Ziyah (3)

4 0 0
                                    

Jam istirahat berbunyi, yang membuat ziyah bingung kenapa ketiga temannya tak ada yang masuk hari ini.

"Mereka kok pada gamasuk? Gue juga kenapa dari kemaren ngak minta kontak mereka aja? ah udahlah" gumam ziyah sambil berjalan menuju kantin sekolah.

Setelah memesan siomay dan jus jambu, ziyah duduk di kursi kantin yang kosong dengan meletakkan nampan makanannya diatas meja.

Seketika gibran duduk bersama ziyah, gibran termasuk most wanted school di SMA TARUNA BANGSA. Gibran adalah kakak kelas dari ziyah,semua tidak ada yang tau jika gibran, safira dan ziyah bersaudara. karena ziyah tak banyak mengungkap siapa dirinya kepada semua orang, dan begitu pula gibran dan safira yang sangat jarang terlihat bersama dengan ziyah.

"Lo kok sendiri Zi? temen  temen lo pada kemana?" tanya gibran sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh kantin

"Mereka semua ngak masuk, Kira kira lo tau ngak kenapa?" sahut ziyah sambil menyruput minumnya.

"Mereka itu kek sodara, satunya ngak masuk semuanya juga kagak masuk" jabar gibran sambil terkekeh sinis. Karena sudah mengenal bagaimana sikap alvin geng saat masih satu angkatan dengannya.

"Bro, kita ke kelas yuk" sahut teman gibran datang ke meja ziyah bersama teman teman most wanted yang lainnya.

"siapa dia? Gebetan lo yah? Lumayan juga" ucap salah satu teman gibran yg lain

"Jangan sembarangan, dia itu..." sangkal gibran terputus

"Gue duluan bran" putus ziyah, lalu berlalu dari hadapan gibran dan temannya.

Bel sekolah sudah berbunyi, jam sudah menunjukkan pukul 14.45 siang. Ziyah masih menunggu taxi di depan gerbang sekolah, dengan sibuk memainkan ponselnya.

"Lo lagi ngehubungin siapa sih?" sahut safira mengambil seketika ponsel ziyah, dan meneliti siapa yang di panggil ziyah.

"Fir, balikin ponsel gue!" perintah ziyah penuh penekanan, lalu mengedarkan pandangannya pada jalanan.

"Lo nyari apasih? Kak gibran udah pulang duluan, gue alasan kerja kelompok buat ngerjain lo" jelas safira semakin membuat ziyah kesal.

"Lo tuh ngak bisa di bilangin sama omongan yah?! Balikin!!" ucap ziyah sambil berusaha merebut ponselnya yang di oper safira kepada teman temannya.

Bluuupppp....

Safira membuang ponsel ziyah ke  sungai di depan sekolahnya, ziyah pun seketika melihatnya ke arah sungai.

"Bitch! Fu*ck you!!" marah ziyah sambil mendorong safira.

"Eh apaansih lo!" kesal teman ziyah, lalu mereka berdua menahan tangan ziyah.

Seketika pandangan ziyah berkunang kunang, ziyah terduduk lemas di tanah.

"Woy, lo apa apaan!" teriak seseorang yang entah ziyah tak bisa melihat dengan jelas siapa pemilik suara itu.

Mata ziyah terbuka, dia tidak merasa asing saat pandangan matanya sudah menjelas.

"Ziyah? Lo gapapa kan?" sahut Alvin, lalu membantu ziyah duduk dengan bantuan bobby.

"Nih lo minum dulu" ucap Raffi memberikan segelas air pada ziyah

"Kalian kok tau apartemen gue?" lirih ziyah

"Kita tadi pas lewat depan sekolah, terus liat lo kek di bully sama safira. Untungnya raffi bawa mobil, jadi kita bisa bawa ke apartemen lo. Soal darimana gue tau kalo ini apartemen lo, tadi pagi gue liat lo keluar dari apartemen ini" jelas Alvin.

"Emang lo tadi diapain Zi?" tanya raffi

"Ponsel gue di buang ke sungai sama safira, terus pandangan gue tadi tiba tiba kabur dan kepala gue pusing banget.tapi sukurlah gue punya dua hp" jelas ziyah

Z I Y A H .Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang