nomor asing

67 7 1
                                    

"haaaa"tawa Gabriel keras menyitak dahi gevita membuatnya mengadu kesakitan .ia mengecurutkan bibirnya kedepan kesal dengan pria Yang dan dihadapannya ini.

"Bibir,Lo jangan majuin kedepan pengen gue cium tau"ujar ,Gabriel mengacak -acak rambut gevita membuatnya bertambah gemas dengan wajah perempuan itu.

Gabriel ,melanjutkan perjalanan yang terhenti ,tak butuh waktu lama mobil pun sampai dikediaman rumah gevita ternyata rumah perempuan itu benar-benar besar dan sejuk.gevita keluar dari mobil meninggalkan Gabriel yang masih bergeming menatap rumahnya yang mewah dan besar."Lo,nga mau ngajakin gue masukin gitu"teriak ,Gabriel menyadari perempuan itu meninggalkannya sendiri disini.

Reina ,mendengar teriakan laki-laki dari luar rumahnya ,lalu menghampiri Anak perempuannya yang sedang duduk santai sambil melepaskan sepatu yang ia kenakan disofa."itu,siapa gev koh nga disuruh masuk sih kasian tau"tawar,Reina yang belum direspon oleh anaknya itu.

"Udah,mah orang gila itu mah jangan diladenin"cuek,gevita meninggalkan mamanya yang masih berdiri menatap kepergian anaknya itu.

Ah,biarkan saja Reina pun melangkahkan kakinya keluar melihat pria itu ternyata benar itu temanya gevita tapi sejak kapan anaknya itu mempunyai teman seorang laki-laki?.Reina menghampiri pria itu terlihat tampan baginya"masuk,yuk kamu temennya gevita yah"ajak ,Reina mempersilahkan pria itu memasuki rumahnya.

Aneh,anak dan ibunya benar-benar beda sekali sifatnya cenderung terbalik sedangkan ibunya ramah dan sopan tapi anaknya itu jutek dan cuek membuat nya tambah ,penasaran dibalik sifatnya itu."makasih,Tan"Gabriel ,menduduki sofa single yang terletak diruang tamu pandangan menatap sekeliling interior rumah ini benar-benar membuatnya berdecak kagum dengan design nya.

Gevita menuruni anak tangga rumahnya ,karena perutnya yang minta untuk diisi daritadi tapi ada suara laki-laki dari arah ruang tamu tapi siapa?.ah, tidak mungkin itu abangnya ia tahu kakaknya itu belum pulang jam segini.apa ayahnya tapi ia mengenal suara ayahnya itu atau jangan-jangan pria itu tadi.ah mengapa mamahnya itu ngeyel sekali sih.

"Eh anak mama udah ganti baju ada teman kamu tuh diruang tamu tadi mama suruh masuk kasian diluar panas soalnya"beritahu,Reina saat melewati anak perempuannya itu hendak menuju kearah dapur.

Sebenarnya ia malas harus menemai pria itu ,teman saja bukan apalagi pacar dengan langkah gontai gevita berjalan menuju ruang tamu menghampiri pria itu "ngapain,kamu disini nga mau pulang"?tanya ,gevita dengan jutek menatap Gabriel yang menundukkan kepalanya.

"Nga,boleh gue kesini mama Lo aja ngijin gue kesini apalagi kalau gue minta izin buat macarin anaknya mungkin malahan boleh."seru,Gabriel dengan senyum kemenangan .

Gevita mengepalkan tanganya hendak ,meninju pria dihadapannya itu .untungnya saja ia sabar kalau tidak mungkin pria dihadapannya ini sudah mati ditangannya."kamu,mending kerumah sakit deh periksa siapa tahu kamu sakit"saran ,gevita mencoba menahan emosinya yang sudah berada di ubun-ubun.

Reina ,datang dari dapur dengan makanan dan minuman ditangannya mendengar anaknya itu ,yang mengusir pria yang ada didepan matanya."udah,nga boleh kaya gitu gev nga sopan sama tamu"ujar,Reina menaruh minuman itu dimeja .

"Terserah,mama aku mau makan "gevita meninggalkan,mereka berdua diruang tamu dengan kesal .

"Yuk,ikut makan bareng gevita Tante tadi soalnya udah masak banyak "ucap ,Reina mengajak Gabriel.

"Nga usah,Tante ngerepotin"balas ,Gabriel dengan malu .

"Nga boleh,nolak yuk makan bareng sama gevita"ajak, lagi Reina yang diangguki oleh Gabriel.

sebenarnya ia malu tapi ,perutnya yang tidak bisa diajak negosiasi.terlihat gevita yang sudah duduk dimeja makan mengambil nasi lalu menaruhnya dipiring.mengapa Pria bisa-bisanya harus makan disini sih!pasti ini ,mamanya yang merencanakan senyumnya ,apa yang digunakan pria itu hingga mamanya bisa ,berbuat baik padanya !.

Gevita menatap jengkel Gabriel mood makannya sudah hilang gara-gara pria ini .kenapa ia harus terjebak dalam kehidupan seperti masa lalunya .ia tidak ingin mengenal cinta karena cinta dalam hidupnya itu sudah tidak ada dan hilang.karena bagi gevita cinta itu hanyalah dongeng anak-anak saja yang benar-benar tidak ada.ada suara gardu dan sendok yang saling beradu dipiring gevita sebenarnya masih kesal .dengan tingkah mamanya yang seenaknya saja memasuki rumahnya tanpa seijin ya.

"Aku,duluan mah"pamit,gevita beranjak meninggalkan Gabriel yang masih makan .

"Loh,koh cepet amat sih makannya"jawab Reina , menyadari anaknya itu tidak suka dengan pria disampingnya ini.

"Tan,makasih untuk makanannya aku suka dan maaf yah gara-gara aku gevita jadi marah"ujar,Gabriel dengan raut bersalah meminta maaf atas kehadirannya yang menggangu perempuan itu.

Reina menunjukkan senyum nya ."nga apa-apa dia emang kaya gitu jangan lupa main-main kesini "ingat , Reina..

"Yaudah,Tan aku pulang dulu udah sore juga makasih untuk acara makannya makanan Tante enak"puji ,Gabriel menyium punggung tangan Reina lalu memasuki mobil dan pergi meninggalkan rumahnya.

POV

"Arrrrggh"jerit gevita membuat seisi kamarnya terdengar dengan suara nya sendiri.

Sial,kenapa cowok aneh itu bisa akrab dengan mamahnya padahal ia kira pria akan pulang karena ia kesal dengan ya ternyata dugaannya salah besar.ting benda pipih itu berbunyi menampilkan notifikasi entah dari mana .

890××××
Hai gevita gue tebak Lo lagi tidur yah

Gevita
Siapa kamu dariman kamu tahu nomor ponsel aku.

890××××
Lo nga perlu tahu darimana .

Menyebalkan mengapa pria aneh itu bisa tahu darimana nomor ponselnya.atau jangan-jangan mamanya yang memberikan nomor ponsel .gevita melangkahkan kakinya turun dari ranjang membuka kenop pintunya lalu turun kebawah mencari keberadaan ,mamanya itu terlihat Reina yang sedang asyik menonton tv sambil , tertawa renyah."mah,"panggil ,gevita duduk disamping Reina.

Ia pun menoleh melihat sang anak ."kenapa,sayang koh ditekuk kaya gitu sih"?"tanya Reina mengangkat wajah sang anak.

Gevita menyingkirkan tangan mamanya dari wajahnya ,"mama kasih,nomor ponsel aku kepria itu"selidik ,gevita dengan tatapan sengit pada Reina.

Reina mengangkat bahunya bahwa ia tidak tahu menahu tentangan itu."loh ,koh mama sih sayang seharusnya mama yang tanya kamu kali yang kasih nomor ponsel kecowok tadi "?tanya balik,Reina mengunyah makanannya .

Terus kenapa,pria itu bisa tau nomer ponsel padahal ia tidak memberika nomer ponsel ataupun mamanya apakah ada ,orang lain yang memberikannya tapi Siapa?ia saja belum mempunyai teman satupun,tapi bagaimana caranya pria itu tau nomer ponsel.benar-benar aneh!.

"Assalamualaikum"teriak Dito ,memasukki rumahnya sambil menenteng pizza ditangannya.

"Waalaikumsalam "jawab,Reina dan gevita bersamaan.

"Kenapa ,Lo mukanya cemberut "? tanya Dito,melettakan pizza diatas meja membaringkan tubuhnya disamping adiknya itu.

"Kepo,Lo bang "sinis ,gevita memutar bola matanya dengan malas lalu berpindah melihat televisi dihadapannya.
.
"Ih ,gue nanya baik-baik juga"seru Dito memakan pizza yang ada dihadapannya .

"Terserah ,bang".ujar gevita beranjak dari sofa menunju kamarnya yang dilantai dua ia malas harus berdebat dengan Abang nya yang begitu ngeyel dan menyebalkan.

Gevita menerawang langit -langit kamar yang ada diatasnya .memikirkan pria itu hidupnya kembali mengenal cinta .hidupnya hancur karena cinta ,ia tidak  ingin mengenal cinta apakah ia harus menjauhi pria itu untuk hidupnya?.

Gens maaf update nya lama.

Vote,komen dan baca.
Thank you ,salam manis.

you are my girls sequel Gabriel keviano p.fTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang