Ziyah Tanaya Anastasya, Siapa yang tidak mengenal wanita brandalan yang satu ini. Penampilannya yang selalu berbeda dari siswi lain, rambut gelombang sebawah dada yang selalu gonta ganti warna rambut.
Libur panjang kenaikan telah usai, sekarang ziyah berada di kelas
XI IPA-5.Ziyah berjalan melewati koridor sekolah menuju kelas baru layaknya seorang yang tak peduli dengan siapapun, banyak pasang mata yang tertuju padanya karena penampilannya tak senonoh.
Seragam yang tak rapi,dasi di longgarkan, almamater yang diikat di pinggangnya, menatap kedepan dengan mata elang dan alis tebal miliknya.
"Ngak punya etika banget"
"sompral banget penampilannya"
"Kok ngak di keluarin dari sekolah aja?"
"Kek preman"
Hal itu biasa di dengar ziyah saat ia melewati kerumunan siswa siswi di sekolahnya sejak setahun yang lalu, namun ziyah tak lemah.
Kini ziyah duduk di meja paling belakang di deretan kedua, ya dia sendirian. Tak ada teman wanita yang ingin berteman dengannya, jangankan berteman...satu meja dengannya pun tak ada yang mau.
Bel sekolah berbunyi, tanda bahwa pelajaran akan di mulai.
"Selamat pagi anak anak" sapa Pak Wandi selaku wali kelas ziyah
"Pagi pak!!" serempak murid murid, kecuali ziyah yang sedang asik dengan ponselnya dan acuh saat kedatangan pak wandi.
Pak wandi berdiri di depan papan menyapa para murid, tak lama kemudian 3 siswa laki laki datang seperti tanpa dosa.
"Pelajaran di mulai tuh" ucap salah satu dari mereka
"Kalian...Kesini!!" seru pak Wandi, mereka bertiga pun berdiri di samping pak wandi
"Sudah tidak naik kelas, masih belom kapok saja datang terlambat di hari pertama" seru pak wandi.
Pernyataan pak wandi membuat ziyah membulatkan mata tak percaya, sedangkan siswa siswi lainnya langsung riuh membicarakan mereka bertiga.
"Apa?? Mereka semua ngak naik kelas?" batin Ziyah sambil mengerjapkan matanya
Tak lama kemudian pak wandi meminta mereka bertiga mencari tempat duduk yang kosong, Ziyah yang sadar jika tempat duduknya yg kosong pun langsung meletakkan tasnya di samping kursin yang kosong.
"Ini ngapain tasnya lo taroh sini" kata pria itu, sambil menatap ziyah.
"Suka suka gue" ucap ziyah acuh, dengan cepat pria itu meraih dan meletakkan tas ziyah di mejanya.
"Gue duduk sini" sahut pria itu
"What the fu*k?!" kesal ziyah menatap sinis pria yang duduk di sampingnya
"Ziyah!! Diam!" Marah pak Wandi, namun Ziyah enggan menghiraukannya.
Pak wandi pun melanjutkan kegiatannya menulis di papan, dan ziyah duduk bersama salah satu dari mereka yang tidak naik kelas.
"Woy, Zi gue minjem bulpoin dong" kata pria di samping ziyah
"Lo tau nama gue darimana" sahut ziyah dengan wajah heran
"Di almamater ada name tag lo tuh" jawab pria itu santai
"Gue ga punya" cepat ziyah
Selepas pak wandi menjelaskan materi, ia duduk di kursinya. Menatap teliti satu persatu muridnya, hingga pandangannya terhenti pada tiga siswa yang ada di belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Z I Y A H .
Short StoryZiah terlahir dari keluarga yang sangat berkecukupan, Hingga akhirnya suatu kejadian merenggut nyawa papinya.Selepas sepeninggal papinya ziah begitu hidup di luar kendali, karena dia membenci maminya dan kehidupan yang menyangkut masalalunya. Ziyah...