1

23 6 0
                                    

Pagi ini akan menjadi pagi yang panjang buat kesya sebelum ada seorang yang menarik selimut dan berteriak dengan suara khasnya.

"Kesya! Kamu udah bangun sayang? Cepetan bangun udah siang ini ntar telat lho"

Kesya mendengus dan langsung buka matanya,"issh masih ngantuk juga kenapa paginya cepet banget sih?"tanyanya sambil mengucek matanya.

"Kesya! Ayo cepet bangun!"

"I-iya mah kesya udah bangun"

Kesya langsung sepenuhnya bangun dan langsung menuju kamar mandi.

Beberapa menit kesya sudah selesai mandi dan sudah rapi memakai seragam sekolah. Dia langsung turun menuju keruang makan.

"Pagi mah"

"Pagi sayang,sarapan dulu gih udah mamah masakin"

"Iya mah..." kesya mulai memakan sarapannya. "Oh ya mah kesya hari ini pulang telat"

Mamahnya ngernyit,"Emangnya kamu mau kemana gak langsung pulang kerumah?"

Kesya mendengus,"Mamah gimana sih kan kesya ketua OSIS hari ini tuh kesya harus ngurusin murid baru disekolah buat pengenalan lingkungan sekolah" jelasnya sambil memakan sesuap nasi.

Mamahnya mengangguk paham,"Oh ya udah tapi jangan sampe malem pulangnya ya"

"Okey mah"

☆☆

Kesya sampai disekolah langsung menuju keruang osis yang sudah ramai dengan anggota osis lainnya. Karena dia ketua dia juga harus memberi contoh yang baik buat teman-temannya dan juga adik kelasnya. Kesya sekarang baru naik kelas 12 yang masih memegang jabatannya sebagai ketua osis disekolahnya.

"Pagi kesya"ucap putri dan sinta bersamaan.

Kesya senyum dan melambaikan tangannya,"Pagi juga". "Kalian udah siapin blom semua persiapan buat pagi ini?"tanya kesya sambil duduk disamping sinta.

"Udah dong sya...gue sama putri dan semua anggota osis lainnya udah nyiapin semuanya" jawab sinta dengan semangatnya.

Kesya mengancungkan dua jempolnya kepada temannya dengan senyuman lebarnya,"Bagus gue salu ma kalian"

                                             •••

07.00

Kriiing

Kriing

Bel sudah bunyi menandakan semua siswa harus melaksanakan pembelajarannya. Beda dengan kesya dan teman osis lainnya yang harus mendampingi semua adik kelas baru mereka untuk pengenalan sekolah.

Semua anggota osis sudah berkumpul didalam aula untuk memulai acaranya.

SKIP

09.15

"Sumpah gue capek banget haus lagi" keluh sinta sambil duduk dikursi kantin.

"Gitu aja capek..terlalu semangat sih lu sampai  teriak segala nyanyinya" pekik putri.

"Dih siapa juga yang teriak gue cuman ngeluarin suara emas gue kali biar semuanya semangat juga kan" protes sinta.

Kesya memutar bola matanya malas,"Hei kalian ko malah ribut bukannya pesen makanannya keburu penuh tau tuh kantin" kesal kesya kepada dua temannya.

Setelah makan dikantin mereka langsung pergi keruang osis lagi untuk mempersiapkan acaranya lagi.

"Eum...guys gue ke toilet dulu ya" ijin kesya ke temannya.

"Ya udah gih...gw sama sinta keruangan dulu jangan lama-lama ya!?" Jawab putri.

☆☆

Brugh

Tanpa sengaja kesya menabrak seorang yang didepannya dan mendengus kesal karena tangannya sakit akibat menabraknya.

"Issh...kalau jalan liat-liat dong pake mata gak.." kesya sontak matanya terbelalak mengetahui orang yang menabraknya. "Siih..Alva?" Gumamnya sambil memegang tangannya.

Alva adalah teman bak musuh kesya dia juga ketua dari klub basketnya toh dia juga famous dikalangan teman-temannya. Kesya dan alva yang dulu teman dekat menjadi musuh yang tiap harinya bakal ada keributan setiap pertemuannya.

"Lo kalo jalan gak pake mata ya bisa-bisanya lo nabrak gue seenak jidat lo" pekik kesya.

Alva menaikan salah satu alisnya,"Hei gue gak gak nabrak lo duluan...lo nya aja yang fokus sama tangannya yang lagi dibersihin".

"Dih...lo nya aja yang langsung nyelonong depan gue kan jadinya lo nabrak gue" protes kesya dengan nada tinggi.

Alva senyum dan mengacak gemas rambut kesya,"Ngapain sih masalah gitu aja dibesar-besarin kan gue gak sengaja jadi gue minta maaf...udahlah gue mau ke kelas dulu bye" ucap alva sambil melambaikan tangan ke kesya.

"Woy alva! Awas aja lo urusan lo sama gue blom selesai!" Teriak kesya yang membuat alva hanya tersenyum.

"Isshh..alva apaan sih ngacak rambut gue segala bikin detak jantung gue gak normal aja" celetuk kesya.

Hubungan kesya dan alva tidak seindah dan sedekat dulu hanya karena ada orang yang membuat kesya tidak senang akan keberadaannya walau kesya dan alva belum cukup serius dalam menjalin hubungannya. Bisa dibilang mereka hanya teman tapi saling memiliki perasaan yang sama yaitu suka dan kasih sayang.

Kesya cemburu akan kedekatan alva dengan teman satu kelasnya yaitu dita. Dita juga memiliki perasaan suka dengan alva walau alva tidak menyukainya dan alva hanya menjadi teman kelas dita dan mereka juga sering ngobrol bersama.

☆☆

Sinta celingukan mencari seseorang yang ditunggu dari tadi tidak kelihatan batang hidungnya, "Si kesya mana sih ko lama banget katanya juga sebentar sampe dua puluh menit blom nyampe juga".

"Huh" keluh kesya sambil nepuk pundak sinta.

"Lo dari mana aja sih dicariin dari tadi,dan lo habis lari-lari atau gimana?" dengus sinta.

Kesya menghela napas panjangnya sembari duduk dikursi yang ada didepannya.

Sinta ngernyit sambil natap kesya "ko malah diem  ditanyain juga"

"Gue tadi ketemu sama alva didepan toilet"

Sinta cengo mendengar ucapan kesya.

"Terus apa yang alva lakuin ke lo?" Tanya sinta yang membuat kesya mencubit lengannya.

"Arkhh" pekik sinta kesakitan. "Kenapa lo nyubit gue sih!?"

"Pertanyaan lo ambigu goblok" jawab kesya kesal.

"Maksud gue ada masalah apa lagi lo sama alva kenapa lo harus kemana-mana pikirannya?"

Lagi-lagi kesya mendengus,"Gw tadi gak sengaja nabrak dia didepan toilet"

"Trus?" lanjut sinta.

"Kenapa lo tanya terus-terus...ya gw bete lah harus berhadapan lagi sama dia" jawab kesya dengan nada tingginya.

"Dih..kenapa lo jadi ngegas gini kan gw tanyanya baik-baik" protes sinta.

"Ya barusan lo nyebelin sih kan gw jadi kebawa emosi"

"Iya iya gw minta maaf...ya udah yuk masuk acaranya udah mau mulai nih" ajak sinta.

"Yuk"

                                 To be continued
                                                ¤¤¤


Baru awal

Sorry klo jelek..kkkk~




My Enemy My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang