CH-3

14 3 1
                                    

Sampai dirumah ia terus memikirkan pernyataan Hadi yang menyukainya. Disisi lain ia ingin menerima Hadi agar dapat melupakan Irfan, namun disisi lain ia takut menyakiti hati Hadi jika pada akhirnya ia tak bisa memberikan cintanya pada Hadi. Tak lama, sebuah pesan melalui Whatsapp pun masuk dari nomor yang tidak dikenal.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

085273738778

Hai, Ci. Udah sampe rumah??

Cici

Maaf ini siapa ya?

085273738778

gue Hadi...

Cici

Dapet nomer gue dari mana?

085273738778

Dari grup kelas 

Cici

oohhh

085273738778

Udah sampe rumah?

Cici

Udh

Setelah Cici membalas pesan Hadi, tak lama kemudian ponselnya berdering dengan layar bertuliskan nomor yang baru saja mengirim pesan padanya. Ponselnya terus berdering dipanggilan pertama namun tak Cici jawab, panggilan kedua Cici langsung mematikan ponselnya agar tidak mengganggunya yang sedang beristirahat. Cukup lama ia beristirahat hingga tertidur, tak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu dan dengan terpaksa ia bangun dan berjalan gontai menuju arah suara.

Alangkah terkejutnya Cici saat melihat orang yang mengetuk pintunya barusan adalah Irfan yang memang tak pernah sekalipun ke rumahnya. Mendengar suara pintu terbuka dan menampakkan Cici di depan pintu, Irfan langsung mengangkat sebuah plastik berisi styrofoam. Tangan Cici pun ditarik dan menyuruhnya duduk di kursi yang ada diteras, saat duduk Irfan tak sengaja melihat bekas kemerahan yang ada ditangan Cici. Irfan terus menanyakan tangannya yang memerah itu namun Cici hanya menjawab dengan nada bicara yang sedikit tidak serius sampai akhirnya Irfan sedikit membentaknya, barulah Cici menjelaskan tangannya yang kemerahan itu walaupun dengan cara berbohong agar Irfan tak terus bertanya.

"ini kejepit pintu mobil Dinda" Kata Cici dihadiahi tatapan curiga oleh Irfan.

"gak percaya" Kata Irfan.

"yaudah terserah kalo gak percaya" Kata Cici.

"kenapa gak!!!" Kata Irfan.

"udah jujur aja masih ditanya.." Jawab Cici.

"ini bukan pintu mobil, mana ada pintu mobil berbekasnya kayak gini?? lagian juga kalo kejepit pintu mobil pasti sakit kalo dipegang lahh ini cuma kemerahan doang. Jawab jujur ga!! kalo gak aku---" Kata Irfan yang langsung dicelah Cici.

"apa?? mau apa? pulang deh sana kalo cuma ngomel doang, gue mau istirahat, capek baru pulang" Kata Cici dan langsung berdiri hendak meninggalkan Irfan.

STATUS KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang