Chapter 9

1.3K 66 24
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam
Ide cerita terinspirasi dari film
Genre : romance, hurt
Pair : sasusaku, tonefemnaru, sasufemnaru
Sifat karakter beda dengan versi anime dan manga
Terkadang karakter ooc
Typo bertebaran


Happy reading






Persiapan rencana kebohongan Sasuke dan Sakura pun telah selesai. Sang bayi sedang tertidur di box bayi di dalam kamar rawat Sakura. Sakura telah menyiapkan rencananya dengan matang.

"Sayang, apa kau sudah menyiapkan susu formula untuk bayi kita? " tanya Sakura dengan posisi berbaring pura - pura lemah setelah melahirkan. Padahal ia hamil bohongan.

Naruto ada di ruangan lain. Seorang diri. Ia belum dijenguk oleh suaminya secara pribadi.

Kembali kepada Sakura.

"Sudah ku siapkan, sayang. Semuanya sudah beres. Kaa san, tou san dan kakek tidak akan tahu kalau kita sudah menipunya, " jawab Sasuke seraya mencium dahi lebar sang istri.

"Hem. Aku sudah tidak sabar bertemu dengan mereka." Wajah Sakura tak berhenti tersenyum. Ia sangat bahagia.

"Aku ke luar sebentar ya." Sasuke meninggalkan Sakura berdua saja dengan bayinya.

'Aku harus menemuinya. Dia pasti sedang melamun saja, ' batin Sasuke. Ia berniat menemui Naruto.

Benar saja. Naruto memang sedang melamun di dalam kamarnya. Tidak terlalu jauh dari kamar rawat Sakura. Hanya berselisih 6 kamar saja.

Brukh. Pintu terbuka. Sontak Naruto terkejut dan mengalihkan wajahnya ke arah pintu. "Sa.. Sasuke? " Naruto tak percaya jika Sasuke akan menemuinya.

"Hn. Ba.. Bagaimana keadaanmu? Pasti sakit setelah operasi. " Sasuke memulai pembicaraannya. 'Kenapa aku jadi gugup begini? ' batin Sasuke.

Naruto tersenyum tulus. "Bisa kau lihat sendiri. Aku masih sakit. Apalagi di bagian perut. Ternyata aku tidak bisa melahirkan normal. Sedih juga tidak merasakan mulas. "

Sasuke duduk di atas ranjang Naruto lalu mencium keningnya. "Terimakasih, Naruto. Kau sudah memberikanku bayi yang tampan yang sangat mirip denganku, " ucap Sasuke dengan lembut.

Blush. Wajah Naruto merona. "I.. Itu kan perjanjiannya." Naruto jadi salah tingkah. "Setelah aku pulih, aku akan segera pergi dari Konoha. Menjalani kehidupan baruku dengan upah dari mengandung dan melahirkan bayiku."

Entah mengapa Sasuke merasa sakit dan sesak di dadanya ketika Naruto berkata akan pergi. Ada rasa tidak rela di hatinya. Tapi itu sudah perjanjian dari mereka berdua. Walaupun dia jatuh cinta kepada Naruto, ia tetap harus melepaskan Naruto untuk pergi. Sasuke sudah punya Sakura, istri sahnya yang ia cintai dan mencintainya.

'Apa aku mulai menyukai Naruto? Apa aku masih mencintai Sakura? Apa Sakura masih mencintaiku? Kenapa aku meragukan istriku sendiri?' suara hati Sasuke. Kini ia mulai bimbang dengan perasaannya sendiri.

Sakura sedang sibuk membayangkan kehidupan ke depannya bersama dengan Sasuke dan bayinya. Tiba - tiba pintu kamarnya terbuka. Keluarga Uchiha telah datang.

"Kaa san... Tou san.. Kakek.. "

Keluarga Uchiha masuk ke dalam kamar rawat Sakura tanpa ekspresi wajah yang mencurigakan seakan - akan mereka tidak tahu kebenarannya.

"Sakura.. Bagaimana keadaanmu, nak? Bayimu mana? " tanya Mikoto dengan penuh perhatian dan kasih sayang mengusap wajah Sakura dengan lembut.

Sakura tersenyum gembira. "Bayiku sedang tidur, kaa san. Dia sangat mirip dengan Sasuke," jawab Sakura menunjuk tempat tidur bayinya.

For My Baby(End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang