oracle

612 101 6
                                    






Yunseong duduk disalah satu dahan pohon besar samping jendela ruang keluarga minhee. Mendengarkan dengan seksama obrolan serius daniel dan jihyo.



"Aku khawatir dengan psikhe, sesuatu akan menimpanya"


Daniel mengusap tangan sang istri dengan lembut, "tidak akan, sayang"


Wanita cantik itu menghela nafas lalu bersandar dikursi mahal nan empuk.


"Bukankah dia sudah memasukki usia yang cukup untuk menikah? Bagaimana dengan hyungjun dan donghyun? Apa mereka membantahmu lagi?"



"Iya, aku mengerti. Aku heran kenapa kedua kakaknya tidak penurut sepertinya, bahkan aku mengajak mereka berkenalan dengan putra-putra rekanku yang kaya dan tampan tapi mereka menolak dengan angkuh, untuk psikhe aku belum memikirkannya"


Mereka berdua terkekeh, "bagaimanapun mereka adalah putra manis kita, bagaimana kalau kita mengajak psikhe menemui oracle? Aku sangat khawatir"


"Baiklah, jika itu maumu"


Yunseong mendengus, memainkan busurnya dengan tangan kanan. "Anak bungsu kalian adalah milikku."

















Chaewon menunduk sopan melihat yunseong dengan pelan turun didepannya.


"Oracle?"


"Saya tuan"


"Kau seorang peramal kan?"


Chaewon tersenyum tipis, "anda ingin saya melakukan apa untuk psikhe? Bukankah kalian sudah pasti akan bersatu"


"Mereka akan menemuimu, katakan bahwa psikhe akan menikah dengan suatu mahluk di gunung"


"Baiklah tuan"


"Bagus, nanti salah satu pengawalku akan memberimu perhiasan tiga kantong"


Yunseong terbang dengan gagah pergi meninggalkan kediaman chaewon, perempuan itu menghela nafas karena tidak tega dengan psikhe.















.

Bersambung

Eternal | Hwangmini✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang