Minhee membuka matanya perlahan. Angin sejuk pagi hari dan sinar matahari hangat mengenai bahu telanjangnya.
Tangan kurusnya meraba sisi ranjang, mengernyit ketika suaminya tidak ada. Terduduk menatap betapa berantakannya, bahkan bantal dan selimut terjatuh ke lantai.
"Dia memelukku semalaman, hingga aku tak merasakan dingin" rona merah muda sontak memenuhi pipinya mengingat kejadian tadi malam.
Menikmati pijatan di leher dan pundak. Minhee sampai mengantuk, pegal tubuhnya terasa hilang.
Setelah mandi dan makan, para pelayan menghampirinya untuk dipijat dan dirawat kukunya. Minhee tentu saja menerima dengan senang hati.
"Apa kalian juga tidak boleh melihat rupa suamiku?"
"Boleh" jawab salah seorang dengan lembut.
"Tapi kenapa padaku tak boleh"
"Itu salah satu syarat agar kalian bisa bersatu, tuan"
"Suamiku...itu apa?"
Tak ada jawaban. Mereka hanya tersenyum menatap minhee.
Yunseong diam diam mendengarkan keluhan minhee, dalam hati merasa bersalah.
"Maafkan aku psikhe, aku mencintaimu"
Lalu terbang melaksanakan tugasnya.
Begitupun seterusnya, yunseong akan datang saat malam gelap. Mereka hanya akan bercinta atau berpelukan sampai minhee tertidur. Paginya sudah pergi menghindari minhee.
Minhee menerima, asal suaminya tidak menyakitinya. Dia menerima bahkan jika suaminya bukan orang baik.
.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal | Hwangmini✔
Fanficyaoi! au, greek mythologi kisah cinta cupid dan psikhe