Tidak ada lagi senyum ceria dan wajah merona minhee saat dirumah seperti biasanya. Hari berganti minggu, kemudian bulan, namun yunseong tak juga kembali.
Yang minhee tunjukkan hanya wajah pucat, bahkan tatapan matanya terlihat kosong. Hanya sesekali tersenyum tipis ketika berinteraksi dengan para pelayan yang masih setia mendampinginya.
"Apakah cupid tidak lagi mau bertemu denganku" minhee menatap sendu ikan ikan dikolam lalu melempar remahan roti.
Sorenya minhee memutuskan pergi ke desa lagi. Diceritakan semuanya kepada orang tua dan juga kedua kakaknya. Jihyo memeluk erat anak bungsunya menguatkan, sang ayah hanya terdiam. Tak menyangka minhee akan se terpuruk ini.
Hyungjun dan donghyun pura pura bersimpati. Daniel menyadari gelagat aneh dua kakak minhee itu dan langsung mengajak berbicara menjauh.
"Ayah yakin, apa yang dialami pshike adalah ulah kalian kan?"
"Ayah tega menuduhku dan kakak hanya karena pshike sedang bersedih?" Donghyun mengepalkan tangannya.
"Ayah kenal dengan anak anak ayah sendiri. Nanti minta maaf lah ke pshike juga memohon ampun ke kuil, kalian sudah melakukan kesalahan"
"Tapi ayah-"
"Ayah tidak pernah pilih kasih, kalian hanya diliputi rasa iri kepada adik kalian" daniel lalu pergi kembali kepada jihyo dan minhee didalam.
"Ugh! Ayah selalu saja seperti itu!" Keluh hyungjun dengan mata berkaca kaca.
.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal | Hwangmini✔
Fanfictionyaoi! au, greek mythologi kisah cinta cupid dan psikhe