EC High School
Kim Jaejoong duduk dengan santai di mejanya, dengan earphone yang setia terpasang ditelinganya sementara sang guru menerangkan dengan serius di depan kelas.
"Jaejoong, bisakah kau menyelesaikan soal ini?" Tanya Yunho seonsaengnim
Yunho yang juga merupakan wali kelas Jaejoong, dan meski baru 3 bulan sejak tahun ajaran baru dimulai, ia sudah paham betul tabiat murid-muridnya termasuk Kim Jaejoong, earphone, headset sudah seperti bagian jiwanya yang tak terpisahkan. Pernah ia mencoba menyita earphone itu dari Jaejoong tapi percuma karena Jaejoong selalu memiliki stock yang tak terhitung jumlahnya, ia juga pernah meminta muridnya itu untuk tidak mengenakan earphone di dalam kelas atau lebih baik ia tidak masuk kelasnya dan benar saja Jaejoong memilih tidak mengikuti kelasnya bahkan ia tidak lagi masuk sekolah dan akhirnya Yunho mengalah dan membiarkan muridnya itu setia dengan earphonenya. Meski begitu, Jaejoong sebenarnya murid yang cerdas.
"Ssaem memanggilmu Jae" ujar Junsu yang duduk di depannya membuyarkan lamunannya.
Yunho memberikan isyarat dengan menunjuk soal di papan tulis dengan spidolnya. Jaejoong maju dengan santai dan mulai mengerjakan soal yang diberikan. Sesekali Yunho mendengar Jaejoong menghela nafas dan mulutnya berbisik untuk diam. Entah apa yang sebenarnya muridnya itu lakukan tapi pada akhirnya Jaejoong berhasil mengerjakan soal yang bisa dikategorikan sulit itu tanpa mengalami kendala. Jaejoong kembali ke bangkunya setelah mengerjakan soal yang diberikan.
"Apa kalian semua mengerti?" Tanya Yunho Ssaem namun tidak ada seorangpun yang menjawab
"Kim Changmin, apa yang sedang kau lakukan?" Tanya Yunho setelah ia menghampiri salah satu muridnya yang justru terang-terangan sibuk dengan hp nya.
"Sebentar lagi Ssaem, aku hampir menyelesaikan level akhir ini" jawab Changmin santai
"Apa kau mengerti jawaban soal itu?" tanya Yunho dengan lebih tegas sambil mendekatkan wajahnya
"Aishhhh, sial... Aku harus mengulangnya lagi Ssaem" jawab Changmin kesal
Yunho hanya bisa mengelus dadanya dengan sabar
"Soal semudah itu siapa yang tidak mengerti hah? Apa kalian tidak mengerti, cepat jawab?" ujar Changmin kepada seluruh kelas
"Tentu saja kami mengerti" jawab salah satu murid wanita
"Kau dengar itu Ssaem, bahkan Yuri saja mengerti itu artinya kami semua mengerti, selanjutnya kau cukup tanyakan saja Yuri, kalau ia mengerti maka kau bisa mengambil kesimpulan kalau kami juga mengerti" ujar Changmin dan kini ia beralih lagi ke handphone nya
"Yak.... Apa kau menyebutku bodoh?' ujar Yuri tak terima
"Sudahlah Yuri, yang dikatakan Changmin ada benarnya, bagaimanapun kau ada di peringkat paling akhir" ujar Tiffany yang duduk disebelahnya
"Asihhhh, sial" tutup YuriYunho hanya menghela nafas. Ingatkan ia kalau ia mengajar di kelas VVIP di sekolah elit yang ada di Korea, kalian tidak perlu menanyakan level kecerdasan mereka, karena mereka semua punya IQ di atas rata-rata mengingat mereka adalah penerus dari keluarga mereka.
Kim Jaejoong adalah anak tunggal dari Pengusaha Kim yang merupakan Chaebol no 2 di Korea, namanya di dunia entertainment tidak perlu diragukan lagi hanya saja memang pengusaha Kim terkenal tertutup akan kehidupan pribadinya.
Kim Changmin adalah anak kedua dari dua bersaudara, kakaknya adalah Kim Junsu, mereka adalah saudara se ayah namun berbeda ibu. Ayah mereka adalah salah satu jenius di dunia IT yang bahkan sangat berjasa bagi sistem keamanan negara ini. Meski berbeda ibu, hubungan Kim Changmin dan Kim Junsu sangat dekat, bahkan Changmin rela mengambil kelas akselerasi demi bisa sekelas dengan sang kakak."Aku tidak tahu dosa apa yang ku perbuat di masa lalu hingga aku harus terdampar disini bersama kalian" ujar Yunho pada akhirnya
"Ssaem, bukankah kita akan kedatangan siswa baru?" tanya Junsu berhasil menarik perhatian Yunho
"Yak Kim Junsu, berhentilah membobol data sekolah, aku mulai bosan harus mengurusi hal itu setiap minggu" ujar Yunho memperingati Junsu yang hanya ditanggapi senyuman sok polos dari Junsu"Benarkah?" tanya Minki antusias.
Choi Minki adalah model terkenal di usianya, parasnya memang benar-benar mewarisi gen kedua orang tuanya yang merupakan model dan juga aktor papan atas Korea.
Yunho melirik jam tangannya."Bukankah harusnya ia sudah datang?" tanyanya lebih kepada dirinya sendiri
Dan disaat itu, terdengar suara pintu kelas yang terbuka dan nampak seorang pemuda eksentrik dengan kacamata hitam bertengger di matanya."Maaf terlambat Ssaem" ujar pemuda itu
Yunho memperhatikan murid barunya itu dengan seksama dari atas sampai bawah dan ia bisa merasakan firasat kalau murid barunya ini pun sama dengan murid-muridnya yang lain yakni 'abnormal'.
Lagi-lagi Yunho menghela nafasnya"Perkenalkan dirimu di depan kelas sebelum kelasku berakhir sebentar lagi" ujar Yunho berusaha tidak ambil pusing
"Aku Kim Heechul. Sekian dan terima kasih" ujar murid baru yang ternyata bernama Kim Heechul ituYunho beranjak menghampiri Heechul dan tiba-tiba ia mengambil kacamata hitam yang dikenakan murid barunya itu. Yunho dapat melihat reaksi Heechul yang nampak sangat kaget bahkan ia memundurkan langkahnya hingga membentur papan tulis di belakang. Namun keterkejutan muridnya itu hanya sesaat sebelum kemudian ia tersenyum dan mengambil satu buah kacamata lainnya dari tasnya dan memakainya kembali.
"Kau bisa mengambilnya Ssaem, aku masih punya banyak di tasku" jawab Heechul sambil tersenyum
"Astaga, matamu sangat indah Heechul, kenapa kau memakai kacamata hitam?" tanya Minki yang duduk di depan
"Aku kaget karena terlalu banyak makhluk indah di kelas ini termasuk namja cantik sepertimu" sahut Heechul dengan gaya gombalannya
"Aishhhh, kita kedatangan pria aneh lagi Jae" ujar Junsu menoleh kebelakang sementara Jaejoong tidak terlalu banyak ambil pusing.
Yunho lagi-lagi menghela nafasnya ketika ia mengetahui kebenaran akan feelingnya. Ia harus mengurusi satu lagi murid ajaib di kelasnya.
"Kau bisa duduk di belakang dengan Jaejoong atau di depan bersama Minki" ujar Yunho pada akhirnya
Heechul memandangi kursi Minki dan Jaejoong kemudian menggeleng dan ia menatap Yunho pada akhirnya seakan meminta tempat duduk yang lain.
"Hanya ada dua kursi itu yang tersisa di kelas ini, atau kau mau duduk di kursiku?" tanya Yunho sambil tersenyum kecut
Heechul kemudian memandang kursi Yunho dan mengangguk mantap
"Aku duduk di kursimu saja ya Ssaem" ujar Heechul polos
Yunho memejamkan matanya menahan emosi, ia tidak menyiapkan mentalnya hari ini untuk menerima satu lagi murid spesial di kelasnya. Heechul bisa merasakan perubahan aura Yunho yang nampaknya mulai kesal.
"Baiklah Ssaem, aku hanya bercanda, aku duduk di belakang saja" ujar Heechul pasrah
"Kenapa tidak duduk disini?" tanya Minki sedikit kecewa
"Aku takut kalau kecantikanmu membuatku tidak fokus belajar" jawab Heechul dan berhasil membuat Minki tersenyum.Heechul melihat murid yang tadi disebut Jaejoong hanya menatap ke arah Jendela sejak tadi, kurasa ia mendapatkan teman yang cocok, karena jujur saja ia sebenarnya bukan tipikal orang yang suka bergaul. Ia melangkahkan kakinya mendekati Jaejoong namun semakin dekat ia bisa merasakan sesuatu yang berbeda sementara Jaejoong merasakan hal yang sama, seiiring berjalannya Heechul ke arahnya ia pun mengalihkan padangannya kepada murid baru itu. Mereka kini sudah berhadapan, Heechul berdiri menghadap Jaejoong yang duduk menatapnya. Jaejoong melepas earphone di telinganya dan Heechul melepas kacamata yang sedari tadi setia di matanya.
Mereka menatap satu sama lain."Mereka...." Ujar keduanya setengah berbisik
"Hilang" ujar mereka bersamaan dengan antusiasPertemuan dua insan yang tak terduga akan membawa mereka kepada perjalanan hidup penuh warna. Tempat dimana hanya mereka yang mengerti.
_TBC_
Note :
FF ini masih sangat fresh dari oven, hehehe. Niatnya genre horror mystery tapi entahlah. Sebenarnya agak ragu untuk mempublish ff ini karena memang saya belum tahu akan dibawa kemana ceritanya. Tapi tak apalah, mengobati sedikit bosan di fase new normal ini.
Oh ya bagi yang berharap romance dalam ff ini, sepertinya harus mengundurkan diri pelan-pelan, karena saya berencana membuat ff ini lebih kepada persahabatan dengan berbagai dinamikanya. Saya akan publish setelah selesai menulis satu kasus (karena ff ini setiap kasusnya merupakan cerita lepas, namun meski tidak terkait antara kasus yang satu dengan yang lain, kalian masih akan menemukan benang merah pada setiap kasus). Intinya saya masih meraba-raba jadi siapkan mental jika ternyata tidak sesuai harapan ya.
Oh ya, vote dan comment adalah hak pribadi para reader, tapi semua itu adalah pondasi semangat untuk saya. So, give your vote dan comment ya untuk ff ini. Meski di ff sebelumnya saya sangat jarang membalas comment, tapi akan saya usahakan di ff ini untuk setidaknya memberikan kalian senyum atas setiap comment semangat dan membangun untuk tulisan ini.
Akhir kata,
Salam cinta,
-ensi2l-
KAMU SEDANG MEMBACA
US
FanfictionSinopsis : Duniaku sudah terlalu bising, namun sejak aku bertemu dengannya aku mengerti dan menerima kebisingan itu. Namun, apakah bertemu dengannya adalah sebuah anugerah atau justru sebenarnya merupakan sebuah kutukan? Bagaimanapun, hanya kami ber...