Halangan

1.8K 176 6
                                    



Setelah ngobati luka lim. Irene menaruh kotak P3K nya. Walaupun dengan kaki yang terluka dan langkah yang tertatih, irene tetap melakukannya dengan sepenuh hati.

Sekarang sepasang suami-istri tersebut sedang tiduran.

Tidak ada pelukan seperti biasa.
Tidak ada juga senda gurau sebelum tidur.

Keduanya hanya diam sembari memandang langit langit kamar mereka.

"Rene~" Panggil lim lirih.

"hmm" irene merasa asing dengan panggilan suaminya yang terkesan dingin tersebut.

Hal yang ia Bayangankan menjadi kenyataan ,lim yang ceria, hangat ketika bersamanya sekarang terkesan dingin.

" Apa aku harus menceraikan mu?"ucap lim to the poin.

Deg

segera irene memiringkan badannya ke arah lim yang masih setia memandang langit langit kamar .

"kenapa?aku mencintaimu lim .aku tidak mau kita berpisah .aku tidak bisa hidup tanpamu lim ." Ucap Irene putus asa.

"Hm Aku pun sama, tapi aku nggak tega sama bang seulgi." Ucap lim masih dengan nada lirih.

"Terus kamu tega gitu sama aku? , iya? , kamu jahat lim." Tangis Irene histeris. Yang sedari awal sudah runtuh.

Lim dengan sigap merengkuh badan irene kedekapan nya.

"Bukan seperti itu ,kamu tahu ,bang seulgi selalu ada untukku sejak dulu. Semua yang aku minta bang seulgi selalu kasih. Dia udah kaya kakak kandung aku. Bang seulgi juga punya riwayat lemah jantung. Kamu tahu kan? ."

Ucapan lim ada benarnya juga,tapi apakah harus dengan cara berpisah.tidak bisakan lim memperjuangkan pernikahan mereka.

"Tapi bukan seperti ini caranya lim." Sanggah Irene.

"Aku tahu tapi kurasa melepaskan mu adalah yang terbaik. Biarkan aku berkorban demi bang seulgi sekali ini saja. Kamu tahu dulu bang seulgi pernah nyelamatin aku dari kecelakaan mobil ketika aku kecil. Kalo nggak ada bang seulgi mungkin aku udah di alam yang berbeda dengan kalian. Sekarang saatnya aku merelakan sesuatu yang berharga dalam hidup ku. Yaitu kamu Rene. " Ucap lim panjang lebar.

"Aku tahu, tapi..tapi apa kamu rela aku pergi dari hidupmu." Irene.

"Aku akan berusaha Rene." Lim.

"Tapi aku enggak lim ,aku nggak mau jauh dari kamu. Aku janji aku akan putusin seulgi besok." Ucap lim ini demi pernikahannya.

"Jangan..bang seulgi sangat mencintai kamu Rene. Jangan buat di sakit hati." Ucap lim yang masih setia dengan ucapannya.

"Aku janji aku akan mengakhiri hubungan ku dengan seulgi secepatnya. "
Ucap Irene.

"Aku takut bang seulgi menjauhi ku Rene .aku takut." Lim.

"Aku janji aku akan memberi pengertian padanya supaya dia tidak membencimu. Kamu percaya kan pada ku?" Irene. Lim tidak menjawab ia masih terisak.

Sekarang malah irene yang merengkuh lim. Lim jadi malu seharusnya ia yang menjadi sandaran irene bukan sebaliknya.

Hari sudah pagi namun sepasang suami-istri ini masih berkelana di mimpi masing masing.

Kriinnggg

alarm berbunyi irene bangun terlebih dahulu karena ia sangat sensitif dengan suara atau gerakan sekecil apapun ia akan terbangun berbeda dengan Lim ia sangat susah kalau dibangunin.

Setelah sedikit meregangkan tubuh irene bergegas mandi dan membuat sarapan untuk mereka berdua.

Saat sarapannya sudah selesai ia segera membangun kan sang suami.

Us | Lisrene Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang