Bab 3

5.9K 366 4
                                    

Aqila pov

Pagi ini aku sedang bersiap-siap berangkat ke kampus. Aku tidak mau terlambat dan di hukum lagi seperti tempo lalu.
Pasalnya hari ini ada kelas pagi, dan dosennya adalah orang menyebalkan itu.
Ya siapa lagi kalau bukan Bapak Hafidz yang super duper ganteng eh. Tapi dinginnya ngalahin kutub, killer dan euh pokoknya gak bisa di jelasin cuma pakai kata-kata.
Gimana ya nasib wanita yang menjadi istrinya, mungkin setiap malem kedinginan gara-gara sifat dinginnya. Ih kalau aku sih gak deh gak mau, meskipun ganteng. Tapi kan ganteng doang gak cukup.

Sebelum ke kampus aku sarapan dulu bersama Umi dan Abi. Sayang rasanya ninggalin masakan Umii yang enaknya ngalahin masakan restauran.

Kalian pasti bertanya kenapa kami hanya bertiga dan kemana Bang Farhan kan? Dia itu sebenarnya udah punya rumah sendiri. Jadi kadang-kadang nginep di rumahnya. Tapi dia masih tinggal bersama kami.

Selesai sarapan aku membantu Umi membereskan meja makan. Lumayan masih ada waktu.

"Nak bener nihh kamu gak mau lihat calon suami kamu? Padahal nanti malam dia kesini lho mau Khitbah kamu?" Tanya Umi ku di sela-sela kegiatan kami.

"iya Umi, khitbahnya aku serahin sama Umi dan Abi saja. Nanti lihatnya pas udah sah gitu, biar surprise." Jawabku sambil nyengir.

"Yakin nih, ganteng loh orangnya." Goda Umiku. Saat itu Abi menunjukan foto seseorang yang akan menjadi calon suamiku. Tapi aku tidak mau melihatnya. Biarlah nanti setelah menikah.

"Hmm yaudah namanya aja deh, siapa namanya Umi?" Tanyaku pada Umi.

"Kan malam itu udah di kasih tau, masa lupa." Jawab Abi ku. "Namanya Alif." lanjutnya.

Ohh iya lupa
" Hehe lupa Abi." Jawabku sambil nyengir kuda.

"Yaudah Qila berangkat dulu, takut telat. Assalamu'alaikum Umi, Abi." Salamku sambil mencium tangan mereka berdua.

****

Author pov

"Lif siap ya, nanti malam kita ke rumah calon istri kamu." Kata Yusuf.

"Secepat itukah Ayah?" Tanya Alif sedikit terkejut.

"Iya Lif, lebih cepat lebih baik." Ucap Yusuf mantap.

"Baiklah Ayah, nanti pulang dari kantor Alif ikut." Jawab Alif.

"Jangan ngobrol di sela-sela makan, selesaikan sarapannya dahulu." sanggah Sarah.

"Alif udah Bunda, sekarang mau ke kampus, ada ngajar kelas pagi." Pamit Alif.

"Ya sudah silahkan hati-hati." Jawab Sarah
"Iya Assalamu'alaikum" Alif beranjak sambil menyalami Ayah dan Bundanya.

****

Kini Aqila sudah berada di kelas, hampir saja kesiangan lagi. Karena tadi di jalan ia menolong seorang nenek yang ingin menyebrang.

Flash back on

Ketika Aqila sedang melajukan mobilnya, dia melihat seorang nenek di pinggir jalan yang terlihat kebingungan ingin menyebrang. Kemudian Aqila menepikan mobilnya, dan berjalan ke arah nenek tersebut.

Jodohku Dosen Menyebalkan ✓-New Account- (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang