CASE 3 - UNTOLD STORY

145 34 10
                                    

Flashback

"Aku tidak ingin berteman denganmu" ucap Heechul

"Kenapa? Aku tidak peduli kau bisa melihat hantu atau apapun, meski mereka bilang kau aneh, tapi kau sangat istimewa" ucap seorang pemuda

"Terserah" ucap Heechul lagi

****

"Terima kasih untuk tetap bertahan disisiku" ucap Heechul

"Tidak peduli apa yang mereka katakan, kau adalah orang yang paling berharga untukku" ucap pemuda itu

****

"Tidak, jangan lakukan itu, kau benar, ini semua salahku, jangan lakukan itu, kumohon" ucap Heechul sambil menangis

"Harusnya dari awal aku mendengarkanmu, jika saja aku tidak mendekatimu saat itu...." ucap pemuda itu dengan air mata mengalir deras dari matanya

"Jika saja aku tidak bertemu denganmu, jika saja kau tidak pernah hadir dalam hidupku, semua ini tidak akan terjadi" lanjut pemuda itu

"Kau benar, maafkan aku, aku akan pergi, bahkan jika kau memintaku untuk menghilang, aku akan menghilang, jadi turunlah dan jangan lakukan itu" ucap Heechul memelas

Sementara pemuda itu hanya tersenyum layu sebelum akhirnya melompat dari atap gedung tempat ia berdiri

_End Flashback_

Heechul menatap Sung Joon dan entah bagaimana Sung Joon seakan terhipnotis dengan tatapan Heechul, Heechul membawa Sung Joon keluar dari ruangan, Changmin yang menyadari ada yang aneh dengan gerak gerik Heechul terus memperhatikan Heechul. Ia bingung haruskah ia mengikuti Heechul sekarang atau tetap disini bersama Jaejoong yang mungkin saat ini sedang berbicara dengan hantu Sun Ho.

"Junsu, aku butuh bantuanmu segera, Heechul bertindak aneh dan Jaejoong sepertinya akan hilang kendali" Changmin menelpon Junsu untuk meminta bantuan dan ketika ia tersadar, Heechul dan Sung Joon sudah tidak ada di ruangan itu.

"Kau dan Sung Joon sama saja, kalian sama-sama seorang pembunuh" ucap hantu Sun Ho

"Aku bukan seorang pembunuh" teriak Jaejoong tidak terima, sementara suasana berubah menjadi semakin mencekam, benda-benda di sekeliling Jaejoong nampak melayang

"Dia mati karenamu" ucap Sun Ho

"Kau pikir dia tenang di alam baka? Arwahnya masih berkeliaran disekitarmu, mungkin ia pun sama denganku, mencoba menuntut balas" ucap hantu Sun Ho sambil menyeringai

Ucapan Sun Ho membuatnya berpikir, Jong Hyun mengatakan ia bertemu dengan seseorang dan orang itu mengucapkan terima kasih karena ia terus hidup dengan baik, tapi jika Jong Hyun bertemu dengannya bukankah artinya Ia belum pergi dari dunia ini, dan apakah yang Sun Ho katakan benar, arwahnya tidak bisa tenang sehingga ia tidak bisa pergi meninggalkan dunia ini.

Flash Back

"Kau pikir aku gila? Kau dan Appa sama saja" ucap Jaejoong

"Aku tidak menganggapmu gila Jae, kau harus mempercayaiku, aku percaya padamu" ucap seorang pria

"Tidak, kau berbohong, sama seperti Junsu dan Changmin, kalian pikir aku tidak tahu, kalian bersekongkol dengan appa, memanggil seorang psiakter untukku, kalian pikir aku tidak tahu?" bentak Jaejoong

"Percayalah ini semua demi kebaikanmu" ucap pria itu mencoba meyakinkan

"Aku tidak berhalusinasi, suara-suara itu nyata, aku mendengarnya dan aku tidak gila" ucap Jaejoong sebelum akhirnya ia terduduk dan menangis frustasi

"Aku tahu kau tidak gila Jae, kami semua menyayangimu, aku percaya padamu" ucap pria itu sambil memeluk Jaejoong dan berusaha menenangkannya

****

"Kenapa kau menghancurkan pertemuan Appa? Kau dan suara-suara gilamu itu, Appa lelah Jae" ucap Jaejoong appa

"Tapi Appa, orang itu bukan orang baik-baik appa, banyak suara-suara meminta tolong di rumahnya appa, ia menyiksa bawahannya di rumah besar itu appa" ujar Jaejoong lirih

"Diam.... Berhentilah mengarang cerita, appa tau, kecelakaan itu hampir merusak gendang telingamu tapi bukan dengan otakmu. Mulai sekarang, berhentilah berbicara yang tidak-tidak" ucap Appa Jaejoong

"Aku tidak berbohong, kenapa kalian tidak mempercayaiku, aku benar-benar tidak berbohong" ujar Jaejoong putus asa sementara pria itu datang dan memeluknya hangat

"Aku tahu kau tidak berbohong Jae, jadi jangan menangis"

****

"Sejak kecelakaan itu Jaejoong semakin aneh, ia tidak lagi terbuka kepada kita" keluh Changmin

"Aku ingin Jaejoong yang dulu kembali" sedih Junsu

"Bagaimana jika Jaejoong benar, ia bisa mendengar suara-suara hantu, bagaimana jika ia tidak berbohong" lanjut Junsu

"Cukup Junsu, yang harus kita lakukan adalah mengembalikan Jaejoong kita yang dulu, suara-suara itu hanyalah imajinasinya" ucap pria itu, tanpa ia sadari Jaejoong saat ini mendengarkan semua pembicaraan mereka.

"Jadi, kalian juga tidak mempercayaiku kan? Kalian sama saja dengan Appa dan yang lain, kalian menganggapku gila kan?" ucap Jaejoong tersenyum miris meski airmatanya kini mengalir dari kedua mata indahnya

"Jae" ucap mereka bertiga

Jaejoong berlari meninggalkan mereka

"Jae, tunggu.. Kumohon dengarkan kami terlebih dahulu" ucap Jaejoong

Dan Jaejoong kini berdiri di pinggir jalan raya, lampu sedang menunjukkan warna merah, orang-orang sibuk menyebrang sementara ia hanya berdiam diri.

Junsu, Changmin dan Pria itu akhirnya menemukan Jaejoong di seberang jalan.

"Jae, tidak, jangan bertindak gegabah" ujar pria itu

Sementara lampu kini sudah berubah menjadi hijau. Dari seberang sana Jaejoong menatap ketiga orang yang berharga baginya sebelum akhirnya memantapkan diri untuk mengakhiri ini semua.

"Tidak Jae, jangan lakukan itu" teriak Junsu, Changmin dan Pria itu

****

"Sekarang kau mempercayaiku?" tanya Jaejoong

"Maafkan aku yang tidak mempercayaimu selama ini" ucap pria itu

"Tapi semua tidak ada artinya, aku lebih memilih kau tidak mempercayaiku daripada aku harus mendengar suaramu saat ini" ucap Jaejoong lirih menahan tangisnya

Ia nampak menemani seseorang yang terbaring tidak berdaya dengan semua alat yang menunjang kehidupannya.

Changmin dan Junsu memasuki kamar pria itu, Junsu memeluk Jaejoong dari belakang.

"Aku tidak berbohong, dia masih ada disini, aku baru saja berbicara dengannya" ucap Jaejoong dengan tatapan hampa

Changmin hanya terdiam menahan tangisnya, kenapa semua menjadi seperti ini.

"Hiduplah dengan baik Jae, Changmin dan Junsu akan selalu bersamamu" ucap pria itu yang entah kenapa bisa didengar oleh Changmin dan juga Junsu. Sementara Jaejoong semakin menggenggam erat tangan pria itu dan menangis tersedu-sedu.

Hari dimana mereka mempercayai Jaejoong seutuhnya adalah hari dimana mereka kehilangan orang yang berharga bagi mereka

_End Flashback_

_TBC_

Note :

Saya tahu chapter ini sangat pendek, hanya ingin membuat flash back sedikit masa lalu Jaejoong dan Heechul.

_ensi2l_

USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang