Chapter 6

11.5K 593 4
                                    

Setelah menerima telfon dari Devi tadi, Prilly langsung bergegas menelfon Ali. Hampir 4 kali dia menelfon tapi tidak ada jawaban. "Nih anak tukang molor bener sih" ucap Prilly kesal sambil mondar-mandir. Prilly coba menelfon Ali satu kali lagi.

"Haloo" sapa seseorang disebrang yang ternyata Ali

"Ali, kamu dari mana aja sih" teriak Prilly

"Ihh sayang, gak usah pake toa juga kali. Aku habis mandi, kenapa kok panik gitu?" Tanya Ali

"Kamu cepet kerumahku, kita ke toko yang pusat. Ada pelanggan gila. Gak usah tanya-tanya, cepet kesini!" Perintah Prilly

"Iya-iya ahh" ucap Ali pasrah

Prilly memutuskan panggilan lalu menunggu Ali diteras dengan gelisah.

"Kamu kenapa sayang? Kok gelisah gitu?" Tanya papa Prilly. Prilly menoleh lalu tersenyum kecil, "gapapa pah, cuma ada pelanggan yang komplain aja" jawab Prilly.

'Tin..tin'

"Tuh udah disamperin sama mantu papah, hati-hati ya" ucap papa Prilly sambil mengelus rambut Prilly. "Ahh papah apaan sih, yaudah. Assalamualaikum pah" pamit Prilly. "Waalaikumsalam" jawab papa Prilly.

"Nak Ali jagain Prilly ya, jangan ngebut!" Teriak papa Prilly. "Siaaap papa calon mertuaaa!" Jawab Ali yang langsung mendapat cubitan dipinggang dari Prilly. Ali hanya meringgis lalu langung menuju toko roti tanpa banyak tanya.

Setelah sampai Prilly bergegas turun dari mobil di ikuti Ali. Prilly berhenti ketika melihat ada wanita yang gak asing bagi dia. "Ghina" gumam Prilly tapi terdengar jelas oleh Devi dan Ghina sendiri. Ghina yamg merasa dipanggilpun segera menoleh. Ali yang ada disamping Prilly pun sama terkejutnya dengan Prilly.

"Hai Ali" sapa Ghina dengan senyum palsu nya tanpa menghiraukan Prilly yang ada disamping Ali. "Aku mau ngomong sama kamu, sebentar aja" ucap Ghina lembut. Tapi Ali tahu, Ghina hanya pura-pura.

"Ngomong tinggal ngomong, disini aja" ucap Ali ketus. "Aku cuma mau ngomong berdua" jawab Ghina mendekat pada Ali lalu merlirik Prilly sekilas. Ali menoleh ke Prilly untuk meminta izin, dan Prilly hanya mengangguk sebagai jawaban. Lalu Ali mengelus kepala Prilly dan bergegas keluar disusul Ghina.

"Prill, dia siapa sih?" Tanya Devi penasaran sambil menoel-noel lengan Prilly. Prilly yang tersadar pun langsung menoleh ke Devi, "hah? Apa?" Tanya Prilly balik. "Lo tuh, itu hlooo, dia itu siapa?" Tanya Devi lagi, "oh Ghina maksud lo? Dia mantannya Ali, udah lama sih sekitar 4tahun lalu. Waktu Ali balik ke Indonesia buat ngelamar dia, tapi dia malah sama cowok lain" jelas Prilly panjang lebar dan Devi hanya ber 'oh' ria.

"Udah, sekarang mau ngomong apa?" Tanya Ali ketus. "Santai aja babe, kita ngomong baik-baik" jawab Ghina sambil memegang lengan Ali. "Oke, tapi gak usah pegang-pegang. Gue mesti ngejaga perasaan Prilly" ucap Ali sambil melepas tangan Ghina dari lengannya. "Hahaha lo lucu banget sih Ali" kata Ghina tertawa.

"Pliss deh, lu makin gaje deh" ucap Ali kesal. "Maafin gue harus pake cara kayak gini, gue mau ke London" jawab Ghina sambil menyerahkan undangan. "Undangan pernikahan? Lo mau nikah?" Kata Ali kaget, Ghina hanya mengangguk "3tahun lalu gue ketemu seseorang disini, dia ternyata kerja diLondon, dan gue bakal nikah dan menetap disana, lo dateng ya sama Prilly". "Selamat yaaa! Prilly harus tau supaya gak punya pikiran aneh-aneh, yuk masuk. Gue bakal dateng kok" ucap Ali akhirnya.

"Sayangg!" Teriak Ali setelah masuk ke dalam toko lagi, Prilly yang mendengar teriakan Ali pun langsung menoleh dan malu karena tindakan Ali tersebut. "Jangan teriak-teriak kenapa sih, malu tau sama pelanggan kita" kata Prilly berbisik setelah Ali disampingnya. "Aku punya kabar" kata Ali sambil melirik Ghina, Ghina pun hanya tersenyum.

Prilly yang melihat Ali tersenyum ke Ghina pun bingung lalu rasa cemburu mengrayangi hati Prilly. Ali yang melihat wajah Prilly berubah pun langsung menjelaskan. "Sayang, dengerin deh. Ghina mau nikah, nih dikasih undangannya" jelas Ali sambil memberikan undangan tersebut. Mata Prilly membulat seketika, "ni..nikah?" Tanya Prilly kaget. "Iya Prill, gue mau nikah. Dateng yaa dan maaf gue dateng kesini pake cara gaje haha" kata Ghina sambil tertawa. "Gue kira lo mau ambil Ali lagi. Gue pasti dateng kok" jawab Prilly tersenyum.

"Kamu tuh bilang aku mau diambil lagi, kamu kira aku barang apa" kata Ali cemberut, sementara Prilly dan Ghina pun hanya tertawa. "Yaudah, pokoknya lo berdua harus dateng yaa. Gue tunggu, dan lo berdua harus nyanyi di pernikahan gue" kata Ghina. "Siapp bos!" Kata Prilly dan Ali bebarengan. Mereka menghabiskan waktu mengobrol lama sampai tak terasa hari sudah sore. Ghina sudah pulang dan Ali Prillypun juga bergegas pulang.

±±±±±±±±±±±±±±±±±±±±±±±±±±±±±±±±±

"Hati-hati ya, love you" kata Prilly dari balik jendela mobil Ali. "Iya sayang, love you too" setelah itu Ali un meninggalkan rumah Prilly. Prilly bergegas naik ke kamarnya, sepertinya datang bulan membuatnya malas, padahal ini masih jam 7 lewat 15 menit. Dia mengganti pakaiannya dengan baju tidur lalu pergi kekamar mandi untuk cuci kaki serta gosok gigi, kebiasaan Prilly sejak kecil. Dia menaruh hp nya di atas nakas lalu mematikan lampu kamarnya. Tak lama Prilly pun masuk ke alam mimpinya.

"Selamat Pagi" bisik seseorang ke telinga Prilly, membuat Prilly kaget dan langsung membuka matanya. "Aaaa..Ali? Kamu ngapain sih pagi-pagi kesini? Kebiasaan banget deh" omel Prilly dan merubah posisinya menjadi duduk. "Ya habis kamu bikin aku kuatir tadi malem, aku smsin sama telfon in gak ada yang di respon, yaudah dong aku kesini aja subuh tadi" jelas Ali santai. "Ya maaf, habis tadi malem perutku sakit. Aku langsung tidur" jawab Prilly. "Aku mau kue BlackForest, buatin ya?" Kata Ali sambil memasang PuppyEyes nya, Prill pun hanya mengangguk dan mendengus kesal.

——————————————————

Hai! Masih kurang panjang ya? Ini karena gak ada ide. Makasih yang udah vote comment dan masukin ceritaku ke Reading List:D. Btw, HAPPY NEW YEAR!! Semoga semua nya bisa tercapai di tahun ini dan penuh berkat! Dan semoga gue ketemu Prilly sama Ali dah:D bubaiii! Kecupbasah! Muaaachh:D

FIX YOU! 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang