meyakinkan

677 93 7
                                    



"Kami tidak mengijinkanmu nak"


Donghyun memutar mata malas, merasa melihat drama didepan mata. Menurutnya sang ayah dan ibu begitu berlebihan. Menatap hyungjun yang mengusap bahu jihyo menenangkan.


"Bagaimana jika suamimu adalah monster? Atau orang jahat?" Kata sang ibu sambil sesenggukan


"Bu, ini sudah takdir psikhe, ijinkan ya. Aku pasti baik-baik saja"


Setelah perdebatan panjang akhirnya orangtua psikhe mengijinkan. Dia akan pergi ke gunung nanti malam ketika warga sudah terlelap.



















Malam ini tidak terlalu dingin, namun kesunyian membuat minhee mulai takut. Tidak ada suara mahluk hidup sama sekali. Ia pikir jalanan menuju gunung akan ramai dengan serangga malam.


Lentera yang ia bawa mulai akan mati, karena merasakan takut yang amat sangat minhee akhirnya duduk dan menangis. Tanpa menyadari yohan menghampirinya.


"Apa kau terluka?"


Minhee mendongak dengan muka sembabnya, terbelalak ketika tahu siapa itu.


"Z-zefiros?"


"Iya, kenapa malam-malam begini pergi sendirian manusia?"


Minhee menceritakan semuanya, karena kasihan akhirnya yohan mengantar minhee ke tempat tujuannya dengan menaiki awan.


Dengan selamat, minhee diturunkan di pinggir sungai. Suasana gelap namun suara gemericik air dan beberapa hewan kecil membuat tidak terlalu seram.


"Masuklah ke hutan itu, di dalamnya ada padang rumput, disitulah kau akan menemukan takdirmu"


"Terimakasih dewa zefiros"


Setelah yohan pergi, minhee dengan pelan berjalan menembus pohon-pohon yang tidak terlalu tinggi itu. Menemukan padang rumput, ada rumah indah ditengahnya.


Minhee mengetuk ragu pintu emas rumah itu, tak lama ada 3 pelayan perempuan yang tersenyum ramah kepadanya.


"Tuan kami sudah menunggu anda"


"Apakah tuan kalian adalah suamiku?"


"Iya, silahkan masuk, kami akan menyiapkan anda"


Psikhe menatap mereka bingung namun diam saja saat tubuh rampingnya dituntun masuk.
















.

Bersambung

Eternal | Hwangmini✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang