4.He-2

77 25 3
                                    

Pusing, satu kata yang saat ini dapat mendeskripsikan apa yang jaehyun rasakan, perlahan lahan ia mencoba membuka mata nya, jaehyun menatap asing tempat ini.

"Dimana?" Herannya.

Tak lama kemudian pintu ruangan yang jaehyun tempati, terbuka. Menampakkan seorang pria yang mungkin seumuran dengan ayahnya.

"Kamu sudah bangun?" Tanya pria itu menatap jaehyun.

"Aku dimana dan pukul berapa sekarang?" Tanya jaehyun sambil memegangi kepalanya.

"Kamu berada di uks sekolah, dan sekarang sudah pukul 5 sore" ucapnya. Jaehyun hanya mengangguk ngangguk mengerti.

"Mengapa kau bisa terkunci di dalam kamar mandi jaehyun?" Tanya nya. Tunggu, apa katanya tadi, dan dari mana ia tau nama jaehyun.

Jaehyun mencoba kembali mengingat ngingat apa yang sudah terjadi padanya.

"Ah aku ingat. Tapi dari mana paman tau nama ku?" Jaehyun.

"Itu tidak penting. Kenapa kau bisa terkunci didalam kamar mandi?" Ulang nya.

"Aku tidak tau. Saat aku selesai berganti pakaian dan ingin keluar ternyata pintunya telah terkunci" jujur jaehyun

Paman itu mengangguk ngangguk paham.

"Apa semua orang telah pulang?" Jaehyun.

Paman itu mengangguk, "apa kau ingin pulang?" Tanya paman itu. Jaehyun mengangguk dan segera beranjak dari tempat tidur yang ada di uks.

"Biar paman antar boleh?" Paman itu kasihan melihat jaehyun yang sepertinya kurang enak badan.

Ia dengar dari satpam disini, jaehyun itu pulang dan berangkat sekolah dengan berjalan kaki atau terkadang menunggu di halte bus.

"Terima kasih paman, tapi sebaiknya aku akan menunggu angkutan umum saja" dengan senyum jaehyun mencoba berjalan mendekati paman itu.

"Terima kasih telah menolongku" ucapan jaehyun yang terdengar sangat tulus di telinganya.

"Apa kamu yakin?, sekolah ini sudah sepi dan tubuhmu terlihat sangat lemah" sudah lama jaehyun tidak mendengar nada khawatir seperti ini dari orang tua nya, yang malah ia dapat dari orang lain.

"Eum apa tidak menyusahkan paman?" jaehyun

"Tentu saja tidak, Yasudah ayo, dan tenang saja saya bukan orang jahat."

"Hahaha paman terlihat seperti orang baik, dan aku tidak pernah berpikir sejauh itu" ucap jaehyun dengan tawanya.

"Sudah lah ayo jaehyun jika tidak, gerbang sekolah ini akan segera ditutup"

"Baik paman."

>><<

"Dimana rumah mu jaehyun?" Paman itu bertanya pada jaehyun, tetapi dari tadi sejak diperjalan jaehyun terlihat sedang memikirkan sesuat

"Jaehyun" panggil paman itu agak di keraskan.

"Maaf paman" sadar jaehyun. Ternyata sedari tadi jaehyun terus melamun, Entah apa yang dipikirkannya...

"Jalan rumahmu?" Ulangnya

"Lurus saja paman" ucap jaehyun.

"Apa ada masalah?"

"Tidak" ucap jaehyun tersenyum.

>><<

"Barhenti disini saja paman"

"Dimana rumahmu? Apa disekitar sini?" Tanya paman itu bingung, karena yang terlihat hanya ada gang kecil,

kemudian disebelahnya terdapat bangunan yang belum jadi, tidak banyak pegawai yang ada disana. Mereka sedang bekerja.

Jaehyun mengangguk
"Terimakasih paman" ucapnya sambil membungkuk kan badan.

Paman itu tersenyum mengangguk,
"Istirahat kan tubuhmu dan..
Makanlah yang teratur, tubuhmu terlihat sangat kurus." Ujar paman itu prihatin tangannya ia tepuk tepuk pada tangan jaehyun.

"Iya paman, apa aku boleh mengetahui nama paman?" Jaehyun sedari tadi ingin menanyakan hal itu,

"Ouh iya maaf saya lupa memberi tau mu, nama saya choi siwon".




















Tap to star☆.
See you.

Lullaby Jaehyun.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang