"Quen!"
Semua langsung menoleh pada seorang pria yang baru saja masuk dengan pakaian yang kusut juga rambut yang berantakan.
"Alarick" gumam Bien
"Kok dia udah pulang?" Tanya Dannis pada Bien
"Mana gue tau bambang" jawab Bien kesal
Alarick langsung berlari ke arah Quen yang masih menatap Lucas, bahkan kedua matanya tak berhenti berkedip, ia bersimpuh dan menyingkirkan tubuh Lucas dengan kasar. Lucas yang tak terima hendak memukul wajah Alarick yang seenaknya saja menyentuh wajah wanitanya, tapi begitu Jeremy menggeleng ia mengurungkan niatnya.
"Quen apa yang terjadi padamu?" Tanya Alarick khawatir
Quen hanya diam, dia tadi masih syok saat Lucas tiba-tiba menciumnya, dan ajaibnya rasa takut yang sejak tadi menguasainya hilang begitu saja bahkan jantungnya terus berdebar.
"Quen?" Panggil Alarick lembut
Quen menoleh dan menatap wajah tampan Alarick, meskipun tampilannya berantakan tetap saja wajahnya terlihat tampan, ia berdiri dan juga di bantu oleh Alarick juga Lucas. Mereka saling natap satu sama lain dengan tajam.
"Bakal ada perang ketiga gak nih?" Bisik Josh pada Mark
"Mana gue tau emang gue dukun" cetusnya
"Cinta segitiga kah?" Gumam Bien lirih
Quen menatap mereka satu persatu dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Bercanda kalian tidak lucu!" Ucapnya pelan sambil menunduk menahan air matanya
"Apa kalian tahu aku sangat ketakutan! Kenapa kalian tega sekali melakukan hal seperti itu? Kalian..tidak memikirkan perasaanku" ucapnya lirih sambil meremas kedua tangannya dan menggigit bibir bawahnya kuat agar tidak menangis kencang
"Bertahun-tahun aku berjuang untuk melawan semuanya tapi berakhir dengan sia-sia karena perbuatan kalian yang membuat aku kembali merasakannya! Aku..aku takut, aku tidak sanggup jika harus kembali merasakan ketakutan setiap harinya! Aku tahu kalian melakukan hal seperti ini memberiku kejutan, tapi bisakah tidak seperti ini? Ini membuatku takut sungguh" ucapnya mulai terisak
Elsa menangis dan merasa bersalah pada putrinya karena tidak mengetahui bahwa putrinya belom sepenuhnya sembuh, tapi apa yang sudah ia lakukan? Bodoh!
"Sayang maafkan mami, ini salah mami"
"Tidak Quen ini bukan salah Tante, ini salah kita yang udah buat rencana in semua ini, maaf gue gak tau maaf..maaf...maaf" ucap Pretty dengan mata yang berkaca-kaca
Petter memeluk tubuh adiknya dengan erat, ia tidak tega melihat adiknya yang rapuh dan ini pertama kalinya ia melihat Quen seperti tidak mempunyai semangat hidup.
"Apa yang sebenernya kalian lakukan huh sehingga membuat Quen seperti ini? Kalian benar-benar bodoh ya!" Bentak Alarick marah
"Jangan mengkeruh suasana deh, udah Lo diem aja!" Ucap Math kesal
"Udah baby jangan nangis lagi nanti dada kamu sakit" ucap Petter lembut
"Takut Abang! Mereka enggak tahu apa yang Quen rasain selama ini kenapa dengan gampang mereka membuat Quen jadi seperti ini lagi?" Ucapnya terisak
"Aku gak mau seperti dulu lagi, aku gak mau hiks.."
"Apa yang sekarang harus aku lakukan? Aku..aku.. hiks.. apa aku harus melakukan apa?"
"Sayang adik kamu" ucap Difa lirih , ia jadi tidak tega melihat adik tunangan itu seperti ini
"Nanti aku jelasin" ucap Robin singkat
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK WITH A NEW ATMOSPHERE
Fiksi Remaja( sequel dari HI , I'M QUEN) ( Ganti judul hi im a new life - BACK WITH A NEW ATMOSPHERE ) Kehidupan manusia tidak akan terlepas dari berbagai peristiwa, tantangan, rintangan, kesempatan dan pengalaman. Semua itu akan membuat mereka menjadi pribad...