1. TERINGAT

14.2K 908 180
                                    

Suara dering telfone berbunyi nyaring sehingga membuat seorang gadis merasa terusik dan terbangun dari tidurnya, tangan lentiknya dengan malas meraba ke arah nakas untuk meraih ponselnya.

"Hm?" Jawabnya tanpa melihat siapa yang menelfon

"Morning sayang! Kamu baru bangun ya?"

Mendengar suara lembut dari si penelefone membuat kedua mata yang tadinya tertutup menjadu terbuka lebar yang membuat gadis itu langsung bangun dari baringnya.

"Oma?"

"Iya sayang ini Oma, gimana kabar kamu? Kau tau Oma sangat merindukanmu"

Gadis itu tersenyum manis, yang pastinya akan membuat siapapun menyukai senyumannya jika mereka melihatnya secara langsung.

"Baik Oma, bagaimana keadaan oma dan Opa?" Ucapku dengan cepat

"Oma dan Opa baik-baik saja! Kapan kamu akan mengunjungi kami lagi? Belakangan ini kau sangat sibuk sekali sampai melupakan kami"

Gadis itu terkekeh pelan sebelum menjawab ucapan sang oma , "syukurlah jika kalian baik-baik saja, maafkan aku Oma belakang ini jadwalku sangat sibuk" ucapnya dengan suara yang terdengar lesu

"Ya ampun , kasian sekali cucu kesayanganku. Ingat pesan Oma sayang jangan sampai kelelahan kami tidak ingin kamu jatuh sakit lagi ! " ujarnya dengan tegas

"Tentu saja aku akan selalu ingat pesan kalian. Oma sudah jam segini telfonya aku tutup ya aku janji begitu semua pekerjaanku selesai aku akan langsung mengunjungi kalian" jawabnya dengan sungguh-sungguh

Lama tidak mendapat jawaban , akhirnya gadis itu bernafas lega dan tersenyum senang.

"Baiklah kami tunggu , sampai jumpa sayang Oma mencintaimu"

"Aku juga mencintai kalian"

Tut..Tut..Tut..

Begitu sambungan terputus Quen menghela nafas, ah ya kalian sudah pasti menebak bukan jika yang baru saja menjawab telfone dari Oma adalah Quen ? Ya gadis itu adalah aku Catherina Quencessa gadis yang dulunya gadis polos dan lugu yang memiliki masa lalu yang begitu kejam dan menyakitkan.

Quen langsung menepis semua ingatan masa lalunya dia tidak ingin mengingat hal yang akan membuatnya kehilangan kontrol.

Sekarang hidupku benar-benar berubah, entah apa yang terjadi seiring berjalannya waktu aku merasakan perubahan pada diriku sendiri yang dulunya aku manja, polos, pemalu, penakut, dan juga tidak bisa melakukan apa-apa semua sudah tidak ada lagi dalam kamus hidupku , semua sudah aku lewati dengan proses yang begitu panjang sehingga aku menjadi pribadi yang berbeda.

Mempunyai masa lalu yang kelam tentu saja membuat kehidupanku benar-benar terasa berat apalagi saat jauh dari orangtua dan orang terkasih. Itu benar-benar ujian bagi Quen tersendiri, tapi meskipun keluarganya jauh itu tidak membuat mereka semua memberikan support dan semangat.

Seiring berjalanya waktu ketakutan yang setiap harinya Quen alami perlahan menghilang berkat terapi yang ia jalani selama 1tahun ini. Setelah kepindahanku ke Amerika Opa memang langsung memasukanku ke sekolah , awalnya memang berjalan dengan lancar aku menjalankan hidupku dengan tenang tapi sekitar 3bulanan aku merasa tidak nyaman. Perasaan itu muncul kembali aku merasa takut jika orang asing mulai mendekatiku , aku mulai lepas kontrol dimana setiap melihat orang mendekatiku aku selalu berteriak ketakutan seperti orang itu akan melukaiku bahkan Opa dan Oma khawatir dengan keadaanku. Aku merasa bersalah karena sudah merepotkan mereka lagi.

Karena tidak ada jalan lagi Opa membawaku ke rumah sakit, masih ingat dengan dokter yang dulu menanganiku saat koma ? Ya aku kembali di tangani oleh Dokter Marchel , tidak lebih tepatnya aku di tangani oleh temannya di mana kala itu memang Marchel mengetahui trauma yang di alami oleh Quen diapun langsung tanggap dan menghubungi temannya yang memang dia adalah dokter Psikologi dimana dia akan menjadi dokter pribadi Quen.

BACK WITH A NEW ATMOSPHERE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang