Berharap dengan awal yang baik akan ada akhir yang lebih baik pula.
Laurensia Ostafina.
Malam ini sangat sejuk, deburan angin yang bergerak pasti, dengan senyum sang bulan yang terpatri, ditemani sang bintang yang membantu menyinari,jalanan kota sangat padat, mereka memilih pergi untuk mencari fantasi,untuk melepas penat setelah berhari-hari berkutik dengan pekerjaannya,tak sedikit orang yang memilih meninggalkan rumah mereka sejenak, untuk pergi merentangkan tangan dan kaki serta mencuci mata dengan kemewahan - kemewahan yang ada di luar sana.
Yaaaa... Sekarang ini malam minggu yang digunakan banyak orang untuk berkencan bersama pasangan, tetapi berbeda dengan gadis satu ini yang lebih memilih pergi bersama temannya, teman sejak kecil. Mereka hanya berdua saja tanpa mengijinkan ada orang lain yang mengganggu.
Gadis berparas cantik dengan rambut panjang terurai berwarna coklat. Bulu mata yang lentik serta bibirnya yang tipis membuatnya terlihat sangat manis, Laurensia Ostafina Pratama namanya,dia anak tunggal dari pasutri Tirta Brawijaya dan Ajeng Permadewi,lauren sedang menggandeng temannya yang tak kalah cantik, dia bernama Cindy Lestari,mereka berdua memasuki mall ternama di Jakarta.
Pengunjung tampak sibuk dengan sendirinya, banyak yang memburu diskon dan banyak yang bermain game di mall itu.
"eh mau ngapain dulu ni kita?" sambar cindy setelah mereka memasuki mall itu.
Lauren hanya memainkan kedua alisnya naik turun dan mengembangkan senyumnya sebagai balasan dari pertanyaan sahabatnya itu, cindy yang paham maksudnya pun hanya mendengus kesal.
"es cream coklat vanila satu mba" pinta lauren pada mba - mba penjual es cream di salah satu toko itu.
yaaa...ternyata ini tujuan pertama lauren ke mall, cindy tak kaget dengan tingkah absurd temannya itu, karena dia paham kalo lauren sangat demam es cream sejak dalam kandungan. Berlebihan memang apa yang cindy fikirkan, tetapi melihat temannya yang sagat suka es crem itu jadi dia mengira bahwa lauren demam es cream sejak dalam kandungan.
Cindy sangat mengenal lauren karena ia bersama sejak kecil, dari mereka smp sampai sma ini mereka pun di sekolah yang sama, mereka sekolah di SMA KESAKTIAN di daerah Jakarta, mereka baru satu minggu ini memasuki kelas duabelas mipa.
Aiyaaaaa..... Iyaaaaa..
Tiba - tiba ponsel lauren bunyi dan bunyinya pun sama seperti nada ponsel mainan anak kecil dulu.
"bawain es cream gue dulu dong cin" pinta lauren kepada sahabatnya itu.
Lauren lalu mengambil ponsel dari tasnya, ternyata tertera tulisan mama💔 yang berarti mamanya yang menelfonenya.
"iya - iya ni bentar lagi otw" kata lauren menjawabi mamanya di telpon.
" ah si mama nyuruh gue nyamperin dia ke kafe nih, katanya ada acara keluarga" jelas lauren ke cindy setelah mematikan telfonenya.
" yaudah sono lo balik aja samperin bonyok lo " timbal cindy dengan wajah muram
" lah lo baliknya sama siapa dong? " tanya lauren
"sama mama aja, katanya juga dia lagi di sini,biasalah emak - emak rempong" sahut cindy menenangkan.
"yauda mana dong kembaliin es cream gue" kata lauren dengan cengar - cengir di bibirnya.
"jangan lo colong ya,jangan cari kesempitan dalam kesempatan" lanjut lauren tanpa dosa yang membuat cindy ingin muntah saja.
" eh cerdas, yang ada tu cari kesempatan dalam kesempitan, bukannya cari kesempitan dalam kesempatan, suka ngarang lo mah" cindy membalas perkataan lauren dengan tangan yang menoyor kepala temannya itu, kenapa dia punya temen yang otaknya kurang lengkap, seperti aku tanpamu yang artinya aku tak lengkap tanpamu, aelahhh apaan si ini gue halu mulu,mon maap ya guysss wkwkw
"yauda mon mangap, mana sini in es crem gue"lauren masi ngotot meminta es cream nya
"nih mangap tu mangap, siapa juga yang mau makan tu es cream yang uda kena iler lo"cindy sudah tak bisa menahan gejolak di dada yang ingin memakan hidup hidup temannya itu.
"iri bilang bos whwhhwhahahaa"lauren semakin menggoda cindy.
"iri pala lo lima" sarkas cindy pada lauren yang hanya cengar cengir sedari tadi.
"yaudah deh gwe duluan ya cin, bayyy muahhhh" lauren pergi sambil mencium pipi cindy yang berakibat pipinya terkena es cream dari mulut lauren yang selalu belepotan saat makan es cream
"buihhhh....jijik gwe"teriak cindy sambil menghilangkan es cream dari pipinya sedangkan lauren berlari sambil memakan ec cream nya untuk menghindari amukan cindy
Hayyyy guyssssss,,, makasi yang uda sempetin baca cerita ini, ini emang cerita pertama yang aku buat, gegara gatau mau gimana lagi di rumah suntuk banget gegara ada coron alias corona yup yang bikin dunia gentar yang bikin tu banyak pasangan nahan rindu wkwkw yang sabar aja ya sahabat, pasti ini cepet berlalalu kok tenang saja,oiyaaaaa.... jangan lupa vote dan komennya ya, pasti masih banyak salah pasti masih garing banget, aku pasti seneng banget kalo kalian mau comen dan vote.di tunggu next chapter nya ya kawanku, i lope lope you all😋
KAMU SEDANG MEMBACA
REGRET
Teen Fictionseorang anak perempuan yang selalu dijadikan barang mainan untuk kesuksesan yang semu.