Beberapa anak beruntung karena dibesarkan dari keluarga yang cukup materi. Sisanya lebih beruntung karena diberi hari dan tulang yang kuat untuk berusaha sendiri.
________
Jaehyun baru saja bangun dari tidurnya, satu hal yang ia rasakan saat ini adalah kesakitan, tubuhnya seolah olah remuk.
Kakinya ia langkahkan menuju lemari yang terdapat cermin kaca.
"Sakit ayah.." lenguh jaehyun sembari memperhatikan luka pada tubuhnya.
Ia jadi teringat pada kejadian malam tadi.
Flashback on
Pukul 7 malam jaehyun baru saja sampai di depan rumah nya, sungguh jaehyun sangat kelelahan.Ia menempatkan sepatu sekolahnya disamping dekat pintu rumah.
Ketika membuka pintu, gelap yang ia temukan. Ia berfikir mungkin ayahnya belum pulang.
Tangan Jaehyun meraba raba dinding rumah guna menemukan saklar lampu. Tapi...
Klek
Tiba tiba saja ruangan rumah ini menjadi terang, di hadapan jaehyun terdapat ayahnya yang sudah berdiri, menatap jaehyun nanar.
"Dari mana saja kamu?" Tanya sang ayah dingin.
"Ayah" lontaran itu reflek jaehyun keluarkan, karena rasa terkejutnya saat melihat sang ayah. Kakinya melangkah cepat menghampiri sang ayah.
"Tak usah mendekat!, cepat jawab saja pertanyaan saya!" Bentak ayahnya.
Jaehyun diam. Ia takut, untuk menatap mata tajam sang ayah, seolah olah tersirat kebencian di mata itu.
Bugh
Sang ayah melayangkan satu tonjokan di perut jaehyun yang membuat si empu kewalahan dan terjatuh di lantai.
"Ma-aafin jaehyun ayah"
"Dasar anak ga tau diri kamu!" Sentak sang ayah terdengar di telinga jaehyun.
Bugh bugh
"Klien yang akan bekerja sama dengan kantor saya selalu membatalkan perjanjian nya, kamu tau alasan nya?!" Tanya sang ayah menatap jaehyun, sedangkan jaehyun hanya menggeleng tanda tak tau.
"Karena saya tinggal dengan anak berpenyakitan seperti kamu jaehyun, anak sialan!" Lanjut sang ayah masih dengan nada bicara yang sama.
Bugh
Pukulan dengan rasa kebencian itu terus jaehyun dapatkan dari sang ayah.Ia hanya bisa meringis, pasrah dengan apa yang terjadi dan resiko yang datang.
Sang ayah mengangkat dagu jaehyun guna mensejajarkan tatapannya dengan pemuda itu.
"Lain kali kamu tak usah kembali lagi ke rumah saya! Karena kehadiran kamu sudah tak di inginkan lagi di rumah ini!" Bentak sang ayah, tepat di depan wajah jaehyun
ia kembali melayangkan pukulannya di rahang, perut, serta tulang tulang kering jaehyun.
Lalu dengan tangan kasarnya ia menjambak rambut serta menampar pipi jaehyun hingga menimbulkan warna kemerahan yang ketara.
Setelah di rasanya puas, sang ayah melangkahkan kaki, keluar rumah dengan membawa kunci mobil, entahlah jaehyun tidak tau ayahnya akan pergi kemana.
Flashback off._______
Setelah siap dengan setelan seragam sekolah, jaehyun tak lupa memakai hoodie hitam untuk menutupi lukanya yang mulai membiru.
Sebuah senyuman terukir dibibir manis pemuda itu, walau terdapat luka darah di sampingnya.
Sudah biasa untuk jaehyun mendapatkan siksaan dari ayah nya.
Sejak kecil jika ayah jaehyun marah dan kesal, ialah yang menjadi tempat pelampiasan tangan ayahnya."Hari ini aku harus sekolah," ucap jaehyun kemudian berjalan menuju kamar mandi walau dengan keadaan terpincang pincang.
______
Ketika akan pergi kesekolah jaehyun selalu ingin merasakan rasanya bersalaman tangan dengan sang ayah.
Tetapi mustahil mungkin untuk jaehyun. Hanya melihat wajah jaehyun saja ayahnya sudah marah, bagaimana dengan bersentuhan tangan.
Jaehyun melangkahkan kaki nya menuju halte bus seperti biasa dengan berjalan kaki. Inilah keseharian jaehyun, disaat pemuda lain sibuk menyombongkan kendaraan beroda empat yang dipakai untuk pergi sekolah, jaehyun malah memiliki nasib sebaliknya.
Namun itu membuat nya bersyukur memahami setiap lika liku hidup, tak semua orang akan berada di atas begitupun dengan dirinya, lebih baik sederhana dengan usaha sendiri, ketimbang memiliki harta namun masih milik orang tua.
Pemuda yang memiliki marga jung ini tak seperti anak anak lainnya yang akan bersikap manja dan menuntut minta dibelikan ini itu pada orang tua.
Ia ingin hidup mandiri dan dewasa, walaupun nyatanya ia masih memiliki orang tua lengkap.
Namun perlu diingat, keadaan realita yang terlihat bisa saja tak sama dengan kenyataan yang ada, semisal dirinya dengan sang ayah.
Jaehyun juga memiliki alasan lain mengapa dirinya tak seperti anak lain yang menginginkan sesuatu lalu memintanya pada orang tua, Ia tak pernah berani sama sekali untuk meminta ini itu, bahkan uang sepeser pun pada ayah nya.
Dan Jaehyun pun sudah sangat sangat bersyukur karena ayahnya mau menyekolahkan nya.
Kembali pada topik cerita,
Tak lama kemudian, bus yang selalu ia tumpangi telah datang, dengan sigap jaehyun pun segera naik dan meniggalkan area halte.__________
Sesampainya di sekolah.
Jaehyun segera masuk ke kelasnya dan duduk di bangku pojok kelas, sendirian.Tidak ada yang menemaninya. Bukan nya jaehyun yang menolak untuk berteman hanya saja sebaliknya, siswa dikelas ini, ralat disekolah ini menolak berteman dengan jaehyun.
Jaehyun sosok siswa yang cerdas dalam bidang pelajaran apapun. Namun siswa dikelas ini hanya ingin memanfaatkan kecerdasan jaehyun saja.
Kring
Bel pelajaran pun berbunyi.
Saat pelajaran berlanjut jaehyun sangat ulet dalam mencatat dan mendengarkan apa yang guru terangkan.Tak terasa bel istirahat pun tiba..
Semua siswa dikelas ini berhamburan keluar kelas. ada yang pergi ke kantin, ke toilet, dan lainnya.Tapi tidak dengan jaehyun.
Ia mengeluarkan earphone nirkabel yang selalu ia bawa dari tasnya dan memasangkan nya ke telinga, kemudian ia mencari cari lagu yang akhir akhir ini sering ia dengarkan di ponsel nya yaitu Trying My Best oleh Anson Seabra.Ia menikmati setiap nada dan mencermati kata tiap kata dilirik yang terdapat dalam lagu itu.
Kepalanya ia toleh kan kesamping kiri, melihat keluar melalui jendela yang biasanya ia gunakan. Terlihat kebun belakang sekolah atau bisa juga dinamakan sebagai taman belakang sekolah, katakanlah jaehyun memang bersekolah di sekolahan yang elit.
Tidak sedikit siswa siswi disekolah ini yang memakai barang barang mewah.
"Heh penyakitan!" Tiba tiba ada yang menendang kaki jaehyun. Dengan cepat jaehyun menolehkan kepalanya ke arah kanan, dan ternyata pelakunya adalah taeyong.
Tap to star☆.
See you.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lullaby Jaehyun.
FanfictionAku tau jelas rasa sakit itu Tapi mengapa begitu mudah untukmu menyerah. Tidakkah kamu jadikan aku alasanmu untuk tetap bertahan. Start: 19 juni 2020 -