Sejak kemarin,Gabriel terus mencoba berbagai cara untuk menaklukkan hati perempuan itu .tapi ia saja tidak tahu siapa nama perempuan itu bagaimana caranya ia bisa memulai ini semua.gavita masuk kedalam ruangan dini menggengam buku tebal ditangannya.ia melewati Gabriel dengan muka juteknya dalam hatinya ia masih sebal dengan tingkah laku pria itu yang,sangat tidak sopan padanya.
Gabriel ,menengok kearah belakang terlihat perempuan itu sedang fokus membaca sampai ia ,tidak menyadari bahwa Gabriel sedang memperhatikannya .
"Eemmkk"suara Gabriel menghentikan acara membaca gevita ia pun menaruh buku itu dimeja menatap pria itu dengan muka kesal .
"Kenapa,kamu liatin saya ada yang salah dengan wajah aku"ujar,gevita dengan senyum licik kembali melanjutkan kembali aktivitas nya yang sempat tertunda.
Ia harus sabar menghadapi perempuan aneh yang berada didepanya ."gue mau,minta maaf atas kejadian kemarin"mohon,Gabriel menyingkirkan buku yang menghalangi wajah cantik perempuan itu.
Senyum smirk gevita terangkat keatas "maaf mungkin anda salah ngomong atau lagi halu masnya"ucapnya melambaikan dimuka Gabriel
.sebenarnya Gabriel ingin rasanya menyumpal mulut perempuan itu dengan buku yang ada dihadapannya .baru satu hari saja sudah apalagi kalau selanjutnya ,ia sungguh sudah tidak kuat lagi tapi ia tidak ingin dibilang pengecut oleh Gavin adiknya sendiri."beneren gue minta maaf dimaafin ngga ini "ujar , Gabriel dengan senyum semanis mungkin .mungkin kalau perempuan lewat melewati akan satu pingsan karena saking manisnya senyumnya.
Gevita memikirkan lagi jawaban yang akan diberikannya pada pria aneh itu."iya,aku maafin"ucap ,jutek gevita memakai tas ranselnya dipundak lalu berjalan menuju kearah luar ruangan .
Shit,ia harus mengejar perempuan jangan sampai hilang dari pengelihatan nya.gabriel melihat perempuan itu ternyata ia sedang berada ditaman sambil melanjutkan acara membaca novelnya .dengan pelan Gabriel melangkah mendekati perempuan itu takut ,menggangu aktivitas nya ,."koh,kamu ada disini kamu ikutin aku yah"selidik,gevita menunjuk kearah Gabriel dengan muka cemberut melihat pria itu malah santai duduk disampingnya menyelonjorkan kakinya .
"Gue ngga ,ikutin Lo pede amat mbaknya"Gabriel memenjamkan matanya menikmati angin yang berhembus kan kencang meniukapkan anak rambutnya semakin terlihat tampan menurut gevita.
Gevita mengalihkan pandangan dari pria itu ,lalu memnatap kembali buku yang berada didepanya tanppa menghiraukan pria aneh yang ada disampingnya ."Lo,namanya gevita alisianan ferika"tebak,Gabriel mengenai sasaran ,kenapa ia bisa tau namanya aneh bukan,pria itu!.
"Dari,mana kamu tau nama aku"balas gevita melihat ,Gabriel yang masih memenjamkan matanya tapi mulutnya terus berbicara .
"Dari,tuhan".ia merinding melihat pria yang ada disamping lebih baik ia pergi dari tempat ini sebelum pria aneh itu tahu segalanya tentangnya .
.
"Lo,mau kemana,disini aja temani gue"ujar Gabriel merasakan pergerakan dari perempuan yang berada disampingnya ia tahu pasti perempuan itu akan beranjak dari ,taman ini karena perkataanya tadi ."Siapa kamu ngga berhak ngatur hidup aku yang berhak adalah orang tua aku dan. aku sendiri"seru ,gevita melangkah meninggalkan Gabriel sendiri ditaman itu .
Ia,tidak putus sebelum ia mendapatkan apa yang ia inginkan "tungguin ,gue". teriak ,Gabriel mengambil tasnya mengejar ,gevita yang sudah berlalu jauh dipandangannya .
Tapi keberuntungan telah hilang ,perempuan itu cepat sekali pergi dari hadapanya sudah seperti memiliki kekuatan yang tidak terlihat .Gavin menepuk bahu abangnya dengan senyum licik"yaelah bang baru satu hari Lo aja ditolak gimana mau jadi pacar"Gavin meremehkan ,Gabriel membuat emosi empunya .
"Maksud Lo apa bangsat"jerit,Gabriel menyingkirkan tangan Gavin dari pundaknya menatap tajam adiknya itu seakan-akan dihadapannya adalah musuh bebuyutan yang harus. Disingkirkan dan dimusnahkan dari bumi ini.
"Selow dong,bang gue ngga bermaksud meremehkan Lo mendingan kata gue Lo mundur aja dari tantangan ini"bisik,Gavin .
"Gue ngga,akan menyerah sebelum apa yang gue inginkan tercapai gue Gabriel keviano putra Fabian tidak akan menyerah"semangat,Gabriel meninggalkan Gavin sendirian.
POV
Aneh pria itu benar-benar aneh padanya ,kenapa ia bisa tau namanya ia tidak pernah mengatakan kesiapun namanya kecuali,saat hari pertamanya ia masuk kedalam kampus ini .karena ia tahu prai itu sedang tertidur jadi ia tidak mendengar pembicaraan ya saat ia mengenalkan diri dihadapan semua mahasiswa.Gevita mengeluarkan diary pink menuliskan sesuatu disana.
Hai diary
Aku disini untuk melupakan masa lalu bukan untuk mencari pengganti yang baru .aku tidak pernah merasakan yang nama jatuh cinta karena bagiku cinta itu telah hialng dalam diriku sendiri karena nya yang telah menggerakkan tinta hitam banyak didalam lubuk hati yang dalam .tapi akan kah ada yang akan mengisi Kekosongan hati ini,lagi atau tetap bertahan dengan kesendirian.Benda pipih itu berbunyi .dengan cepat gevita menggeser tombol hijau menaruhnya ditelinga.
"Kamu dimana sayang ini udah sore"ingat Reina dengan khawatir di seberang sana.
"Ia mah sebentar gevita pulang yah"beritahu gevita.
"Yaudah,kamu hati-hati dijalan yah ".ujar,reina sebelum mematikan ponselnya .
Benar sih apa yang dikatakan mamahnya terlihat matahari sudah terbenam apalagi langit akan berubah menjadi gelap .gevita memasukkan ponsel dan diarynya didalam tas ,keluar dari gerbang mencari angkutan umum siapa tahu saja ada yang lewat .tumben sekali biasa ada angkot yang lewat bagaimana ini ,sebentar lagi akan malam.
Tin,suara mobil lewat disampingnya tapi siapa yah .?"bareng gue,aja"tawar Gabriel ,pada gevita.
"Maaf,Aku bisa sendiri"ujar gevita dengan percaya diri padahal dalam hatinya ia khawatir takut tidak ada kendaraan yang lewat sini apalagi rumahnya. Yang terbilang jauh dari tempat menimbah ilmu nya.
"Serius nih,lagi juga nga bakal ada kendaraan yang lewat apalagi Lo cewek katanya sih disini banyak pembunuhan dan permekosaan"alibi ,Gabriel yang membuat gevita semakin merinding dengan perkataan pria itu yang menyiratkan kebenaran.
"Yaudah,aku numpang kamu"jawab,gevita membuka pintu mobil belakang tapi saat ia ingin masuk terhenti akibat perkataan pria itu.
"Didepan dong,berasa gue supir Lo"gevita menutup lagi pintu belakang berjalan menuju pintu depan mobil membukanya lalu masuk kedalam sebenarnya terpaksa karena ini benar darurat .
Selama diperjalanan gevita fokus memandangan jendela enggan untuk melihat pria dihadapannya."apa pemandangan diluar jauh lebih,bagus kebanding gue yang tampan ini"ujar,Gabriel tetap fokus menyetir tapi ujung selalu melirik perempuan itu.
Gevita tak menjawab perkataan pria itu membuatnya menjadi gila lebihbaik ia diam dan tetap melihat pemandangan diluar."koh,perkataan gue nga dijawab lagi sariawan yah"?tanya ,Gabriel .
"Nga,"jawab,jutek gevita .
"Liat, sini dong"pinta ,Gabriel tanganya mulai menarik wajah wanita itu kehadapan mukanya Gabriel menghentikan mobilnya ditepi jalan ,deru napas Gabriela menyampu permukaan wajah gevita yang terasa hangat sekarang mereka hanya berjarak beberapa senti meter saja"kamu ngapain "gemetar ,gevita dengan gugup memenjamkan matanya.
Hayo apa lanjutannya
Jangan lupa baca ,komen and vote
Good night and thanks .
KAMU SEDANG MEMBACA
you are my girls sequel Gabriel keviano p.f
Genel Kurguini tentang kisah cinta Gabriel keviano putra Fabian yang menemukan cintanya sifat yang menuruni ayah nya membuat semua orang bertekuk lutut karena tidak ada yang berani mendekatinya kecuali satu perempuan yang bernama gevita alisina ferika yang me...