gak ambil dari anak IPS aja Bu?” tawar Pak Anjar–guru olahraga.

“Saya kurang percaya, karna kebanyakan perwakilan kali ini dari anak IPA, jika ada anak IPS pun itu pasti pelajaran Sejarah,” jawab Bu Rasy.

Gaury menggerakan kakinya karna tidak tenang. Ia harus ikut Olimpiade untuk menabung operasi adiknya.

“Bu.. Saya mohon Bu.. Saya janji bakal menangin Olimpiade ini, saya harus dapetin uang untuk operasi Adik saya Bu..,” mohon Gaury.

Rasy jadi tak enak hati, kini semuanya harus galau karna memikirkan teman Gaury untuk Olimpiade.

“Saya bisa kok Bu temani Gaury olimpiade matematika!”

3 orang yang tengah duduk itu langsung menoleh.

“Eh Gibran!” sapa Bu Rasy seraya tersenyum. Meski Gibran urakan, tapi seluruh guru selalu ramah padanya karna lelaki itu penurut dan tidak berani melawan guru.

“Matematika saya tertinggi seangkatan, saya bisa dampingin Gaury,” ujar Gibran.

A-apa dia bilang? Dampingi?

“Tapi kan kamu udah ambil Sejarah?” sahut Pak Anjar.

“Ada 4 orang yang terkenal pintar Sejarah, jadi bisa memungkinkan ‘kan Pak?” kata Gibran.

Gaury tidak mengerti harus berkata apa-apa karna ini dua kalinya Gibran menolongnya.

“Apa kamu serius Gibran? Bukannya tadi pagi kamu baru aja mengundurkan diri dari perwakilan IPS?” tanya Bu Rasy.

“Ibu kata siapa?”

“Bu Wati sendiri yang bilang, dia kecewa sama kamu. Padahal memori ingatan kamu luas dan cepat tanggap, tapi kamu malah mengundurkan diri,” lanjut Bu Rasy.

“Jika kamu tidak serius, lebih baik tidak usah. Kasian Gaury nanti dia sudah berusaha tau-tau kamu mengundurkan diri,” ujar Pak Anjar.

“Jika saya mengundurkan diri, Bapak dan Ibu bisa langsung men-DO saya dari sekolah ini,” kata Gibran mantap.

Semuanya terdiam, mana berani mereka men-DO ponakan pemilik yayasan? Sudah gitu pintar, biarpun suka berantem.

“Baiklah-baiklah,” Bu Rasy sudah memutuskan sesuatu. “Mulai minggu depan, bimbingan pembelajaran Olimpiade di mulai. Tapi Ibu harap kalian berdua banyak latihan dirumah untuk memperdalam materi,” ujar Bu Rasy.

MENEMUKANMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang