kecelakaan

79 4 1
                                    

Untungnya ini hari Minggu jadi ia bisa jogging atau lari pagi sudah lama ia tidak berjalan pagi disekitar komplek karena kesibukannya ,dengan buku-buku tebal .

"Mau kemana,gev tumben pake sepatu"?tanya Reina saat melewati gevita yang ingin keluar rumah lengkap dengan handuk kecil yang menggantung dilehernya.

Sedangkan gevita menepuk jidatnya ,masa mama nya tidak melihatnya pakai baju olahraga berarti ia ingin jogging ."aku ,mau lari pagi mah masa mama nga liat aku udah rapi kaya gini ,ck."balas gevita .

"Oh,mama nga tahu"jawab polos reina membuat gevita menggeleng kan kepalanya.

Dengan cepat gevita melangkahkan kaki menuju taman yang berada didekat rumahnya .tapi mungkin hari ini Dewi Fortuna tidak berpihak padanya!.

"Hai ,gevita lagi olahraga yah"cerocos Gabriel menyamakan langkah kakinya saat perempuan itu semakin cepat dan meninggalkannya dibelakang.

"Kenapa sih ada ,pria aneh itu lagi"batin gevita.

"Tungguin gue gev"seru Gabriel berlari cepat mengejar gevita yang sudah berlari meninggalkannya dibelakang sendirian.

Kenapa,sih ada pria itu kenapa ia bisa tau hari ini ia ingin lari pagi atau dia memakai guna-guna agar semua aktivitas yang ia lakukan pria,itu bisa tau .benar-benar aneh pria itu membuat gevita semakin ingin menjauhi pria aneh,dan gila itu karena sifatnya?.

"Koh Lo ,nga mau nungguin gue sih"ujar ,Gabriel dengan engos-engosan seperti orang yang dikejar anjing saja.

Gevita menatap tajam Gabriel berdecak pinggang ,"lagian , Kenapa kamu bisa tau kalau aku mau lari pagi "?tanya gevita dengan penasaran , membuat gugup Gabriel .bagaimana caranya ia menjawab pertanyaan perempuan itu.masa ia harus menjawab ia menunggu perempuan itu dari pagi ,bisa-bisa semua aksinya dan perjuanganya sia-sia saja karena mulut lemesnya.

"Kepo,yah"ucap ,Gabriel dengan tatapan mendelik mencolek dagu gevita membuat perempuan itu risih .

"Kamu, sekarang mendingan pergi deh "usir ,gevita mendorong bahu Gabriel hingga membuatnya kesal karena ulah laki -laki itu.

Gabriel melepaskan ,kan tangan gevita menggengam tangan itu matanya mencari kesempatan didalam manik mata wanita itu.hanya ada keheningan diantara mereka mata mereka saling beradu satu sama lain mencari kebohongan yang ada didalam mata Gabriel ."apaan,sih kamu "lepas ,gevita mengalihkan pandangan dari wajah Gabriel menatap taman yang dipadati oleh banyak orang .

Ada apa dengannya mengapa saat berada disamping perempuan itu hatinya semakin,berdetak kencang tak karuan seakna ada magnet yang ingin terus menempel dan ingin,melindungi wanita itu
"Maaf,kalau gue ganggu Lo"ujar ,Gabriel hendak pergi dari taman ini dengan hati yang, bersalah .

Ia pun buru-buru,mencekal tangan pria itu .seharusnya ia tidak ada hak untuk mengusir pria itu toh,taman ini juga untuk umum bukan milik dirinya."maafin,aku yah tadi aku kebawa emosi ."ucap ,gevita menundukkan kepalanya memainkan jari-jemarinya .

Sedang kan Gabriel hanya tersenyum ,menarik dagu perempuan itu terlihat sekali mata perempuan yang menunjukkan kebenaran"gue maafin,nga apa-apa ini juga bukan salah Lo koh"ungkap ,Gabriel masih memengang dagu gevita enggan untuk melepaskannya.

Gevita menyingkirkan ,tangan Gabriel dari dagunya menatap kembali mata elang di itu."o,yah gue punya tantangan kalau Lo
Bisa kejar gue dan bisa dapet gue kasih hadiah ,dan kalau Lo kalah Lo harus mau jadi pacar gue gimana setuju ngga"?tanya Gabriel menunggu jawaban dari bibi mungil itu.

"Oke,aku setuju"jawab,gevita menjabat tangan pria itu.

"Gue ,hitung yah satu, dua ti ga"teriak Gabriel lari kencang dari gevita agar ia tidak , ditangkap olehnya.

Gevita terus berlari menggapai ,Gabriel yang semakin jauh didepan matanya.ia tidak ingin kalah dihadapan pria itu ia harus bisa."tunggu aku."teriak ,gevita dari belakang terus berlari tapi sayang kebahagiaan itu ,hanya sementara dari arah depan ,ada truk yang melaju kencang menuju perempuan itu.

"Awas ,gevita"jerit,Gabriel saat gevita tidak menyadari bahwa ada ,truk yang melaju kencang kearahnya.

Semuanya sudah terlambat ,waktu tidak bisa diulang perempuan itu benar-benar tertabrak oleh kendaraan besar itu.gabriel berlari kencang menuju arah gevita yang sudah, dikerumuni oleh semua orang ."gevita,bangun "Gabriel menepuk pipi gevita terlihat perempuan itu membuka matanya .

"Sakit,"rintih gevita sebelum semuanya gelap merenggut pengelihatannya.

"Gevita,bangun"ucapnya ,berusaha membangunkan kesadaran perempuan itu.

Untungnya ambulance datang dengan cepat dengan sigap ,petugas membawa gevita menuju rumah sakit .selama diperjalanan Gabriel menggengam tangan mungil itu sedangkan para perawat telah memberikan penanganan pada gevita. Tanpa disadari hatinya sakit melihat perempuan itu,terbaring lemah tergeletak karena ulahnya .

Mobil, ambulans pun berhenti didepan rumah sakit dengan cepat ranjang gevita dikeluarkan,dari mobil para petugas medis dengan sigap mendorong hingga ruang ICU ."maaf ,anda tunggu disini"ingat ,perawat itu menghentingkan langkah Gabriel yang ingin melangkah kedalam ruangan itu.

Ia lupa, memberitahukan orang tua perempuan karena ia.sangat panik .Gabriel pun mengeluarkan benda pipih itu itu dari saku celananya ,lalu menempelkannya ditelinga ,sampai akhirnya terdengar suara seseorang diseberang sana.

"Yah,dengan siapa"tanya Reina.

"Maaf Tante aku Gabriel yang kemarin berkunjung kerumah Tante"Gabriel mengingatkan kejadian kemarin saat ia ,berada dirumah perempuan itu.

"Oh,iya Tante ingat kenapa yah tumben nelpon"?tanya lagi,Reina.

"Tan ,gevita kecelakaan"beritahu ,Gabriel dengan pelan .

"Kecelakaan,terus dia ada dimana sekarang"ujar ,Reina dengan agak kencang karena ia kaget anaknya bisa masuk rumah sakit.

"Dirumah,sakit resia Tan sekarang lagi di ICU".

"Makasih,yah Gabriel "benda pipih itu,mati dengan bersamaan hilangnya suara Reina .

Pintu terbuka menampilkkan seseorang yang berpakaian jas putih yakini adalah dokter yang memeriksa gevita ."bagaimana dok keadaan ,temansaya."?tanya Gabriel tanpa mengijinkan Prau itu berkata terlebih dahulu.

"Keadaanya kritis karena ,benturan yang keras dibagian kepala Ananda gevita"beritahu pria itu menjelaskan penyakit gevita.

Ini  semua gara-garanya kareana dirinya yang menyebabkan perempuan itu terbaring lemah diranjang."terima , kasih dok"ujar Gabriel mengusap wajahnya dengan kasar .

Reina menghampiri ,Gabriel dengan wajah panik dibelakang nya terhadap dito ."bagaimana kondisi gevita ?, kenapa bisa jadi begini kejadian?"tanya Reina dengan pertanyaan bertubi-tubi .sedangkan Dito menenangkan mamanya mengelus  punggung itu.

"Maaf,Tante gara-gara aku gevita jadi begini"ujar ,Gabriel dengan rasa bersalah dalam hati kecilnya.

Reina pun masuk kedalam pintu ruangan anak perempuan nya itu.menatap putri semata wayangnya yang terbaring lemah tak berdaya diranjang dengan alat-alata mendua yang menempel disekitar tubuhnya yang mungil.dengan pelan rekan berjalan mendekati gevita mencium kening putrinya ia ,tidak menyangkan bahwa putrinya akan seperti ini.putrinya yang selalu membawa kebahagiaan dalam hidupnya.

"Sayang bangun yah mama Disini ."ujar Reina air matanya sudah tidak bisa ditahan lagi .

Vote komen ,and baca.

Lanjut ngga nih?salam manis

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

you are my girls sequel Gabriel keviano p.fTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang