Ayakashi Yokai!! [Bokuto Koutarou × Akaashi Keiji] ~ {END}

「Chapter. 12」[End Chapter]

Warning: Typo bertebaran,sudah saya revisi tapi mungkin beberapa kata terlewat,siapkan posisi ternyaman anda,dan saya sarankan mendengarkan video yang saya kasih jika saya beri aba aba. Happy Reading~

Akademi Fukuroudani,03:40 PM

Ckit!! Blamn!!

"Nice kill!!"

"Oi,toss mu kurang tinggi"

"Ah.. Gomen senpai. Toss ku memang tak sebaik Akaashi"

Konoha memijit pelipisnya. Beberapa minggu lagi pertandingan musim panas akan tiba,namun setter kesayangan mereka tak kunjung kembali.

"Akinori,dimana Akaashi?"

"Ah... Aku tak tau,sensei"

"Soukka. Jika dapat kabar darinya,hubungi aku"

"Osu!"

***

Bokuto masih terus berlari dan berlari. Sayapnya yang dilumuri darah sudah tak dapat dia gunakan untuk terbang. Satu hari sudah ia berlari,namun setengah perjalan belum juga ditempuh olehnya. Sesak,dadanya selalu terasa sesak jika melihat Akaashi menangis. Jujur saja, ia mungkin sangat mencintai Akaashi.

"Akaashi"

Nafasnya tersenggal,kakinya lemas. Beban pada sayapnya benar benar merepotkan. Mau tidak mau,ia harus menyelamatkan Akaashi.

"Wah ada ayakashi"

"Astaga ternyata masih ada yokai di zaman ini"

"Makhluk apa itu"

Begitulah reaksi orang orang saat melihatnya. Sungguh,Bokuto ingin membungkam mulut mereka jika saja keadaannya tak seburuk ini.

"Hosh... Hosh... A...Akaashi... Hosh..."

Manik emas Bokuto menatap langit tanpa awan disana. Ditempat sepi nan sunyi itu. Ia berhenti,mengatur nafas dan menatap langit. Bibirnya terus bergerak sembari mengucapkan Doa agar Kami sama melindungi pujaan hatinya.

"K...Keiji Hosh... Aku... Akan mmenyelamatkanmu"

Derap langkah terdengar di sekitar Bokuto. Jujur saja,kecepatan berlarinya sangat luar biasa bagi Yokai yang terluka.

***

Buagh!!

"Akh!!"

Dibantinglah Akaashi dengan sangat keras hingga sang korban muntah darah. Tangan kirinya masih berlumuran darah,pakaiannya juga sangat kotor dan amis karena cairan merah itu.

"Keparat! Dasar keparat!! Seenak jidat kau mengatai Oikawa sama!!"

"Ugh... Demi apapun,akan ku caci makhluk keji titisan iblis itu,daripada Bokuto san harus menderita karenanya"

Akaashi mengusap sudut bibirnya dan menatap tajam Daishou.

"Oh... Manusia payah sepertimu takkan bisa membela Yokai! Kenapa kau tak ikut aku untuk memusnahkannya?!"

"Kau pikir se keji itukah aku?!"

Acara todong menodong(?) terjadi. Dimana Akaashi menodongkan senapan hasil palakannya tepat di depan wajah Daishou,dan Daishou menodongkan samurai kebanggaannya di samping leher Akaashi.