Chapter 4

1.6K 219 66
                                    

"tunggu"

Ya klean taulah siapa yang ngomong kek gitu ya pastinya Todoroki ya kali setan

"ada apa lagi??"tanya bokugo

"tidak baik anak semanis mu pulang sendirian apalagi sekarang sudah mulai gelap"ucap Todoroki sambil menggandeng tangan bokugo keluar kelas yang sudah sepi plus senyap

"kau bilang apa tadi,aku manis??!"ucap bokugo dengan penuh penekanan

Karna merasa bom nuklirnya 1A akan meledak Todoroki segera melepaskan tangan nya yang menggenggam tangan bokugo dan langsung membalikan badan ke arah belakang

"ah tadi aku hanya salah ngomong saja,sebenarnya kau itu tampan"ucap Todoroki

Setelah Todoroki menyelesaikan ucapannya akhirnya Bom nuklir 1A tidak jadi meledak alias kembali tenang

"Hm... Mungkin aku akan pulang sendiri saja"ucap Bokugo seraya melewati Todoroki

"tap-.."sebelum Todoroki protes Bokugo sudah terlebih dulu memotongnya

"aku akan pulang sendiri tidak usah temani aku karna aku bisa jaga diri dan jangan sekali kali kau mengikutiku setengah SIALAN"Bokugo pun segera meninggalkan Todoroki sendiri

"yah...gagal deh"batin Todoroki


Saat sedang berjalan menuju rumahnya Bokugo melihat toko ice cream kesukaannya

Bokugo pun segera menghampiri toko tersebut dan membeli ice cream kesukaannya yaitu rasa cokelat

Setelah membeli ice cream Bokugo pun berjalan sambil memakan ice cream nya tapi bukannya jalan menuju kerumah ia malah berjalan menuju taman

"aku mau ketaman terlebih dahulu untuk menenangkan pikiranku terlebih dahulu"batin Bokugo menuju taman

Setelah sampai ditaman dengan ice cream yang sudah habis Bokugo pun berjalan-jalan santai mengelilingi taman yang begitu luas sambil menikmati angin sore yang selalu mengelus kulit lembutnya setiap ia melangkahkan kaki

"damai,tenang,tentram....ah aku sangat merindukan suasana seperti ini"batin bokugo dengan senyum mani/plak tampannya

Ya walaupun Bokugo itu tipe anak yang kaga bisa tenang,tapi ia sangat suka suasana tenang (skip aneh)

Setelah puas berjalan-jalan santai bokugo pun menduduki kursi kosong yang selalu tersedia ditaman

"cih kenapa aku harus populer karna alasan wajahku manis sih, padahalkan wajahku Ini tampan bukan manis dan kenapa mereka ingin sekalih mendapatkan nomor ponselku"batin bokugo kesal

"sialan sialan sialan kenapa jadi begini sih lebih baik aku tidak termasuk anak populer dari pada populer karna wajah yang manis dan ditambah lagi dengan kakel yang kaga punya akhlak sama sekalih haah....rasanya ingin kumusnahkan orang orang yang mengatakan bahwa aku tuh manis"lanjut Bokugo kesal

Bokugo pun beranjak pergi dari situ tapi,ia mendengar suara seperti tangisan anak kecil karna penasaran bokugo pun mencari suara tersebut berasal

Setelah mencari asal dari suara tersebut akhirnya Bokugo pun berhasil menemukannya

"ternyata anak kecil yang menangis"batin bokugo seraya menyamakan posisinya dengan anak kecil tersebut

"Hei ada apa,mengapa kau menangis??"tanya bokugo kepada anak kecil yang menangis tersebut

"Hiks...bolaku..Hiks"ucap anak tersebut kepada Bokugo

"Memangnya bolamu Kenapa? "Bokugo bertanya kembali

Anak kecil tersebut menunjukan pohon yang ada dibelakang Bokugo dengan jari telunjuknya

Bokugo pun mengikuti arah jari anak tersebut yang mengarah ke pohon belakang Bokugo seketika Bokugo pun mengerti apa yang dimaksud oleh anak tersebut

"ternyata bolanya tersangkut dipohon,aneh sekalih"batin Bokugo seraya memanjat pohon tersebut untuk mengambil bola yang tersangkut

Setelah mendapatkan bolanya Bokugo pun segera turun dari pohon

"BRUK"bokugo terjatuh dari pohon dengan kaki yang sebagai tumpuannya dan mengakibatkan kakinya sakit

"aw sialan kenapa harus sakit sih"kesal Bokugo




╞my life is like a toy✦(hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang