Maafkan Typo...
Plan menuntun saint ketempat tidur lalu membaringkannya yang masih terlihat lemah..
Sedangkan Title pergi menemui perawat agar memasang kembali infus saint..
Dan Gun dengan santainya duduk disofa sambil memainkan ponselnya seolah hidup tak ada beban..Tak lama kemudian, Title datang dengan seorang perawat membawa beberapa selang infus baru ditangannya..memasang kembali infus itu dan pergi setelah selesai..
Plan duduk disamping saint dan Title duduk bersama dengan Gun..
Saint menunduk mengingat kembali kejadian beberapa saat lalu..
Air mata setetes demi setetes membasahi punggung tangannya..plan menyadari itu lalu menarik tangan saint dari pangkuannya..
Menggenggamnya, memberikan kehangatan serta kekuatan bagi saint.."Jangan menangis..Perth pasti akan kembali.. percayalah.." saint mengangkat wajahnya yang masih pucat, linangan air matanya seperti air terjun membasahi pipi cantiknya...
"Tapi bagaimana jika ia tidak kembali phi..??aku sangat mencintai bocah ingusan itu,aku sangat mencintai bocah nakal itu...
Aku tidak bisa berpisah darinya phi..??" Saint terisak,..ia tidak bisa membayangkan bagaimana hari-harinya tanpa Perth disisinya..Perth adalah warna hidupnya..
Perth adalah dunianya..
Perth adalah cahayanya..
Perth segalanya baginya.."Apa kau tidak percaya pada Perth..??"
"Aku percaya padanya phi..tapi dia yang tidak percaya padaku..??" Adu nya seolah plan lah orangtuanya..
"Kau tau kan..saat ini Earth sedang bersama dengan Perth..kau tidak tau bagaimana jagonya jika Earth sudah berbicara tentang cinta..aku yakin Earth pasti membuat Perth kembali padamu..kau juga tau pasti kalau Perth tidak bisa hidup tanpamu..," saint menatap lekat pada plan yang selalu setia memberikan kata penyemangat untuk dirinya...
"Aisshhhh..kemana sih Bocah ingusan itu..kenapa belum datang juga..lihat saja..jika dia sudah sampai disini..aku pastikan kepalanya akan banyak benjolan..."imbuhnya menatap kearah pintu memalingkan wajahnya dari tatapan saint yang menurutnya sangat menggemaskan itu..
GGGRRREEEPPP
saint dengan segera memeluk tubuh plan dengan begitu erat,membuat nafas Plan tertahan..
"Saint..jika satu menit lagi kau memelukku seperti ini,aku rasa aku akan kembali ke alam baka.." saint tersenyum lalu melonggarkan pelukannya bukan melepaskan..
"Kalau seperti ini,bisa kan phi..??" Plan tersenyum dibahu saint yang memang lebih tinggi dari dirinya.. menepuk punggung saint beberapa kali...
Tangis haru dan tangannya yang masih setia memegang gagang pintu dari luar kamar saint mendengarkan perbincangan kedua phi kesayangannya itu..
Satu phi yang menjadi kekasihnya..
Dan satu lagi,..
Phi yang selalu memberikan kasih sayang penuh padanya..Kini ia masih mengumpulkan keberanian,agar masuk kedalam ruangan itu..
"Nong..kenapa tidak masuk.." Ucap Chen
Perth berbalik sedikit agar Chen tidak melihatnya sedang menangis,lalu dengan cepat menghapus air matanya...
"Iya phi..Perth akan masuk nanti..??" Ujarnya berusaha tersenyum dan menatap sopan pada Chen..
"Baiklah..kalau begitu phi masuk dulu..??" Perth mengangguk dan sedikit mengintip dari celah tubuh Chen yang memakan penuh luasnya pintu saat terbuka,dan berharap bisa melihat saint walau hanya sekilas...