2. LAUNCH

9.5K 729 162
                                    

Sudah terhitung lebih 1bulan yang lalu sejak kedatangan Andra dan Marchel ke apartemenya juga tentang percakapan mereka Quen memikirkan kembali yang di ucapkan Kak Andra ada benarnya juga ia harus melupakan semuanya dan berusaha untuk melawan rasa takutnya.

Kemarin Andra dan Marchel menginap di apartemen Quen setelah mereka menghabiskan waktu bersama. Jangan salah faham kedua pria itu tidak memiliki perasaan khusus untuk Quen mereka hanya mengaggap jika Quen itu adalah adik mereka. Jadi tidak heran jika keduanya sering kali menginap di tempat Quen.

Pagi ini Quen sedang memasak untuk dirinya juga kedua pria yang sudah ia anggap sebagai kakak. Mumpung mereka masih tertidur Quen masih memiliki waktu untuk menghabiskan waktunya di dapur.

Selesai dengan masakanya Quen menuju ruang tamu dimana kedua pria itu berada, entahlah mungkin saja mereka semalam bergadang sambil bermain PS terlihat dari bungkus makanan yang berserakan dimana-mana Quen hanya mendengus melihatnya.

Sambil membersihkan sampah yang berserakan Quen membangunkan mereka dengan berteriak agar kedua pria itu bangun, terbukti dari tubuh keduanya yang sudah bergerak dan merenggakan badannya mungkin pegal pikir Quen. 

Marchel yang memang tipe orang  langsung bangun lebih dulu bangun dan merenggangkan otot-ototnya yang kaku.

"Jam berapa ini?" Ucapnya dengan suara serak

"Jam 07pagi kak, ayo bangun cuci muka dulu terus langsung sarapan" titah Quen

Quen menepuk pelan pipi Andra sampai benar-benar terbangun, dasar kebo pikirnya.

"Bangun kak! Udah pagi nih, biarin aja makanannya abis sama kak Marchel" ucap Quen kesal

Sontak saja Andra langsung terbangun dan menatap Quen dengan muka bantalnya yang tampak kesal.

"Cuci muka dulu nanti langsung makan" titahnya , andra hanya menganggu malas.

Quen sudah berada di rumah sakit Stanley Hospital, selepas sarapan pagi tadi Quen lebih dulu berangkat karena memang ada jadwalnya. Begitu turun dari mobil seseorang menyapanya.

" Pagi Dok " ucap orang itu begitu sudah di samping Quen

Quen menoleh dan tersenyum manis  dia adalah salah satu dokter kandungan yang dekat denganya entahlah bagaimana mereka bisa dekat yang pastinya Quen sangat senang memiliki teman dekat selain dengan Kak Marchel dan Andra.

"Hai , Pagi juga Dokter Sandy " balasnya dengan ramah sambil berjalan

Sandy Arabela, sejak awal kenal dengannya Quen sangat tahu bahwa Sandy memiliki kepribadian yang ceria dan penuh semangat.

"Sendirian Dok ? " tanya Sandy pelan

Quen mengangguk , "Iya, ada apa ?" ucap Quen tersenyum

Sandy menggangguk kemudian menggeleng , " anu dok kan saya biasanya lihat dokter Cessa sering bareng dokter Andra dan Marchel tapi kenapa dokter Cessa sendirian?" Tanyanya

Quen terkekeh pelan, " ah iya hari ini saya memiliki janji dengan pasien" jawabnya tersenyum, selain dua pria tampan itu sering menginap mereka juga sering berangkat bersama sehingga banyak perawat maupun dokter lainnya merasa tak suka pada Quen karena bisa dekat dengan kedua dokter yang di puja oleh mereka.

"Oh gitu dok.. em kalo gitu saya duluan dok sampai ketemu lagi nanti"  pamit Sandy yang memang ruanganya sudah di depan , sedangkan Quen harus menuju lorong sebelahnya.

"Sampai jumpa lagi Sandy" ucap Quen tersenyum

Satu hal lagi yang harus kalian tahu dari Quen, dia sangat di sukai oleh dokter lain ataupun pasien yang memang mengetahui sosok Quen yang begitu ramah, baik, lembut , dan penuh perhatian membuat siapapun akan menyukai meskipun ada sebagaian juga yang tidak menyukai sikap Quen yang menurut mereka itu terlalu caper. Quen sih tidak masalah selagi mereka tidak bertingkah berlebihan padanya.

BACK WITH A NEW ATMOSPHERE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang