*Author Pov*
Pagi yang cerah, Ali dan Prilly berjogging ria di taman dengan sesekali bersenda gurau itu adalah kebiasaan mereka selama 4 tahun ini, mereka tumbuh menjadi Pria dan Wanita yang lebih dewasa bukan seperti saat umur mereka masih 18 tahun dimana saat itu mereka selalu mempermasalahkan masalah sepele.
Ali dia akhirnya bisa mendapatkan Prilly, mereka berdua mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing dan itu juga yang membuat mereka terlihat amat sangat serasi, melengkapi kekurangan satu sama lain dan mengingatkan jangan sampai terbuai dengan kelebihan yang mereka miliki, itu yang mereka camkan sampai sekarang ini.
"Sayang, aku beli minum dulu ya" kata Ali, mereka sedang duduk disebuah bangku taman untuk beristirahat, "iya, jangan yang dingin hlo gak bagus habis olahraga minum dingin" jawab Prilly, memang selama ini Prilly lah yang selalu memperhatikan hal-hal seperti iti tadi, yap karena Ali memang orang yang asal-asalan dan ceroboh tapi itu semua tertutupi oleh sikap Ali yang sangat perhatian kepada Prilly dan juga keberaniannya untuk melindungi Prilly.
10 menit Prilly menunggu sambil mengutakatik hp nya, dia sedang mempost foto bersama Ali sebelum mereka jogging dan memberi caption 'bahagia itu sederhana' berserta emoticon Smile nya, banyak like dan comment difoto itu tapi sama sekali tak dihiraukan Prilly bukan sombong atau apa pun tetapi karena Prilly sedang membayangkan semua yang telah Prilly dan Ali lalui bersama, mulai dari mereka bertemu lagi dulu 4 tahun yang lalu, menjalin komitmen yang bisa dibilang HTS dan juga sampai mereka menyandang status Pacaran.
"Dddoooorrrr..." teriak seseorang mengagetkan Prilly, Prilly terlonjak sambil memegangi dadanya dan segera menengok kebelakang, Prilly memandang orang itu sebal yang ternyata adalah Ali, "kamu ngapain sih" kata Prilly sebal "bikin kaget tau gak" lanjut Prilly, "iya sayangku maaf ya, kamu lagi mikirin apa kok senyum-senyum gitu? Aku ya" ucap Ali dengan senyum menggoda nya, "iyaaa" jawab Prilly santai, Prilly memang selalu jujur kalo itu memang pertanyaan kecil atau menggoda seperti Ali tadi, tidak berubah tetap sama menjadi Prilly yang acuh tak acuh tetapi sangat peduli seperti Ali.
"Sayang, nanti aku mau ketemu Dina ya nanti aku kabarin" pamit Ali lalu mencium kening Prilly, "iya ntar aku juga mau keluar sama Devi belum tau sih mau kemana tapi dia bilang mau cari baju" jawab Prilly, Ali tersenyum lalu mengangguk sebagai jawaban iya.
Devi, partner kerja Ali dan Prilly sekaligus sahabat Prilly di toko roti mereka berdua, ya semenjak Ali dan Prilly sudah bertumbuh dewasa mereka membangun sebuah toko roti yang tidak terlalu besar tapi pada waktu tahun pertama usahanya maju dengan pesat hingga Ali dan Prilly mulai membuka cabang di daerah Jakarta, sungguh tidak disangka karena dalam 2 tahun Ali dan Prilly mempunyai 4 cabang toko roti dipusat Jakarta yang banyak toko roti yang lebih besar dari pada milik mereka berdua, tapi mereka optimis bahwa usahanya akan berkembang dan sekarang sudah terbukti.
*Via Line*
Dina Salsa : Ali aku tunggu di Starbucks ya
Aliandooo : oke, gue otwBalas Ali singkat dan jelas. Dina Salsa, cewek berumur 21tahun terpaut 1tahun dari Ali dia teman dekat Ali atau bisa dibilang sahabat Ali waktu berada di Paris, mereka kemana-mana selalu bertiga dengan sahabat Ali satunya bernama Dicky tapi Dicky menghilang entah kemana, dan tanpa Ali sadari juga ternyata diam-diam Dina menyimpan perasaan kepada Ali perasaan yang lebih dari sahabat rasa itu muncul karena kedekatan mereka juga.
Dan alasan Dina ke Indonesia adalah dia rindu Ali, dan ketika ingin bertemu pun Dina sangat bahagia, tapi entah sampai kapan bahagia itu menetap karena Dina tidak tahu kalau Ali ke Indonesia untuk menemui Prilly cinta semasa kecilnya bahkan sekarang Ali dan Prilly sudah resmi berpacaran.
"Aliiiii" teriak Dina ketika melihat Ali seperti mencari sesuatu, Ali menoleh lalu tersenyum dan segera menghampiri Dina, "I miss u so badly" rengek Dina manja sambil memeluk Ali, Ali hanya tertawa, "manja lo gak ilang-ilang sih" kata Ali sambil melepas pelukannya dan disambut dengan wajah cemberut Dina, "lo gak kangen gue?" "Kangen lah" jawab Ali tersenyum sambil mengacak-acak rambut Dina.
*Prilly POV*
"aduh Devi mana sih lama banget, terus juga gak tau mau kemana" gerutu gue, tau gak sih gue nunggu di depan rumah selama 1jam katanya dia jam 3 malah ngaret sampek jam 4 kebayang gak tuh pusing gue mondar mandir sana sini dari kayak nunggu ibu-ibu lahiran, pikiran gue juga lagi bercabang ke Ali lagi dia lagi sama temen deket nya pas di Paris sapa tuh namanya Dina Salsa ye, eh tunggu temen deket? Whatttt?! Temen deket? Kok gue baru ngeh sih temen deket nya cewek lagi, gue kudu apa he? Gue kudu apa? Gerah wpy gerah angin! 'Tinnnnn...Tinnnn' suara klakson gue noleh dan ngedapetin Devi lagi nyengir didalem mobilnya, dan gue udah siap dengan suara gue yang imut ini getoh.
"Dev...." kata gue terpotong oleh ucapan Devi "emmm Prilly maaf ya cewek imut gue, tadi gue ketiduran hehe yuk masuk yuk ntar keburu chubby nya luntur ntar Ali nya cari cewek lain deh" kata Devi tanpa dosa, gue semakin mendidih dannnn "Oemji Heloooooww! Gak mungkin yaaaa! Gue gak rela!" Teriak gue frustasi, entah dari kapan gue bisa gaje gini padahal gue dulu gaje juga masih bisa gue tahan tapi sekarang? Gue gak bisa tahan!.
Ternyata gue dibawa Devi ke mall di deket rumah gue, gue berjalan sama Devi dengan santai sambil celingak celinguk siapa tau dapet sesuatu, haaappp! Dan ternyata bener gue dapet sesuatu, Ali sama seorang cewek dan pasti itu temennya lagi selfie dan lo pada tau gak pose nya apa? Si cewek itu nempel banget sama Ali ngerangkul Ali sebegitu kuatnya dan pose yang paling mengejutkan adalah dia nyium pipi Ali dan Ali nyium pipi dia! Oh wow! Pemandangan yang mengejutkan bukan? Gue berdiam memaku melihat tingkah mereka berdua air mata gue netes gitu aja, ternyata Ali gak bisa jaga kepercayaan gue ya. "Prill? Prill? Lo gapapa? Ayok pergi dari sini, maaf udah buat lo ngelihat yang gak seharusnya lo lihat Prill" suara Devi menyadarkan gue, gue menoleh sambil ngusap air mata gue dan tersenyum, "ayo! Gue gapapa, lo belum nemuin baju kan? Yuk!" Kata gue sambil narik tangan Devi, tapi gue berhenti ketika ada tangan yang nahan gue, "sayang?" Gue menoleh dan ternyata Ali, seketika itu juga air mata gue mengalir dengan buru-buru gue mengelap nya, "Hai Li" kata gue sedikit tahan napas "aku lupa kalau kamu ada disini, gak ngerencanain kok mau kesini maaf kalau aku ganggu" lanjut gue, gue melirik cewek yang ternyata Dina, Dia bergelayut manja di lengan Ali "dia siapa Li?" Tanya Dina "diaa...." Ali ingin menjawab tapi gue keburu motong "gue temennya, gue permisi dulu ya" jawab gue berat berusaha untuk menahan air mata gue.
================================
Hai! kembali dengan cerita gaje ini! semoga gak bosen yah! haha! maaf banget banyak typo atau mungkin kata2 ya kurang pas, maklum amatiran:D makasih yang udah nunggu cerita gaje ini! kurang panjang gak? udah ye? ngetik sama mikir nya itu hlo! haha:D dan Chapter ini Sheren dedikasikan untuk PRILLVERS SOLO!! yeeeey! mereka udah nyemangatin aku! makasih kakak2 tercinta!:* tunggu Chapter selanjutnyaaaa! vote dan comment kalian sangat dibutuhkan, meskipun gak dibalas tapi kalo nulis dipapan pasti dibalas kok! dadaaaaa!:*
