not all people are good, there must be a little or a drop in their ugliness...
.
.
.
.Selamat membaca💜
.Jangan lupa vote
Aku butuh dukungan kalian:>
-zildan-
"gini kabar baiknya bro"
Semua terdiam menunggu Feno buka suara. kami bertanya tanya kabar bahagia apa yang bisa membuat Feno gila?, padahal beberapa hari yang lalu kami harus menenangkanya dari rasa putus cinta pertama kali yang dirasakan temen seangkatan gue itu.
"kabar bahagianya itu...", gue menatap Feno antusias. sepertinya bukan gue seorang, teman-teman gue juga satu pikiran dengan gue, apa yang membuat dia bahagia?.
"dan itu adalah...", Feno mengulur kata adalah, yang membuat gue dan teman-teman merasa dipermainkan, mata ini sudah tak lagi menatap Feno begitu juga yang lainnya ada yang berdecak kesal, ada yang melengos, ada yang kembali memainkan ponselnya, sepertinya mereka kesal dengan sikap temanya yang kekanak-kanakan, gue juga kesal rasanya bukan Vian saja yang ingin mencekiknya gue juga pengen melakukan hal yang sama seperti yang Vian lakukan berapa menit lalu.
"gue balikan sama Lanny!". Layaknya bocah 5 tahun yang diberi permen, Feno bahagianya luar bisa membuat kita semua mendongak terkejut karna Feno berteriak.
Itu kebahagiaan Feno sendiri, tapi gue juga merasa bahagia akhirnya dia tidak lagi menangis tiba tiba ke gue cuma buat cerita kalau dia teringat moment yang paling dia takuti.ya benar, moment diputuskan dengan sang pacar.
"wah bagus kak", lagi lagi pujian dari kevin, mulutnya begitu ringan.
"lo nge-pelet Lenny ya? ", berbeda dengan Vian, rasanya mulutnya terlalu berat untuk memuji seseorang terutama Feno, cowok yang selalu adu hantam dengannya.
"jangan gitu dong", Hero mengusap rambut Vian seakan menyuruh dia untuk bersabar. Hero memiliki sifat kedewasaan jadi setiap ada acara kita harus membawa Hero agar bisa mendamaikan kita semua. anak muda zaman sekarang tidak ada yang bisa menjaga mulutnya.
"dan satu lagi, kemarin pas kita berdua lagi jalan, dia menggenggam tangan gue", ucap Feno kali ini dia terlihat serius.
"apa hebatnya tangan digenggam cewek?", tanya gue sambil memalingkan wajah dari Feno.
"Ya beda lah, cewek itu punya kemampuan menyalurkan energi dan kehangatan saat mereka menggenggam tangan cowok dengan penuh perasaan", jelas Feno layaknya dukun cinta, yah.. Terserah dia, maklumin gue dong yang gak pernah merasakan cinta
Gue hanya mengangguk malas.
"Lenny siapa bro?", tanya Jeno bingung,ternyata selama ini dia tidak tau siapa yang dimaksud oleh Feno.
Feno melirik kearah gue seakan gue bisa menjelaskan secara rinci seperti setiap kali gue mengajari Feno pecahan Alijabar padahal itu pelajaran anak SMP tapi Feno masih bingung. Dasar otak susah di isi! Maki gue dalam hati.
"hufh..", gue menghembuskan nafas sebelum menjelaskan. "jadi Lenny itu dulu pernah pacaran sama si Feno, mereka pacaran 3 bulan lalu setelah itu Lenny minta putus, dan Feno sedihnya minta ampun, tak lama kemudian mereka balik pacaran lagi, entah itu karna apa gue gak tau?", jelas gue panjang lebar tapi dengan nada yang cepat membuat mereka terdiam bingung tentang apa yang gue bicarakan tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mirage
Teen FictionNovel, fatamorgana, dan Halusinasi Tiga senjata yang gue miliki Novel itu jiwa gue, kehidupan gue yang lain, dan tempat dimana gue bisa lari sejenak dari kehidupan nyata gue Kalau fatamorgana sih pelarian gue, saat gue jenuh dengan kehidupan gue, gu...