Chapter 2

1.2K 64 10
                                    


Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam
Ide cerita terinspirasi dari film
Genre : romance, hurt
Pair : sasusaku, tonefemnaru, sasufemnaru
Sifat karakter beda dengan versi anime dan manga
Terkadang karakter ooc
Typo bertebaran
Cerita gaje dan garing







Happy reading




Sakura memberitahukan kepada suaminya jika kakeknya sangat menginginkan cucu buyut darinya. Tapi bagaimana bisa? Dirinya bahkan tidak bisa lagi mengandung.

"Sasuke kun, bagaimana kalau kita menyewa seorang gadis yang mau hamil dan melahirkan anak kita?"

Telinga Sasuke yang salah apa istrinya yang sudah kehilangan akal? Ia harus menyewa perempuan untuk mengandung dan melahirkan anak darinya. Yang benar saja?

Bukannya Sasuke tidak mau, tapi ide dari istrinya sangat gila. Bagaimana mungkin Sakura memintanya untuk menghamili perempuan lain? Oh no. Sasuke itu tipe pasangan setia dan pemilih. Tubuhnya tidak boleh disentuh oleh wanita sembarangan apalagi wanita penghibur. Bisa - bisa ia terkena penyakit berbahaya semacam hepatitis B atau hiv.

"Memangnya ada cara apa lagi, Sasuke kun? Hanya ini satu - satunya cara. Aku tidak tega kalau kakek Madara tidak mendapatkan cucu buyut asli darimu." Sakura menatap suaminya dengan tatapan memelas.

"Apa itu artinya aku harus poligami?" tanya Sasuke ragu. Ia takut dihajar istrinya.

"Nikah kontrak saja. Setelah bayi kita lahir, kau bisa ceraikan perempuan itu. Mudah kan?" jawab Sakura. Ia terlalu menganggap enteng.

Sasuke menghela nafas panjang. "Baiklah kalau itu maumu. Tapi jangan sampai ada orang lain yang tahu. Oke."

Sakura tersenyum bahagia. Ia pun memeluk dan mencium suaminya dengan mesra.

'Gadis mana yang mau melakukan hal itu di zaman sekarang. Mengapa nasibku tak sebaik dengan rupaku?' batin Sasuke, sengsara.


Sementara itu, di tempat lain. Seorang gadis bersurai pirang sedang bekerja di sebuah klub malam. Ia hanya bekerja sebagai pelayan biasa. Mengantarkan makanan dan minuman kepada pengunjung klub. Usianya pun masih sangat muda yakni 18 tahun. Gadis itu baru lulus SMA. Ia besar di panti asuhan. Ketika berusia 15 tahun ia pun tinggal seorang diri di sebuah apartemen bobrok dengan harga sewa tinggi.

Sebenarnya gadis pirang itu terpaksa bekerja di klub karena gajinya besar dan ibu panti yang merawatnya dulu memiliki utang yang sangat besar kepada pemilik klub. Jadi bisa dibilang Naruto sudah dijual kepada sang pemilik klub malam meskipun masih diberikan gaji.

Sekarang ibu panti yang dulu merawatnya telah tiada. Untung saja jumlah anak yang dirawat di panti asuhan itu tidak banyak dan hampir semuanya telah memiliki orang tua asuh. Hanya gadis pirang itu yang tinggal seorang diri.

"Naruto!" Seorang pelayan seperti si gadis pirang memanggilnya.

"Ah, iya, senpai. Apa ada yang bisa aku bantu?" tanya si gadis pirang yang bernama Naruto. Ia menghampiri seniornya.

"Tolong antarkan minuman ini ke meja no 5."

"Baik, senpai." Naruto pun membawa minuman yang ada di atas nampan ke tempat yang diperintahkan oleh seniornya.

Begitulah kehidupan si gadis pirang yang bernama Uzumaki Naruto. Ia terkadang harus menahan emosi jika sesekai pelanggan berbuat kasar atau mesum padanya. Meskipun bekerja di klub malam tapi Naruto masih perawan. Ia tak rela menyerahkan kesuciannya kepada pria hidung belang yang selalu mampir ke tempatnya bekerja yang selalu berganti pasangan.

For My Baby(End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang