Ziyah (29)

3 1 0
                                    

Kini nathan yang membuka suratnya

Hay nathan sayang, apa kabar?

Aku harap kamu sempat untuk membaca surat ini,aku tau aku memang tak pantas untukmu. Bahkan seluruh orang yang tau hubungan kita tak akan suka dengan itu, tapi kamu membuatku yakin kalau kamu memang benar benar tulus mencintaiku.

Boleh aku sebut kamu pengganti papi aku? Aku merasa nayaman di dekat kamu, aku merasa seperti bersama dengan papi... Hehehe

Aku sayang sama kamu, melebihi siapapun di dunia ini. Aku bersedia menjalani semua pengobatan demi agar bisa bahagia dengan kamu, tapi aku hanya bisa berencana. Selebihnya aku serahkan kepada yang di atas, aku tau kamu sibuk dengan tes kamu. Tapi kamu ngak harus bohong ke aku nathan, jika memang kamu sudah merasa bosan dengan hubungan kita... Aku siap menerima apa keputusan kamu, meskipun itu akan sangat menyakitkan bagiku.

Setelah kamu membaca surat ini, mungkin aku tak lagi berada di sampingmu. Jika kamu memang benar benar sudah tak mempunyai perasaan padaku, aku tak akan marah. Bagaimana pun juga, kamu sudah bertahta di hatiku nathan.

Aku akan selalu mencintaimu, bahkan setelah kematian.

        Love, Ziyah

"Ziyah... Maafin aku" lirihnya, tanpa  sadar bulir bening telah menuruni pipinya.

"Suster, kapan ziyah menulis ini?" tanya nathan menatap suster anis seraya mwnhusap air matanya cepat.

"Ziyah menulis semua ini saat tuan gibran sudah memberikan buku diarynya kepadanya waktu malam itu" jawab suster anis

Gibran lalu duduk di samping raffi, membuka buku mocca diary ziyah.

Z I Y A H .Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang