Bab 8

6K 351 5
                                    

Hari ini langit bersinar cerah. Secerah suasana hati dua insan yang sedang memadu kasih, bercengkrama dihadapan televisi, bukan sedang menonton tv, tepatnya tv yang menonton keromantisan mereka.
Hari-harinya selalu mereka lalui dengan penuh kasih sayang. Meski tak jarang ada percekcokan sedikit. Tetapi mereka anggap itu sebuah bumbu pernikahan mereka yang masih seumur jagung. Karena tak menantang rasanya jika berjalan selalu mulus-mulus saja.

Ya mereka adalah Alif dan Aqila. Pasangan sejoli, yang romantisnya luar biasa. Pembaca pun dibuat baper jadinya. Ehe

Hari ini mereka free dari berbagai tugas. Mereka sama-sama sedang libur. Merasa bosen dengan kegiatan yang itu-itu saja, terlintas sebuah ide di otak Aqila.

"Mas.. Qila bosen nih." Aqila bangkit dari kegiatan rebahannya di pangkuan Alif.

"Mas juga Qil."

"Hmmm... Bantuin Aqila bikin cake yuk? Kebetulan kemarin pulang kuliah Aqila beli bahan-bahannya."

"Emang kamu bisa?" Selidik Alif seakan meragukan kemampuan Aqila.

"Mas raguin kemampuan aku?.. Hmm," ucap Aqila menantang.

"Ya enggak sih."

"Kalau begitu mari kita buktikan." Aqila berdiri lalu menggiring Alif ke dapur.

Alif memang tahu jika Aqila lihai sekali dalam urusan masak-memasak, tapi baru kali ini dia melihat Aqila membuat semacam cake. Memang Alif sempat mendengar dari mertuanya Fitri, tentang pengalaman Aqila dalam hal memasak.

'tenang aja Lif kamu gak perlu makan di luar, atau makan makanan asin setiap pagi. Aqila sudah sangat pandai memasak'.

Aqila sudah selesai membuat adonan. Sekarang tinggal memasukannya ke dalam oven.

"Gimana Mas, masih mau raguin Aqila lagi?"

"Hmm kan Mas belum coba cakenya."

"Oh masih ragu, oke kita tunggu selesai di Oven."

Kemudian mereka kembali ke ruang tv setelah sebelumnya membersihkan diri dan dapur yang berserakan.

Sebenarnya Alif tidak meragukan kemampuan Aqila. Sudah pasti rasa cake Aqila itu enak. Hanya saja dia ingin menggoda istri cantiknya.

Ting

Aqila segera kembali ke dapur karena cake nya telah matang.
Kemudian memotong cake yang akan di sajikan kepada suaminya, di tambahkan potongan strawberry di pinggir dan susu coklat di sekelilingnya. Di atasnya dia tambahkan krim vanila dan coklat bubuk untuk menambah kenikmatannya.

Kemudian Aqila bawa ke arah suaminya.
"Tara... Ini dia cake special ala Chef Aqila Hafiza Zahra," ucap Aqila antusias. Sudah macam video viral Chef Renata yang goyang-goyang sambil makan daging.

Eh tidak-tidak.

"Baunya harum, tapi apa yakin ini enak?" Alif membawa piring yang di bawa Aqila dan menaruhnya di atas meja.

"Cobain aja."

Alif pun mencicipi kue buatan Aqila. Aqila tersenyum penuh percaya diri.

"Lumayan," ucap Alif datar.

"Kok lumayan sih?" Aqila cemberut, hasil pergulatannya dengan tepung terigu hanya di beri penilaian lumayan.

"Tapiii..-" Alif menggantungkan ucapanya. Dan Aqila sudah was-was.

"Tapi boong hehe," ucap Alif tengil. "Ini si enak banget, buka toko kue sana," lanjutnya, kemudiam mencolekan krim ke hidung Aqila.

"Mas ih jail banget." Aqila membalas perlakuan Alif. Alhasil mereka perang krim kue.

Jodohku Dosen Menyebalkan ✓-New Account- (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang