Pagi ini sangat sejuk, deburan angin yang mendesir, nyanyian burung - burung mulai terangsang ke indra pendengaran, sang mentari yang perlahan menyinari memberi rasa hangat memberi rasa yang sangat melekat. sekumpulan awan yang datang seperti memberi harapan, kilauan cahaya yang tersamarkan seperti sang pencipta ingin menyampaikan seutas kata "bangunlah dan bersemangatlah" yang membuat Lauren perlahan membuka matanya dari tidurnya, waktu untuk tidur telah selesai dan waktu perjuangan telah di mulai.
Pagi ini seperti biasa , Lauren memasak untuk sarapan mereka berdua. Lauren tidak memiliki rasa benci pada Faisal ataupun pada seseorang lainnya.
Lauren selalu berusaha untuk selalu memaafkan dan tidak suka memiliki dendam kepada siapapun itu. Lauren selalu ingin membalas kekerasan itu dengan kebaikan, keserakahan dengan keikhlasan.karena dengan cacian ,Lauren belajar menghargai, karena dengan kekerasan Lauren belajar untuk kuat, karena dengan ketidak adilan ,Lauren belajar untuk tabah dan karena itu semua Lauren belajar mandiri dan selalu memaafkan orang lain.
Lauren ingin terus memperbaiki diri karena dia berharap suatu saat nanti ada orang yang tulus mencintai, yang bangga memiliki Lauren dan selalu ada untuk Lauren, selalu menemani di saat - saat senang maupun Lauren terpuruk sekalipun. Bukankah itu juga yang di inginkan oleh orang lain? Kasih sayang yang benar - benar tulus tanpa ada kekerasan, tanpa ada cacian, tanpa ada kebencian dan tidak ada paksaan. Entahlah Lauren hanya berangan - angan saja, berdoa kelak semuanya menjadi nyata
Lauren kini sudah menyelesaikan ritual memasaknya dan kini Lauren pun sudah siap dengan seragam sekolahnya yang rapi.
Tokkkkk.... Tokkkk... Brakkkkkk... Brakkkkkk
"bangunnnnnnnnnn!! sekolahhhh" teriak Lauren di depan kamar Faisal
"gue bangunin lo cuma sekali kalo lo gak bangun ya terserah lo" sambung Lauren, kini Lauren sedang menuju ke meja makan untuk sarapan
Tak lama setelah itu Faisal kelauar dari kamarnya langsung memakan sarapannya, Faisal mandi setelah itu
"lap sepatu gue cepet" perintah Faisal dengan dingin ke Lauren
"cuci mobil gue ntar malem!" lanjut Faisal
"malem? Cuci mobil? Halu lo?"
"gausah bacot! Cepet lap sepatu gue!"
"bentar aelah gue lagi makan"
"siapa suruh lo makan? "
"lah ini gue yang masak masa ga boleh makan"
Byurrrrrrrrrrr........
Faisal menyiramkan air mineral yang ada di gelasnya itu tepat ke wajah Lauren, alhasil wajah Lauren kini basah kuyub dan seragamnya pun terkena air itu, Lauren tak berniat mengganti seragamnya yang basah itu karena kini waktunya sangat mepet, Lauren segera berlari ke depan untuk mengelap sepatu milik Faisal, setelah selesai Lauren berdiri di pinggir jalan seperti biasa untuk menunggu angkutan umum yang lewat
Takkk....
"akhhh sakit" ringis Lauren pelan
Ada benda yang di lemparkan seseorang pada Lauren, ternyata orang itu adalah Faisal dengan mobilnya yang terus melaju. benda itu mengenai dahi Lauren setelah itu jatuh ke jalanan. Ternyata itu adalah bungkus rokok milik Faisal yang sudah kosong isinya
"upsss gue sengaja haha" teriak Faisal pada Lauren
"sabar Lauren, ini cuma bertahan satu bulan Saja" Lauren mengelus dadanya karena sikap Faisal itu
🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼
"pagiiiiii semuanyaaaaaa" sapa Lauren pada Loly, Ana, Tino dan Danu
KAMU SEDANG MEMBACA
REGRET
Teen Fictionseorang anak perempuan yang selalu dijadikan barang mainan untuk kesuksesan yang semu.