Menemukanmu. || Part 13.

803 94 36
                                    

Gaury emang polos, tapi soal pelajaran: Matematika adalah kerajaannya.

By: Gibran Castiel B.

–MENEMUKANMU–

---

|13.) Permintaan Maaf.

Gaury benar-benar merasa lelah karna ia harus double latihan yang maximal. Sekarang, ia sedang dispen guna latihan Cheerleaders karna 2 minggu lagi akan lomba besar-besaran. Pulang sekolah nanti, ia harus belajar Matematika. Benar-benar lelah.

Memang sih sudah menyiapkan gerakan dari waktu yang lama. Tapi mengompakkan gerakan dan juga menyatukan feel agar semuanya menyatu, tidaklah semudah itu.

Masalahnya, ada satu orang yang niat tidak niat berada di kelompoknya. Shelly Agatha, gadis yang satu itu masih tidak ikhlas menerima fakta jika Gaury sudah menjadi ketua dari mereka semua. Gadis itu sangat sering melempar tatapan jutek dan tidak sukanya kepada Gaury. Padahal, Gaury selalu berusaha bersikap ramah kepadanya.

“Hai Shelly,” sapa Gaury diiringi senyuman manis. Gadis itu duduk di sebelah Shelly yang sedang meneguk minumannya.

“Ngapain lo disini?” sahut Shelly langsung ketus.

“Temenin kamu, emangnya gak boleh?” Gaury hanya tidak ingin ada perdebatan disaat-saat seperti ini, ia harus damai dengan Shelly bagaimana pun caranya.

“Sudi banget gue duduk sama lo,” kata Shelly judes.

“Udah dong Shell, kenapa sih kayaknya benci banget sama saya?” tanya Gaury.

“Gimana gue gak benci sama lo? Harusnya lo itu intropeksi, selama dua tahun gue udah berusaha semaksimal mungkin buat dapetin jabatan ketua Cheers, eh lo dengan enaknya malah ngambil gitu aja. Mikir gak sih lo?” Shelly langsung ngegas.

“Kenapa sih kamu pengen banget jadi ketua Cheers?” sahut Gaury.

“Ya jelas karna ketua basket itu Kak Gibran lah Gaury..” sekarang Shelly benar-benar merasa jika Gaury itu gadis bodoh. “Kalo gue jadi ketua Cheers, pasti gue bakal dijodoh-jodohin sama Kak Gibran! Peluang gue deket sama dia itu besar, dia cocok sama gue, sama-sama kaya. Sedangkan lo? Lo itu miskin!” ujar Shelly.

Gaury tidak bisa marah karna yang dikatakan Shelly adalah fakta.

“Maaf ya Shell.. Tapi sebenarnya saya juga gak mau jadi ketua, tapi Kak Keysha sama Gibran yang nunjuk saya Shell..,” kata Gaury.

“Berani banget lo panggil Gibran pake nama doang? Ada sepuluh nyawa lo,” sahut Shelly sewot.

“Saya kesini mau ngelurusin masalah saya sama kamu, maaf kalo saya ada salah. Sekarang bukan waktunya kita ribut, pertandingan nanti lebih penting daripada soal siapa yang jadi ketua Cheers,” ujar Gaury. “Permisi..” gadis itu pergi dari hadapan Shelly.

“Arghhh!” Shelly mengepalkan tangannya kuat-kuat. “Kenapa sih tuh cewek gak pernah marah?!”

***

MENEMUKANMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang