Kita adalah pertemuan terbaik yang diatur oleh tuhan untuk nantinya saling menguatkan.
Sesuai dengan apa yang telah dikatakan oleh alvas kemarin,alvas memang akan menjemput ditya di rumahnya pagi ini untuk pergi sekolah bersama. Mobil alvas telah melaju di jalan raya menuju rumah ditya.
Tonnn ton…
Alvas membunyikan klakson mobilnya. Dengan cepat pak satpam pun membukakan pagar besar rumah ditya. Alvas langsung berjalan menuju pintu dan memencat bel rumah ditya.
“ada apa ya den?” Tanya bibi pada alvas
“ditya nya udah siap bi?” Tanya alvas balik
“oh non ditya,itu lagi sarapan. Ayo masuk den..” ajak bibi
Alvas langsung masuk menemui ditya di ruang makan. Ternyata papa dan mama ditya juga sedang sarapan bersama ditya.
“ehh ada alvas. Kamu udah sarapan?” Tanya mama ramah pada alvas
“udah tante” jawab alvas sambil melemparkan senyumnya
“ayo dong sarapan bareng ini nasi goreng buatan om loh” ajak papa ditya untuk menyuruhnya lagi sarapan bersama. Memang papa ditya bisa masak dan masakannya pun cukup enak.
“ga papa om lanjutin aja alvas udah sarapan tadi” jawabnya
“duduk kak. Aku ambil tas dulu ya” ucap ditya setelah nasi dalam piringnya telah habis dan ia menuju kamarnya untuk mengambil tas.
“tumben kalian berangkat bareng?” Tanya tina
“iya tante ada yang harus di kerjain samaan” jawabnya ngasal
“ohh bagus kalau gitu. Jadi ditya ada yang jagain hehe” ucap tina
“yuk kak. Ma..pa.. aku berangkat dulu ya.” Pamit ditya pada kedua orang tuanya tak lupa salim
“tante kita berangkat dulu ya” ucap alvas juga menyalim papa dan mama ditya.
“iya. Kalian hati-hati ya jangan kebut-kebutan dijalan” pesan papa ditya
“iya paa. Bye..”
Mereka berdua keluar dari rumah ditya. Menuju mobil untuk bergegas pergi karena 20 menit lagi bel pasti akan berbunyi.
“kakak mobil baru ya?” Tanya ditya sesudah mereka berada dijalan menuju sekolah. Karena sepertinya ini adalah Toyota raize tipe mobil terbaru dari Toyota. Milik alvas berwarna putih.
“bukan punya gue soalnya papa yang beliin” jawabnya.
“ya tapikan untuk kak alvas..” ucapnya sedikit sebel
“ya ga tau juga bakal untuk gue atau engga. Inikan Cuma dikasih pakai doang…” ucapnya sok imut
“serah ah!” jutek ditya. Alvas tersenyum melihat tingkah cewek yang berada di sampingya ini.
Tak berapa lama dengan keheningan setelah percakapan tadi. Mobil alvas telah terparkir di parkiran milik SMA Wijaya.
Semua mata tertuju pada mobil alvas. Bukan! Bukan karena mobil baru milik alvas,tetapi mereka terkejut melihat siapa yang keluar dari mobilnya. Tak jarang pula siswa lain menghentikan langkahnya karena heran. Seorang alvas bersama adik kelas? Gila bukan main.
Saat ditya dan alvas telah menghadap belakang? Mereka terkejut! Ya iyalah! Bayangin aja semua mata tertuju pada mereka berdua.
“udah ayo ngapain sih di pikirin” ucap alvas dengan tangan kanannya menggenggam tangan kiri milik ditya. Damn! Ditya nyaris pingsan melihat tingkah alvas kali ini. Ini gila banget tau ga?!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvas
Roman pour AdolescentsAlvas gealvino malik. kalian bisa memanggilnya alvas. cowok tampan dengan sikap dingin. Tapi bukan seperti sikap dingin pada umumnya. Ia bersikap dingin dengan orang yang ia anggap tidak dekat dengannya. Tapi pada saat bersama orang yang ia sayang...