Nyanyian Camar

23 1 0
                                    

" Aku terbang melintasi samudra , diantara terang gemintang dan suram purnama, aku mendengar derik ombak yang berbisik, mengiringi kepakan sayap kecil ku  , kemana aku pergi ? tanya mu , bukankah kau tau wahai pujaan, aku pergi demi ikhlas yang kau pinta, demi patah hati mu yang berbekas "

" Apa arti dari ikhlas, bukankah aku hanya seekor camar sombong yang kau campakkan ? mengerti kah aku, tentang ikhlas yang kau pinta ? ku beri kau jawabnya wahai kekasih hati, tuan putri penghuni istana.."

" begini Tuan Putri,  Aku Ikhlas, apabila Itu membuat rumpun bunga kembali berwarna seperti musim semi di awal Juni, Aku Ikhlas  jika itu menerbangkan ratusan kupu - kupu yang  membawa senyum mu kembali, seperti Rindang pepohonan di awal Juni. "

"apa arti ikhlas  itu bagi ku, sedangkan sayap ku saja tertambat pada kekang yang kau anyam dipijar pesona mu ?, bagi ku, itu seperti dinding berduri yang dikelilingi  rimbunan kembang oriza, yang menghalangi ku untuk memeluk mu, dengan sayap - sayap ku, ku takkan rela, tajamnya duri dibalik sayap kecil ku, melukai  jiwa mu "

" itu Ikhlas ku, Tuan Putri, jangan kau hiraukan tentang patah hati ku, akan ku bawa ke ujung cakrawala, sejauh mungkin agar  ratapan ku tak kau dengar, jangan hiraukan resah jiwa ku, sebab kau tak harus menanggung duka ku.."

Berlalulah Camar sombong dari hadapan  senja, menuju cakrawala di ufuk barat, bersama patahan - patahan hati dan ratapan yang disenandungkan.

💠💠💠

hello juniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang