11. KEHEBOHAN PRIA-PRIA TAMPAN

6.7K 590 137
                                    

Mansion yang biasanya sunyi dan sepi sekarang tidak lagi, karena keempat pria tampan itu selalu ribut untuk mencari perhatian adik mereka bahkan Quen saja di buat pusing oleh kelakuan mereka berempat, bukan hanya Quen saja Elsa dan Chris pun geleng-geleng kepala melihat kelakuan anak-anak mereka. Para pelayan yang baru mengetahui sifat majikannya di buat takjub begitu nona cantik itu hadir keempat pria tampan yang mereka kenal dingin dan tak tersentuh bisa berubah hanya karena berada di dekat nona cantik itu.

Hari ini Quen akan ke rumah sakit tempat ia bekerja nanti, maka dari itu semua begitu heboh melihat ia begitu rapih dan akan pergi.

"Baby mau kemana?"

"Kok gak bilang mau pergi sih?"

"Terus kamu sama siapa berangkat?"

"Nanti pulang ke sini lagi kan?"

Ucapan mereka membuat Quen bingung untuk menjawab mana dulu, lagian juga ia hanya akan melihat di mana nanti ia akan bekerja dan tentu saja ia akan kembali.

"Maaf tadi malam aku tidak sempat bilang kalian, hari ini aku akan ke rumah sakit dan naik mobil sendiri, tentu saja aku akan kembali lagi karena memang rumah aku di sini" jawabnya santai sambil berjalan ke arah meja makan dan mencium pipi Chris juga Elsa dengan lembut

"Kenapa masih berdiri saja? Cepat duduk dan makan sarapan kalian" tegur Elsa yang melihat ke empat putranya hanya diam

Mereka langsung buru-buru duduk untuk dekat dengan adik mereka, bahkan Elsa di buat pusing karena apa pun menyangkut hal Quen pasti saja mereka selalu ribut dan tidak mengalah, jadi karena biar adik mereka semua tidak ada yang dekat-dekat dengan Quen dan itu membuat mereka berempat cemberut karena berjauhan dengan adik mereka, lebay memang.

"Makan yang banyak ya sayang" ucap Chris lembut, Quen mengangguk dan tersenyum tipis

Usai menyelesaikan sarapan Quen sudah siap untuk berangkat dengan mobil keluaran terbaru yang baru saja di berikan oleh Papi, sebenarnya Quen ingin menolak karena mobil yang di berikan padanya terlalu mewah tapi papinya itu memaksa untuk menerimanya jika tidak maka ia akan terus menggunakan sopir dan terpaksa lah ia harus memakai mobil pemberian papinya yang akan membuat ia menjadi sorotan publik.

Lagi-lagi mereka berantem karena ingin berebut mengantar adik mereka, karena sibuk dengan perdebatan mereka semua tidak menyadari bahwa adik mereka sudah pergi duluan sehingga membuat keempat pria tampan itu saling menyalahkan satu sama lain dan membuat kedua orangtua juga para pelayan tertawa.

"Kenapa gue ngerasa kalo Quen berubah?" Ucap Math lirih

Rios mengiyakan ucapan adiknya, "benar apa yang Lo ucap in , gue rasa Quen udah gak kaya dulu lagi yang manja dan gue rasa juga Quen sudah dewasa dan mandiri, Lo lihat kan bahkan ia sudah bisa nyetir mobil sendiri, boro-boro dulu nyetir mobil naik sepeda aja dia takut"

"Sudah ah kenapa jadi melow gini hm? Biarkan adik kalian memutusakan apa yang ia inginkan jangan terlalu mengekangnya. Sudah siang kalian cepatlah pergi bekerja" ucap Elsa dengan lembut

"Math jangan lupa hari ini kau ada meeting dengan orang Jepang itu, ingat dia sangat licik dan kamu harus bisa lebih licik dari dia. Kamu gak usah khawatir Jack akan mengawasi kamu" ucap Chris yang juga siap untuk ikut dengan putra bungsunya

"Kau tidak siap-siap ke rumah sakit?" Tanya Elsa sambil membersihkan piring kotor bekas mereka

Robin menggeleng, " Aku berangkat siangan mi, hari ini aku mengantar Difa ke butiknya" jawab Robin sambil memakan roti yang masih ada

"Jangan lupa kenalin Difa sama adikmu rob"

Robin mengangguk singkat, "kalo gitu aku siap-siap dulu ya mi" ucapnya sambil mencium pipi Elsa

Oke cakep, seperti dugaan sebelumnya ia pasti akan jadi sorotan banyak orang karena mobil yang ia gunakan. Tunggu-tunggu , kenapa ia sangat asing dengan rumah sakit ini? Astagaaaaa! Kenapa aku tidak bertanya dulu pada kak Andra dan kak Marchel jika mereka akan bekerja di rumah sakit ini? Di mana rumah sakit ini adalah milik keluarganya.

Oke tarik napas Quen, lalu buang. Tenang saja lagi pula mereka tidak akan ada yang tahu siapa dirinya kenapa harus takut?

Me :

Kaka dimana? Aku sudah di parkiran rumah sakit.

Kak Andra :

Tunggu di sana jangan kemana-mana!

Tanpa membalas pesannya Quen langsung turun dari mobil dan semua mata tertuju padanya, Oh God! Ini benar-benar membuatnya tidak nyaman karena banyak pasang mata yang menatap ke arahnya.

Siapa ya?

Kok baru liat sih?

Apa dia yang juga pindahan dari Amerika itu ya yang katanya mau kerja di sini sama dua cowok ganteng dan satu cewek cantik juga

Waduh mantep banget dong cecan sama cocan makin nambah

Ih sok banget

Paling ngutang tuh mobil

Quen bisa bernafas dengan lega saat melihat Andra dan Marchel juga Sandy yang berjalan ke arahnya.

"Are you okay?" Ucap Andra khawatir

"Hanya sedikit risih" jawabnya tersenyum

"Pagi Cessa!" Sapa Sandy riang

"Pagi Sandy" ucap Quen tersenyum, "kalian berangkat bareng?"

Sandy mengangguk senang, "Aku yang minta mereka untuk jemput aku karena belom tau jalan juga si sebenernya"

Quen mengangguk, "Ayo kalo gitu, aku udah risih banget banyak yang liatin"

"Anggap aja mereka semua anak monyet" jawab Andra asal

"Kaka ngomongnya ngaco sekali" ucap Quen kesal membuat Andra terkekeh, Sandy saja bahkan  terpesona melihatnya apalagi yang lain udah pada ngiler.

"Kita langsung aja ke ruang direktur" ucap Marchel

Mereka semua mengangguk dan menuju keruang direktur rumah sakit, banyak yang sekali yang menatap mereka dengan kagum apalagi saat melihat kearah Quen yang terlihat sekali auranya berbeda, mereka hanya membalas dengan senyuman tipis dan sopan.

Usai dari ruang direktur mereka semua sudah sepakat untuk mulai bekerja Senin depan. Mereka hari ini memilih untuk singgah di restauran Jepang karena tiba-tiba saja Andra ingin memakan makanan Jepang.

"Lo ngidam?" Ucap Marchel terkekeh

Andra melirik sinis, " Gue cowok mana bisa si hamil, pertanyaan Lo gak guna banget"

"Sandy apa kau menyukai makanan Jepang?" Tanya Andra yang membuat Sandy gugup karena di tatap begitu intens oleh Andra

"Suka" jawabnya cepat, meskipun tidak terlalu suka tak apalah asal ia bisa ikut dengan mereka

"Terus gimana nih?" Jawab Andra

"Maksudnya?"

"Gue kan bawa mobil, Cessa juga jadi Sandy sama siapa?" Ucap Andra

"Sandy biar sama kak Andra aja, biar aku dengan kak Marchel"

"Loh kok gitu? Biar Marchel aja sama Sandy , aku sama kamu Cessa"

"Apa bedanya si kak? Lagi pula kaka kan yang bawa mobil, biar nanti kal Marchel bawa mobil aku. Sandy kamu sama Andra ya!" Ucap Quen sambil melirik Sandy tersenyum

"Awas Lo modus!" Ancam Andra

"Bawel" ucap Marchel malas

Andra yang kesal tanpa sengaja memegang tangan Sandy sehingga membuat sang empunya gugup bercampur malu.

"Eh maap gak sengaja gue" ucap Andra kikuk

"Gpp kok kak hehe, yuk jalan kak lihat mereka sudah jalan" ucap Sandy lembut

Andra mengangguk dan menyalakan mesin mobilnya dan mengikuti mobil Quen dari belakang masih dengan perasaan dongkol.

Jangan lupa vote dan comentnya!!❤️

BACK WITH A NEW ATMOSPHERE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang