Berharap dengan seseorang memang hasilnya tidak sesuai dengan harapan
Laurensi Ostafina
🌼🌼🌼🌼🌼
Lauren menatap bingung siswa - siswi yang ada di kantin ini. Kenapa semuanya hanya melihat saja? Kenapa semuanya tidak membantu cowok itu? Cowok yang sekarang sedang mendapat kekerasan, cowok yang sekarang sedang bersujud di kaki seseorang yang juga siswa di sekolah ini. Kenapa tidak ada seorangpun yang membela cowok itu? Lauren melihat Tino, Danu,Ana,dan Loly dengan tatapan bertanya - tanya.
Lauren ingin sekali menolong cowok itu, Lauren ingin menampar satu cowok yang sedang berdiri dengan angkuhnya menyiksa orang tanpa rasa bersalahnya itu.
"kenapa enggak pada bantuin dia sih?"
"kenapa pada liatin doang? Emang itu tontonan yang lucu apa?" Lauren bertanya pada teman - temannya itu
"udah lo gak usah ikut - ikutan,bahaya ntar gue ceritain ke lo" wajah Loly sangat serius sekarang
"iya lo gak usah terlubat sama dia pokoknya lau" Tino setuju dengan apa yang dikatakan oleh Loly
"udah mirip kucing garong dia kalo ngamuk" tambah Danu
Srekkkkkkkkkk......
Lauren tiba - tiba berdiri dari duduknya
"lo ma-mau kemana lau?" tanya Ana khawatir
Lauren tidak menjawab pertanyaan Ana itu. Lauren mendekati tempat ricuh itu
"mau ngapain lo lau?" teriak Danu karena jarak mereka sekarang sudah lumayan jauh
"eh cari mati tu orang" Tino snagat geram karena tingkah Lauren
Lauren membantu cowok yang sedang tersungkur itu,Lauren mendudukkan nya di salah satu kursi kosong di dekat dia berada sekarang
Kini semua tatapan siswa - siswi tertuju pada Lauren
"wahhh bisa celaka tu si Lauren..... Aishhhhhhh" Loly merasa sangat cemas
Bruakkkkkkkkkkk......
Duarrrrrrrrrrrrr......
Prangggggggggggg.....Salah satu meja di samping Lauren dibalikkan oleh seseorang dan ternyata itu adalah ukah si cowok pembuat onar tadi
"BABI LOO, KAMPRETTTTTT.... SIAPA YANG SURUH LO BANTUIN DIA HAAA? BERANI LO SAMA GUE? LO GAK TAU SIAPA GUE HAA?"
plakkkkkkkk.......
"LAURENNNNNNNNN" teriak Ana, Tino, Danu, dan Loly secara bersamaan
Suara tamparan itu menggema di seluruh penjuru ruangan kantin yang sangat sunyi itu,padahal kantin di penuhi oles siswa - siswi tetapi mereka tidak berani berkata - kata sedari tadi karena si trouble maker sudah berulah. Mereka semua seperti takut dengan cowok itu.
Lauren siswa di hadaoannya ini menampar dengan sangat berani, Lauren tidak tahan jika melihat ada orang tersiksa di depan matanya
Wajah cowok itu berpaling ke samping karena tamparan Lauren. Melihat aksi Lauren itu pun mereka semua terkejut dan menutup matanya tidak menyangka. Seperti semua bertanya - tanya pada dirinya sendiri. Siapa itu? Siapa dia? Punya nyawa berapa dia berani menampar cowok itu? Seperti itulah pertanyaan - pertanyan yang mungkin berada di otak mereka semua karena tatapannya yang sangat ingin tau itu sangat kelihatan dari mereka semua.
Lauren membaca nama yang ada di seragam cowok itu
"Alkanino putra pratama" ucap Lauren setelah itu.ternyata namanya adalah Alkan
"nama lo emang bagus, tapi kelakuan lo banggsatt" lanjut Lauren
Alkan semakin tidak bisa menahan amarahnya lagi, jus yang tadi berada di tangannya kini dia lemparkan ke muka Lauren
Akhhhhhhh....
Lauren merasakan perih di matanya, karena jus itu berhasil masuk ke matanya yang membuat matanya terasa perih.Laurem segera membersihkan dengan tangannya, Lauren tidak ingin terlihat lemah
"BANGSATTTTT LOOOO, SIAPA LO HA??? BERANI BANGET LO NAMPAR GUE, NYAWA LO LIMA, AISHHH...." Alkan mendorong bahu Lauren,mata Alkan kini membulat sempurna, rahangnya mengeras, tangannya mengepal,nafasnya sangat memburu
Kedua teman Alkan pun kini sudah tersadar dari keterkejutannya,sekarang mereka sedang menahan tubuh Alkan supaya tidak melakkukan kekerasan pada Lauren. Namun kini Alkan seperti sudah kesetanan ,kedua temannya pun kewalahan menahannya
Alka memposisikan tangannya yang sudah siap menampar Lauren itu
"stoppppp busettttttt!!!! Inget woyyy dia cewek" ucap salah satu temannya
"tenang dulu lo kan" teman satunya menahan tubuh Alkan lagi supaya tidak menyerang Lauren
"tenang lo bilang?? Setelah harga diri gue di jatuhkan sama orang gak jelas ini lo masih nyuruh gue tenang?? MAKSUD LO APA HAA? MAU BELA DIA LO? " Alkan semakin menjadi - jadi
"bu-bukan gitu bro"
"AH BACOOOTTTTT LO" teriak Alkan murka
Lauren kini berdiri dan mengibaskan roknya yang kotor itu
"punya hati lo? Lo kira ni orang nggak kesakitan setelah ko pukuli? haaa??? MIKIR DONG LO! " Lauren menceramahi Alkan yang masih tersulut emosi itu
Plakkkkkkkkk...
Plakkkkkkkkkk.....
Plakkkkkkkkkkk.....Alkan menampar Lauren secara beruntun selama 3 kali, Alkan menampar Lauren dengan sangat nafsu, suara tamparan itu terdengar sangat keras. Lauren tidak bisa menahan sakit itu, rasa perih, nyeri, sakit yang bersamaan sangat tidak bisa Lauren bendung lagi. Kini air matanya turun begitu saja
Alkan menyeringai melihat itu, sepertiny dia sangat bahagia dengan apa yang di lakukan tadi
Prangggggggg....
Alkan juga menendang kursi di samping Lauren dengan keras sehingga mengenai kaki Lauren, terlihat ada bekas goresan di sana dan warna lebam
"udahhhhh anjirrrrrr" lerai salah satu sahabat Alkan
"minggatttt lo sekarangggg!!" pinta sahabat Alkan karena dia sangat tau sikap Alkan,dia akan memberi pelajaran terus - menerus bagi orang yang berani - beraninya mengusik hidupnya
"pergi sana lo anjir" peringatan sekali lagi dari sahabatnya Alkan yang masih susah payah mengendalikan tubuh Alkan karena emosinya belum juga reda
"gak punya hati lo" setelah mengucapkan itu di depan muka Alkan,Lairen pergi meninggalkan kantin itu
"MAU KEMANA LO BABI" teriak Alkan
"LAURENNNNNNNN" teriak Loly dan teman - temannya
Loly, Ana,Tino,dan Danu pun berlari mengikuti Lauren, mereka semua khawatir dengan keadaan Lauren sekarang ini
"haha ternyata nama lo Lairen, gue akan cari lo kampret, gue bakal buat perhitungan sama lo, tungggu aja tanggal mainnya! " ucap Alkan lirih dan tersenyum miring, seperti ada dendam yang mulai muncul
🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼
Yuhuuuuu uda ada part baru lagi nih, tetep jangan lupa buat vote sama comment yuppp. Ikuti juga akun ku suapaya kalian engga ketinggalan ceritanya
Lope lope you all😋
KAMU SEDANG MEMBACA
REGRET
Teen Fictionseorang anak perempuan yang selalu dijadikan barang mainan untuk kesuksesan yang semu.